Cendana ke Panggung Politik

Penulis

Minggu, 12 Maret 2017 23:02 WIB

Soeharto tak pernah benar-benar pergi meninggalkan kita. Sabtu lalu, dalam suasana pemilihan kepala daerah DKI Jakarta putaran kedua, di Masjid At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah, presiden kedua Indonesia itu menjadi komoditas politik yang ditawarkan.

Memperingati 51 tahun Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar), bersama sejumlah ulama, dua anak mantan presiden itu-Siti Hediati dan Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto-menggelar salawat dan zikir bersama seraya "memaklumatkan" sebuah "aliansi" baru: mereka berdua, Prabowo Subianto-mantan menantu Soeharto yang kini memimpin Partai Gerindra-dan pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Sebelumnya, Siti Hediati dan Siti Hutami Endang Adiningsih-putri bungsu Soeharto-juga memproklamasikan dukungan mereka kepada pasangan Anies-Sandi. Dengan segala konsekuensinya-tidak populer di kalangan proreformasi-Anies dan Sandi jelas sudah memperhitungkan keuntungan politik meminta dukungan Keluarga Cendana menghadapi putaran kedua pilkada Jakarta.

Munculnya Keluarga Cendana di panggung politik tentu tak dilarang. Hanya, perlu diingat bahwa Soehartoisme yang otoriter, paternalistis, dan serba sentralistis itu adalah masa lalu. Kembali ke era tersebut merupakan kemunduran bagi demokrasi Indonesia. Anies-Sandi tentu sadar: tak ada yang gratis dalam politik. Jika kelak mereka menang dalam pilkada, publik akan mengingat bahwa kemenangan itu juga berkat dukungan Keluarga Cendana. Dengan demikian, Cendana pun akan memetik keuntungan secara politik.

Kita tahu, ada nostalgia yang kerap membuat banyak orang rindu akan stabilitas yang dibangun Soeharto dulu. Munculnya "raja-raja kecil" di daerah pasca-era otonomi, kebebasan berekspresi yang anarkistis, semuanya itu membuat sejumlah orang "menengok" kembali ke masa lalu: zaman Pak Harto. "Politik nostalgia lebih enak era Soeharto" telah memberikan tempat bagi para aktor politik lama untuk tampil kembali-termasuk putra-putri Soeharto. Padahal kita tahu bahwa era Soeharto telah meninggalkan sedemikian banyak pekerjaan yang hingga kini belum terselesaikan: dari masalah hak asasi manusia hingga korupsi.

Advertising
Advertising

Kembalinya Keluarga Cendana ke panggung politik nasional juga memperlihatkan bahwa oligarki tumbuh bersama demokrasi di Indonesia. Tommy Soeharto, yang kini muncul di panggung politik, bukan tak mungkin kelak, dalam Pemilu 2019 misalnya, menjadi salah satu calon "pemimpin nasional".

Memang, tak ada yang salah dalam hal ini. Namun hal tersebut menunjukkan terjadinya "sirkulasi" tak sehat dalam kepemimpinan kita. Tapi tak adil jika dosa atas keadaan ini semata ditimpakan pada "trah" Cendana. Partai-partai produk reformasi kini juga melakukan hal yang sama. Dinasti politik terjadi, menyingkirkan kader-kader yang merangkak dari bawah. Kita bisa melihat gejala ini, misalnya, pada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau Partai Demokrat. Semua ini pada akhirnya akan membuat kita bertanya: Indonesia milik elite ataukah rakyat yang berbondong-bondong ke bilik suara menentukan pilihan mereka?

Berita terkait

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

7 menit lalu

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

Jika sudah menjalin hubungan dengan seseorang dan sangat ingin tahu apakah dia adalah belahan jiwa, berikut beberapa tandanya.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

17 menit lalu

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

Solo Great Sale 2024 (SGS 2024) diharapkan menjadi sarana para pelaku UMKM memasarkan produknya.

Baca Selengkapnya

Sule: Mahalini akan Pindah Agama dan Menikah dengan Rizky Febian secara Islam

20 menit lalu

Sule: Mahalini akan Pindah Agama dan Menikah dengan Rizky Febian secara Islam

Sule menjelaskan bahwa Mahalini akan menjadi mualaf sebelum menikah dengan Rizky Febian secara Islam di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Inggris: Chelsea Kalahkan West Ham United 5-0, Nicolas Jackson Bikin Brace

21 menit lalu

Hasil Liga Inggris: Chelsea Kalahkan West Ham United 5-0, Nicolas Jackson Bikin Brace

Chelsea berpesta gol di gawang West Ham United dan mengalahkan lawannya itu dengan skor 5-0 dalam pertandingan Liga Inggris.

Baca Selengkapnya

Kado Hari Pendidikan Nasional: UKT Naik di Berbagai Kampus Negeri

29 menit lalu

Kado Hari Pendidikan Nasional: UKT Naik di Berbagai Kampus Negeri

UKT naik di berbagai kampus, buah dari penerapan Keputusan Mendikbudristek

Baca Selengkapnya

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

30 menit lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

37 menit lalu

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

Tiga karyawan PT Wanatiara Persada, perusahaan tambang nikel di Halmahera Selatan dipecat usai melakukan aksi Hari Buruh.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

49 menit lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

50 menit lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Menpora Dito Ariotedjo Ingin Beri Bonus Tim Bulu Tangkis Indonesia yang Lolos ke Final Piala Thomas dan Piala Uber 2024

50 menit lalu

Menpora Dito Ariotedjo Ingin Beri Bonus Tim Bulu Tangkis Indonesia yang Lolos ke Final Piala Thomas dan Piala Uber 2024

Menpora Dito Ariotedjo menilai perjuangan wakil Indonesia di Piala Thomas dan Piala Uber 2024 patut diapresiasi.

Baca Selengkapnya