Ketika Hollywood Menyentuh Yogyakarta

Penulis

Rabu, 8 Mei 2013 11:08 WIB

Poster film Java Heat


TEMPO.CO, Jakarta- Bom. Candi. Terorisme. FBI. CIA. Amerika Serikat.

Semua kosakata ini menjanjikan sebuah petualangan yang seru, yang menggelegar dan sudah pasti berbau Hollywood. Tetapi setelah 30 menit pertama, melihat ada seorang lelaki asing bernama Jake Travers (Kellan Lutz) yang mengaku sebagai seorang ilmuwan dari Universitas Cornell dengan gaya tengil, pertanyaan yang muncul di benak penonton tentu saja sama dengan pertanyaan Komandan Detasemen 88 Hashim (Ario Bayu), siapa yang percaya lelaki dengan tubuh sebesar pohon ini adalah seorang ilmuwan? Cornell? Kasihan betul Indonesianis kita Prof.Ben Anderson jika punya kolega seperti ini.

Lalu muncul tokoh Sultana (Atiqah Hasiholan), seorang puteri Jawa yang sanggulnya bertingkat-tingkat seperti es campur yang disiram sirup. Lalu ada lagi seorang Sultan (Rudy Wowor) yang berambut gondrong dan mengenakan celak mata. Sementara si Sultan mengenakan celana pantalon biasa, tokoh Perdana Menteri yang senantiasa mengenakan blangkon dan baju adat Jawa yang lengkap.

Baiklah.

Kita selonjor saja, tak perlu terlalu serius. Sutradara Conor Allyn nampaknya menciptakan sebuah dunia Jawa alternatif, di mana sang puteri pewaris tahta yang gelung kondernya melongkar-lingkar ke atas seperti es campur itu menjadi ‘korban bom’ pad ament-menit pertama setelah pertemuannya dengan ilmuwan bodong tadi. Anggap saja ini negeri antah berantah.

Meski saling curiga dengan motivasi dan peran masing-masing dalam peristiwa pengeboman ini, peristiwa besar yang konon menewaskan sang Sultana menyatukan Hashim dan Jake Travers (yang ternyata bukan ilmuwan, melainkan agen intelijen) untuk melakukan investigasi. Tetapi kabar kematian Sultana juga disertai dengan hilangnya seuntai kalung pusaka. Kepala Polisi (Frans Tumbuan) dengan pasukannya dengan sigap melakukan penggerebekan dan penangkapan, Hashim dan Jake mengendus kea rah seorang asing bergaya flamboyan, berbicara dalam bahasa Inggris beraksen yang diseret-seret dan wajah yang rusak karena sentuhan pisau operasi : Malik (Mickey Rourke).

Ketika adegan berikutnya adalah sang Sultana, yang ternyata sedang dimandikan dan digosok-gosok rambutnya oleh Malik yang menggerundeng, kita bukan terkejut karena ternyata Sultana masih hidup dan menjadi tawanan Malik. Kita lebih kaget karena tempat kediaman Malik—yang kita asumsikan saja itu Yogyakarta—adalah sebuah rumah berisi penari-penari yang dipajang sebagai hiasan yang sesekali bergerak untuk memuaskan mata.

Film Java Heat tentu saja sejak awal memang dimaksudkan sebagai film laga hiburan dengan ‘otot’ Hollywood. Otot di sini maksudnya, duit besar (dikabarkan biayanya melebihi 10 juta dollar AS) karena bukan saja menggunakan bintang Hollywood seperti Mickey Rourke dan Kellan Lutz, tetapi juga karena adegan pengeboman dan tembak-menembak yang terjadi cukup kerap itu—yang memang membuat film ini seolah melesat dari Hollywood. Tetapi, interpretasi untuk menciptakan sebuah dunia alternatif lebih merupakan sebagai fantasi klise si Barat terhadap eksotisme Timur: misteri, harta karun, puri, puteri dan segalanya.

Tembak menembak di antara candi? Entah itu tipuan kamera atau tidak, tetapi efeknya bukan pada sebuah petualangan laga, melainkan penonton jadi cemas dengan keadaan bangunan bersejarah milik Indonesia itu.

Seni peran nampaknya dilemparkan ke luar jendela. Mickey Rourke yang lama menghilang dan kembali ke Hollywood dengan mengagumkan dalam film The Wrestler (Darren Aronofsky, 2008) kini hanya sibuk menggerundeng dan kita tak bisa membedakan apakah dia tengah mabuk atau sedang akting. Kellan Lutz adalah Kellan Lutz, pemain dalam film Twilight dan serial TV 90210 yang beruntung bisa digaet film-film besar Hollywood lebih karena tubuhnya sebesar pohon beringin dan berotot besi. Para aktor Indonesia jelas mengambil kesempatan bermain dalam film ini lebih untuk pengalaman menceburkan diri dalam produksi besar, bukan karena tertantang untuk menggali watak.

Dengan ongkos produksi yang begitu besar dan hasil yang membuat kita menghela nafas, menyaksikan film Java Heat seperti bangun dari sebuah mimpi yang menyadarkan bahwa inilah (salah satu) cara pandang orang Barat terhadap Indonesia.

Leila S.Chudori

JAVA HEAT

Sutradara:
Conor Allyn
Skenario : Rob Allyn
Pemain : Mickey Rourke, Kellan Lutz, Ario Bayu, Atiqah Hasiholan, Tio Pakusadewo, Rio Dewanto
Produksi : Margate House Film






Berita terkait

Pemeran Film The Idea of You

1 hari lalu

Pemeran Film The Idea of You

Film The Idea of You tayang di Prime Video pada 2 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

1 hari lalu

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

Film horor Vina: Sebelum 7 Hari disutradarai oleh Anggy Umbara akan rilis pada 8 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

4 hari lalu

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

Sutradara Hanung Bramantyo menyebut film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa awalnya hadir delam dua versi, 21+ dan 17+.

Baca Selengkapnya

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

8 hari lalu

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

Film drama biopik Glenn Fredly The Movie mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 25 April 2024

Baca Selengkapnya

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

10 hari lalu

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

10 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".

Baca Selengkapnya

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

16 hari lalu

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be

Baca Selengkapnya

Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

18 hari lalu

Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.

Baca Selengkapnya

7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

19 hari lalu

7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.

Baca Selengkapnya

8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

22 hari lalu

8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.

Baca Selengkapnya