Trump

Penulis

Selasa, 29 September 2015 17:36 WIB

Toriq Hadad
@thhadad

Dulu di Jawa Timur, saya sering nonton ludruk. Salah satu adegan yang melekat dalam ingatan saya: resep berbahasa Inggris. Cukup dengan menjawab "yes" atau "no", pasti orang segera mengira kita menguasai bahasa internasional itu. Dua kata itu ampuh untuk melayani si penanya. Semua pasti beres. Anak-anak kampung saya percaya sekali kata-kata pemain ludruk itu benar adanya.

Kita harus yakin seyakin-yakinnya Setya Novanto, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat kita, tidak sedang mencoba resep ludrukan itu ketika bertemu dengan Donald Trump di New York, pekan lalu.

Dalam tayangan video di YouTube, terlihat Donald Trump mengakhiri jumpa pers dalam kampanye untuk menjadi Presiden Amerika Serikat. Ia berjalan menjauhi mimbar. Tapi beberapa langkah kemudian pengusaha kondang itu kelihatan bersalaman dengan Setya Novanto, yang rupanya berdiri di baris pertama. Setya satu baris dengan gadis-gadis berpakaian seksi penyokong Trump, yang membawa poster bertulisan "Trump, make America great again" atau "The silent majority stands with Trump". Fadli Zon, Wakil Ketua DPR, dan beberapa anggota delegasi terlihat di belakang gadis-gadis itu.

Adegan berikutnya benar-benar merupakan praktek "marketing" ala pemilik Trump Tower di jantung kota New York itu. Trump mengajak Setya kembali ke mimbar. Sambil meletakkan tangan di bahu Setya, pengusaha berharta US$ 6 miliar itu menyebut tamunya "amazing man", "great man", bahkan "powerful man". Ia memperkenalkan Setya sebagai "speaker of the house of Indonesia". Trump bilang Setya Novanto datang untuk bertemu dengan dia. Ketika Trump bertanya, apakah orang-orang Indonesia suka kepadanya, Setya langsung menjawab "yes". Beberapa orang Indonesia di latar belakang langsung bertepuk tangan seperti kegirangan.

Di sini saya harus menyalahkan pemain ludruk yang dulu sering saya tonton itu. Siapa bilang jawaban "yes" atau "no" akan membuat semua urusan beres? Buktinya jawaban singkat Setya, "yes", itu menyulut masalah yang buntutnya panjang.

Tapi bayangkan kalau Setya menjawab "no", tentu urusan akan lebih runyam. Trump akan merasa dilecehkan. Penyokongnya pasti akan marah tidak hanya kepada Setya, tapi juga kepada Indonesia. Bagaimana mungkin seorang "great man", "powerful man", menyatakan di depan umum "no" ketika ditanya, apakah orang Indonesia suka Trump? Kalau tak sanggup mengimbangi diplomasi "marketing" Trump, misalnya dengan berkelit seraya menjawab "orang Indonesia suka kepada semua orang"tentu dalam bahasa Inggrismaka jawaban yang paling aman memang "yes".

Seandainya warga negara AS ditanya "yes" atau "no" untuk memilih Trump menjadi presiden pengganti Barack Obama, barangkali jawabannya "no". Selain usianya sudah 69 tahun, Trump ini sangat kontroversial. Ia sering terlibat perselingkuhan dengan sejumlah wanita. Dia mencerca orang Meksiko, yang disebutkan masuk AS membawa obat terlarang dan kejahatan. Kalau terpilih, ia akan membangun tembok sepanjang 3.000 kilometer untuk menutup perbatasan AS dengan Meksiko. Catatan lain, Trump sudah empat kali mencalonkan diri sebagai Presiden AS dari Partai Republik dan selalu gagal.

Advertising
Advertising

Jadi, apa yang membuat Trump ini "yes" di mata Novanto? Mungkin karena Setya mendengar Trump akan menanamkan investasi di Bali dan Lido bersama pengusaha Hary Tanoe. Sebagai pemimpin wakil rakyat, tentu Setya merasa perlu membela kepentingan semua rakyat.

Tidak seperti kata pemain ludruk yang dulu saya tonton itu, jawaban "yes" Setya kelihatannya justru mendatangkan masalah besar baginya.

Berita terkait

Hikayat Deep Blue, Super Komputer IBM Pernah Lawan Grandmaster Garry Kasparov: Sebuah Tonggak AI

49 menit lalu

Hikayat Deep Blue, Super Komputer IBM Pernah Lawan Grandmaster Garry Kasparov: Sebuah Tonggak AI

Grandmaster Garry Kasparov menjajal bertanding main catur dengan super komputer IBM, Deep Blue, pada 3 Mei 1997.

Baca Selengkapnya

Borussia Dortmund dan Marco Reus Sepakat Berpisah Akhir Musim Ini

1 jam lalu

Borussia Dortmund dan Marco Reus Sepakat Berpisah Akhir Musim Ini

Borussia Dortmund telah mengumumkan bahwa Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

1 jam lalu

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

Wakil Ketua DPRA Safarudin mengatakan meski suara Prabowo di Pilpres 2024 kalah di Aceh, namun dia berkomitmen kembalikan dana otsus 2 persen.

Baca Selengkapnya

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

1 jam lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

1 jam lalu

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

Tzuyu membagikan beberapa momen saat di Jakarta

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

1 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Kunci Chou Tien Chen Kalahkan Viktor Axelsen dan Bawa Taiwan ke Semifinal

1 jam lalu

Piala Thomas 2024: Kunci Chou Tien Chen Kalahkan Viktor Axelsen dan Bawa Taiwan ke Semifinal

Taiwan akan menjadi lawan Indonesia pada babak semifinal Piala Thomas 2024. Chou Tien Chen mengalahkan Viktor Axelsen.

Baca Selengkapnya

Kelompok yang Rentan terhadap Cuaca Panas Berikut Dampaknya

1 jam lalu

Kelompok yang Rentan terhadap Cuaca Panas Berikut Dampaknya

Cuaca panas dapat berdampak lebih serius pada kesehatan orang-orang yang rentan, seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak karena dehidrasi.

Baca Selengkapnya

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

1 jam lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

2 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya