Serius dengan Air Bersih

Penulis

Selasa, 21 Maret 2017 23:09 WIB

Negara sebagai penguasa hajat hidup orang banyak harus lebih serius dengan target 100 persen akses air bersih pada 2019. Bagian dari Nawacita pemerintah Presiden Joko Widodo dan wakilnya, Jusuf Kalla, ini bisa jadi cuma isapan jempol.

Tengoklah Jakarta yang merupakan ibu kota negara. Masalah tak hanya terjadi di wilayah utara, kawasan yang banyak warganya masih harus membeli air. Berdasarkan data penelitian Amrta Institute pada Januari lalu, ketergantungan masyarakat Jakarta pada air tanah masih sangat besar, yaitu 63-65 persen per tahun. Padahal air tanah bukanlah air bersih, karena faktor kontaminasi bakteri ataupun kandungan lainnya, seperti garam.

Menurut versi Perusahaan Daerah Air Minum Jakarta (PAM Jaya), defisit pasokan air bersih di Jakarta sekitar 4.000 liter per detik dari kebutuhan air yang mencapai 26.100 liter per detik. Mungkinkah defisit ini dipenuhi dalam dua tahun ke depan?

Jawabannya bisa dibayangkan dengan menyimak pengumuman operator air Palyja pada akhir tahun lalu. Mereka menyatakan telah meresmikan jaringan pipa baru di kawasan Muara Baru, Jakarta Utara, sejauh 1,9 kilometer. Hal ini, kata mereka, merupakan rencana yang sudah dibuat sejak empat tahun sebelumnya.

Proyek Muara Baru memang berdampak terhadap warga RW 17, Muara Baru; RW 03, Luar Batang; dan RW 08, Lodan. Tapi bandingkan hal itu dengan 65 persen populasi Jakarta, yang mencapai sekitar 10 juta jiwa, yang hingga saat ini belum tersentuh sama sekali oleh layanan air bersih.

Advertising
Advertising

Cakupan 35 persen itu pun belum menghitung tingkat kebocoran yang tinggi, sementara laju perbaikan hanya ditargetkan 2 persen pada tahun ini oleh masing-masing dari dua operator. Atau, masalah yang diungkap Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia lewat survei di enam kota dan kabupaten pada tahun lalu bahwa pemanfaatan air PDAM oleh masyarakat terutama hanya untuk mandi-cuci-kakus, sedangkan yang kedua untuk mencuci kendaraan serta menyiram.

Masyarakat menggunakan sumber air lain lantaran belum percaya terhadap kualitas air PDAM untuk dikonsumsi. Alasannya beragam: air berbau (38,10 persen), berwarna (14,29 persen), dan berasa (9,52 persen). Hal ini seperti menegaskan bahwa kualitas, bukan hanya kuantitas, air baku terus turun.

Peringatan Hari Air Sedunia yang kita rayakan hari ini sudah sepatutnya mengingatkan kembali bahwa masih banyak masyarakat belum bisa menikmati air bersih. Selain itu, menggunungnya pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk bisa menciptakan akses air bersih yang berkeadilan dan berkualitas. Perlu tekad yang besar pula untuk merealisasinya karena, di banyak tempat, kendala biaya kerap menjadi alasan pertama di depan persoalan regulasi perihal tambahan pasokan air baku.

Adapun tema kampanye pengelolaan air limbah pada tahun ini bisa diterjemahkan sebagai upaya ekstra dari negara atau pemerintah untuk memperbaiki kualitas air dengan mengurangi pencemaran di sumber air baku. Pemerintah juga dituntut memangkas air limbah yang tak terolah dan menambah upaya menggunakannya kembali alias recycle. Bertambah berat, karena memang masalah air bersih sudah sepantasnya dipandang lebih serius. Bayangkan hal ini: volume air terbatas, sementara air harus mencukupi kebutuhan semakin banyak populasi manusia di kota-kota.

Berita terkait

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

2 menit lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

Kontroversi Sivakorn Pu Udom, Wasit VAR yang Akan Awasi Laga Timnas U-23 Indonesia vs Irak

2 menit lalu

Kontroversi Sivakorn Pu Udom, Wasit VAR yang Akan Awasi Laga Timnas U-23 Indonesia vs Irak

Sivakorn Pu Udom , wasit VAR yang akan mengawasi laga timnas U-23 Indonesia vsIrak kerap membuat keputusan kontroversial.

Baca Selengkapnya

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

11 menit lalu

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntun Tranparansi Biaya Pendidikan

12 menit lalu

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntun Tranparansi Biaya Pendidikan

Mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut transparansi biaya pendidikan dan penetapan uang kuliah tunggal (UKT).

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

14 menit lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

15 menit lalu

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

Sejarah Kota Semarang bermula pada abad ke-8 M, bagian dari kerajaan Mataram Kuno bernama Pragota, sekarang menjadi Bergota menjadi pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

18 menit lalu

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

Kolombia pernah berhubungan akrab dengan Israel, tetapi Gustavo Petro, sang presiden, tidak pernah menahan diri untuk mengkritik negara Zionis itu.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

19 menit lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

22 menit lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

22 menit lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya