Dalam Dunia yang Samar-samar

Penulis

Rabu, 1 Mei 2013 15:27 WIB

Film What They Don't Talk About When They Talk About Love.

TEMPO.CO, Jakarta- Di salah satu satu lipatan kota Jakarta, terseliplah sebuah dunia tanpa warna, tanpa bentuk. Dunia itu milik Diana (Karina Salim) dan Fitri (Ayushita Nugraha) dan kawan-kawannya, para murid sekolah luar biasa tempat mereka menempuh pendidikan dan tinggal bersama di asrama.

Tanpa penglihatan yang sempurna, remaja puteri tunanetra seperti Diana dan Fitri mempunyai bayangannya sendiri tentang lelaki dan cinta. Diana, adalah seorang remaja yang percaya pada kecantikan fisik. Penglihatannya yang samar-samar—disebut low vision dan masih bisa melihat dengan kacamata khusus—masih percaya bagaimana cara mempercantik diri , misalnya dia menyikat rambut setiap malam 100 kali, mengenakan minyak wangi yang kira-kira menarik perhatian murid lelaki Andhika (Anggun Priambodo) yang masih mengenakan tongkat dan kacamata hitam.

Sementara Fitri, untuk sebuah kegairahan, membangun fantasi tentang hantu seorang dokter. Romantisasi ini dipelihara dan dimanfaatkan oleh Lukman (Khiva Iskak) seorang lelaki dewasa yang mengelabui Fitri dengan mengatakan ada hantu dokter yang dirindukannya. Fitri yang merasa tersanjung dengan kehadiran ‘sang hantu’ lantas merelakan dirinya berhubungan seks dengan lelaki itu.

Ini semua disaksikan dari jauh oleh Edo (Nicholas Saputra), putera ibu pemilik warung (Jajang C.Noer) yang memiliki hasrat. Edo, seorang remaja tunarungu yang sebetulnya bukan siswa resmi sekolah itu, hampir seperti bayang-bayang para murid, yang berkelebatan mengikuti kehidupan mereka dari tepi tetapi tak pernah betul-betul terjun dalam pergaulan mereka. Perhatian Edo hanya tertuju pada satu perempuan: Fitri.

Ia dengan menuliskan ujung jarinya ke atas lengan Fitri dan Fitri akan menjawabnya dengan verbal. Dari gaya komunikasi antara Fitri yang tak bisa melihat dan Edo yang bisu, tercipta hubungan lain yang kembali dibangun atas sebuah ‘tipuan remaja’. Edo mengaku sebagai sang dokter hantu.

Kali ini sutradara Mouly Surya bercerita tentang kisah cinta remaja yang berbeda. “Perempuan jatuh cinta pada apa yang didengarnya, lelaki jatuh cinta pada apa yang dilihatnya,” kata Mouly. Dibandingkan film debutnya Fiksi (2008) yang dipilih sebagai Film Terbaik Festival Film Indonesia tahun tersebut, film keduanya adalah sebuah lompatan jauh. Film What They Don't Talk About When They Talk About Love

Adalah sebuah dunia baru, sebuah lapisan baru di Jakarta (atau Indonesia) yang tak terlalu akrab dengan keseharian kita; yang menyentak dan menyadarkan kita bahwa ada kehidupan, ada pencarian cinta dan ada harapan kebahagiaan pada setiap orang dalam keadaan gelap, samar ataupun sunyi.

Diana adalah perwakilan mereka yang meraba dunia yang samar-samar; yang terkadang bisa melihat bentuk dan pergerakan; Fitri perwakilan yang hidupd alam gelap dan membangun romantisasi dan imajinasi tentang cinta sedangkan Edo dengan penampilan preman (anting bergelantungan di telinga dan wajahnya; rambut yang dicat berbagai warna dan oh jaket adalah perwakilan seseorang yang berkomunikasi dengan tubuh dan ujung jarinya.

Keempat remaja ini adalah remaja yang sama saja seperti remaja lain: mempunyai keinginan bersama seseorang; berangan-angan dan berfantasi tentang cinta. Di antara fantasi itu, mereka juga mempunyai dunia alternatif, dunia lain dalam bayang-bayang yang mereka pelihara: sebuah dunia yang mengumpamakan mereka bisa melihat atau berbincang tanpa hambatan. Diana membayangkan dirinya adalah sebuah penari balet yang cantik yang mampu menari dan meliuk bersama alunan lagu klasik; dunia Fitri dan Edo yang lain adalah: mereka pasangan yang bisa saling berbincang di dalam keintiman tempat tidur yang sempit . Sedangkan dunia alternatif Andhika adalah seorang lelaki yang bisa mengendarai motor sembari berdiri dan antar jemput pacar, memciumnya dengan penuh nafsu.

Film ini tak ingin pahit dengan situasi yang tak selalu sempurna. Mouly Surya memperlihatkan sekumpulan remaja ini begitu penuh harkat hingga hidupnya bahkan jauh lebih mandiri dari remaja yang sehari-hari kita kenal. Tetapi tentu saja bukan Mouly jika filmnya menyelipkan keadaan getir yang terpaksa ditelan. Hubungan Fitri dan Edo yang dibangun berdasarkan premis palsu adalah bagian yang sungguh getir.

Adegan mereka di kolam renang maupun di kamar mandi melahirkan diskusi panjang bagaimana Fitri terlena dengan apa yang didengarnya dan larut dalam fantasi yang dibangunnya, sementara Edo adalah remaja lelaki yang dengan licin memanfaatkan situasi.

Apa yang tak terucapkan di dalam sunyi, dan apa yang tak nyata di dalam kegelapan justru menjadi kenyataan yang keras. Mouly menggambarkan Fitri dan Diana pada satu saat menemukan cinta ketika mereka percaya pada insting; bukan pada fantasi yang terbangun.

Mouly, two thumbs up!

Leila S.Chudori







What They Don't Talk About When They Talk About Love


Sutradara :
Mouly Surya
Skenario : Mouly Surya
Pemain : Karina Salim, Ayushita Nugraha, Nicholas Saputra, Anggun Priambodo, Lupita Jennifer, Tutie Kirana, Jajang C. Noer
Produksi : Cinesurya Pictures dan Amalina Pictures



Advertising
Advertising

Berita terkait

Sinopsis Possession: Kerasukan yang Diadaptasi dari Film Prancis

11 jam lalu

Sinopsis Possession: Kerasukan yang Diadaptasi dari Film Prancis

Film horor akan tayang di bioskop pada 8 Mei 2024. Film ini merupakan adaptasi dari film Prancis berjudul Possession. Ini sinopsis film Possesion.

Baca Selengkapnya

Nasib 2 Film Mendiang Lee Sun Kyun yang Belum Dirilis, Distributor Angkat Bicara

12 jam lalu

Nasib 2 Film Mendiang Lee Sun Kyun yang Belum Dirilis, Distributor Angkat Bicara

Distributor film Korea Selatan menghadapi dilema atas karya-karya mendiang Lee Sun Kyun yang sampai saat ini belum dirilis.

Baca Selengkapnya

5 FIlm Buatan Mouly Surya, Terbaru Ada Trigger Warning

17 jam lalu

5 FIlm Buatan Mouly Surya, Terbaru Ada Trigger Warning

Mouly Surya adalah seorang sineas Indonesia yang mulai mendunia.

Baca Selengkapnya

Bukan Filmapik, Ini 12 Daftar Tempat Nonton Film Legal

22 jam lalu

Bukan Filmapik, Ini 12 Daftar Tempat Nonton Film Legal

Bukan di Filmapik, berikut ini daftar tempat nonton film legal yang bisa Anda pilih. Umumnya tempat film ini ada biaya langganan dan masih terjangkau.

Baca Selengkapnya

Pemeran Film The Idea of You

2 hari lalu

Pemeran Film The Idea of You

Film The Idea of You tayang di Prime Video pada 2 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

3 hari lalu

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

Film horor Vina: Sebelum 7 Hari disutradarai oleh Anggy Umbara akan rilis pada 8 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

5 hari lalu

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

Sutradara Hanung Bramantyo menyebut film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa awalnya hadir delam dua versi, 21+ dan 17+.

Baca Selengkapnya

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

10 hari lalu

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

Film drama biopik Glenn Fredly The Movie mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 25 April 2024

Baca Selengkapnya

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

11 hari lalu

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

12 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".

Baca Selengkapnya