Kebencian

Penulis

Sabtu, 7 November 2015 00:23 WIB

Putu Setia
@mpujayaprema

Kebencian itu kata sifat. Orang yang punya sifat suka membenci orang lain, lalu menyemai sifat buruknya itu setiap saat, kebenciannya makin subur. Apalagi kalau kebenciannya itu diujarkan setiap saat, baik lewat kata-kata maupun tulisan, lengkaplah sifat buruk itu disandang. Kebencian yang diujarkan harus dicegah agar masyarakat menjadi santun. Polisi sudah berbaik hati melawan "ujaran kebencian", tugas yang sesungguhnya lebih layak disandang pemuka agama dan pendidik budi pekerti.

Bukankah ajaran agama tidak membolehkan orang membenci? Setiap kali hendak berujar-istilah "ujar" jadi trending topic sekarang-kita harus selalu mempertimbangkan baik-buruknya dan memikirkan sebab-akibatnya. Dalam bahasa Sanskerta, berujar yang baik itu disebut wacika dan sumbernya datang dari manacika (berpikir yang baik). Pikiran itulah yang harus dibersihkan lebih dulu, dan itulah tugas agamawan.

Para pembenci itu sesungguhnya juga para perindu, kata orang bijak. Misalnya, jika ada orang yang membenci Joko (ini sekadar contoh dan bukan nama sebenarnya), pembenci itu akan selalu memperhatikan Joko. Apa pun yang Joko kerjakan, apa pun yang ia katakan, ke mana pun Joko pergi, selalu diikuti beritanya agar punya bahan untuk melakukan "ujaran kebencian". Joko tak bisa datang ke Amerika untuk berpidato, dikecam kenapa tak datang. Pas Joko pergi ke Amerika juga dikecam. Rupiah melemah, itu salah Joko. Truk terguling juga salah Joko. Bandara Ngurah Rai ditutup dan Wakil Presiden India "telantar" di Bali, juga salahnya Joko. Pembenci itu selalu mengaitkan kesalahan pada Joko, padahal dia tahu bandara itu ditutup karena Gunung Rinjani meletus. Artinya, dia selalu rindu kepada Joko, seperti lirik lagu Benci tapi Rindu.

Benci itu sebuah penyakit, dan pembenci harus diobati tanpa resep dokter-supaya tak ada suap untuk dokter. Bagaimana mengobatinya? Dia harus diberi pemahaman bahwa seseorang punya kelemahan dan kekuatan, punya kelebihan dan kekurangan, pernah berbuat salah dan benar. Tak ada manusia yang sempurna karena kita sepakat yang sempurna itu hanya Tuhan. Janganlah yang benar dari Joko kita sembunyikan, kelebihan dan kekuatannya kita lupakan. Bawalah cermin ke mana-mana. Sebelum melakukan ritual "ujaran kebencian", becerminlah dulu: apakah kita lebih baik?

Jika polisi turun tangan melawan "ujaran kebencian", sesungguhnya itu pertanda bahwa bangsa ini sudah merosot keberadabannya karena gerakan polisi itu lebih pada masalah moral. Kebencian yang diujarkan itu sebenarnya sudah diatur dalam ranah hukum. Korban bisa mengadu karena namanya dicemarkan. Dalam bahasa keren, disebut delik aduan. Yang menjadi masalah, ada korban yang tak mau mengadu karena repot. Apalagi kalau korban itu seorang ulama atau pendeta, misalnya, yang lebih baik memaafkan sang pembenci atau mendoakan sang pembenci agar kembali ke "ujaran kebenaran".

Advertising
Advertising

Celakanya, pembenci yang sakit akut jari-jarinya terus gatal kalau tak memencet handphone untuk menyebar kebencian di media sosial. Memang meresahkan juga. Keresahan ini yang membahayakan dan dalam skala tertentu bisa menimbulkan ketegangan, apalagi kalau topik kebencian itu menyangkut suku, agama, dan ras. Kalau demikian halnya, surat edaran hate speech itu anggap saja menugasi polisi mengambil alih peran pemuka agama untuk mendidik masyarakat agar santun, khususnya masyarakat media sosial. Seperti kata Kepala Kepolisian Badrodin Haiti, janganlah ditanggapi berlebihan sebagai pengekangan kebebasan berpendapat. Sepakat.

Berita terkait

Pelaksanaan UTBK 2024 di Universitas Jambi Diikuti 9.412 Peserta

53 detik lalu

Pelaksanaan UTBK 2024 di Universitas Jambi Diikuti 9.412 Peserta

Universitas Jambi atau Unja menyediakan fasilitas ujian untuk UTBK sebanyak 16 laboratorium dan dilaksanakan dalam dua sesi setiap harinya.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

12 menit lalu

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengklaim bahwa keselamatan dan keamanan pelayaran kapal Indonesia telah diakui dunia internasional.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

26 menit lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

33 menit lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

35 menit lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

55 menit lalu

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

Kapal asing Vietnam ditangkap di Laut Natuna. Mengeruk ikan-ikan kecil untuk produksi saus kecap ikan.

Baca Selengkapnya

Bersiap Hadapi Real Madrid di Leg 2 Semifinal Liga Champions, Begini Kondisi Skuad Bayern Munchen

1 jam lalu

Bersiap Hadapi Real Madrid di Leg 2 Semifinal Liga Champions, Begini Kondisi Skuad Bayern Munchen

Bek Bayern Munchen Raphael Guerreiro diragukan tampil pada pertandingan leg kedua semifinal Liga Champions melawan Real Madrid pada Rabu nanti.

Baca Selengkapnya

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

1 jam lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

1 jam lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya