Solomon, Sang Pemain Biola

Penulis

Sabtu, 7 Desember 2013 22:35 WIB

12 Years a Slave

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pemain biola ditipu,diculik, disiksa lalu dijadikan budak. Kisah nyata Solomon Northup pertengahan abad 19. Diputar di Jakarta International Film Festival yang berlangsung hingga akhir pekan.


***


Pada tahun 1841, Solomon Northup (Chiwetel Ejiofor), seorang pemain biola Afro-Amerika adalah lelaki bebas yang bahagia, beristeri cantik dengan tiga anak yang hidup nyaman di utara Amerika. Itulah sebuah masa ketika Selatan Amerika masih menganggap warga kulit hitam tidak setara dengan manusia. Siang itu, Northup diundang makan siang mewah ke New York oleh sepasang lelaki yang menawarkan pekerjaan yang honornya sukar ditampik dengan berbagai fasilitas yang menggiurkan. Tak menyadari gelasnya berisi anggur bercampur ramuan obat bius, Northup terbangun di dalam kegelapan dengan tangan dan kaki yang dirantai. “Namamu kini adalah Platt Hamilton,” kata penjual budak nun di ujung Selatan yang langsung menggampar karena dia berani-beraninya protes dan memperkenalkan dirinya sebagai “orang yang bebas”. Northup harus melalui deraan cambuk bertubi-tubi hingga potongan daging punggungnya melekat tebal kdisekujur untaian cambuk rotan itu agar dia akhirnya bermetamorfosa sebagai Platt ,seorang dari Selatan yang buta huruf ,


Sejak itulah hidup sang pemain biola jungkir balik. Dibeli oleh seorang tuan dari keluarga Ford (Benedict Cumberbatch) yang berhati lembut dan mencoba memperlakukan para budak-budaknya lunak. Tetapi dia adalah pemilik, bukan para tuan di perkebunan yang gemar menyiksa. Tetapi saja Northurp alias Platt tetap saja melalui berbagai siksaan. Pada satu saat dia digantung dengan tali, tetap ujung jari-jari kakinya masih bisa menggapai tanah agar dia bisa bertahan untuk tidak tewas. Posisi tersebut berlangsung-- tanpa musik, tanpa suara sedesirpun-- beberapa menit lamanya tetapi terasa berjam-jam hingga akhirnya Pak Ford tergesa-gesar datang berkuda menyelamatkannya. Karena Northurp terlalu pemberontak, Ford terpaksa menjualnya kepada seorang pemilik perkebunan kapas paling kejam di seantero negara bagian Selatan: Epps (Michael Fassbender).


Seorang pemabuk yang gemar mengutip dan membolak balikkan ayat Injil untuk pembenaran perilakunya, Epps adalah jelmaan kejahatan dan kekejian yang tak terbayangkan. Bukan saja suara dan wajahnya yang tenang dan menekan setiap kali dia akan memperkosa atau menyiksa para budak, tetapi justifikasinya yang berpretensi bahwa apa yang dilakukannya adalah karena dia manusia, dan para budak bukan manusia membuat film ini adalah sebuah tontonan yang sangat sulit untuk disaksikan tanpa rasa marah.


Advertising
Advertising

Steve McQueen (sebelumnya dikenal sebagai sutradara film Hunger dan Shame) tentu saja menggarap film ini dengan penuh kesadaran bahwa dia sama sekali tak akan memberikan ruang untuk bernafas atau bahkan jeda bagi penonton untuk menikmati satu dua adegan yang menyenangkan. Sejak awal hingga akhir, film ini terdiri dari cambuk demi cambuk, darah yang bercucuran dan kesunyian yang berisi ketegangan dan nyanyian pemetik bunga kapas yang terdiri dari puisi kematian.


Seorang Northup bukan saja harus mengubah dirinya dari seorang yang bebas dan berpendidikan yang mendadak menjadi budak buta huruf; dia juga belajar betapa untuk bertahan hidup saja, dia harus berpolitik dan membuat manuver; mempelajari siapa kawan dan siapa lawan. Dan di antara mereka yang terlihat ‘kawan’ , ternyata menjadi lawan, bukan hanya karena warna kulit tapi karena ruang untuk mereka yang bisa bertahan hidup kian sempit dan sesak. “Saya tak ingin sekedar bertahan, saya ingin hidup!” demikian ia menyentak kawannya yang meyakinkan agar Northup bersikap lebih pasrah.


Steve McQueen menjadi sutradara dengan sidik jari yang jelas. Pemenang penghargaan Camera D’Or Festival Film Cannes ini selalu menggunakan aktor Michael Fassbender dalam ketiga filmnya dan dia sama sekali tak memberikan ruang untuk bernafas. Repetisi adegan demi adegan (apakah itu kecanduan seks dalam Shame atau cambukan dalam film ini) dilakukan karena tujuannya ingin membuat penonton mengalami teror mental seperti para tokoh-tokohnya.


Northurp yang akhirnya bebas karena bantuan seorang warga Kanada ini kemudian menulis pengalamannya yang dibukukan dan diangkat menjadi film 12 Years a Slave . Sebuah sejarah pengkhianatan kemanusiaan yang mudah membuat seseorang tenggelam dalam kelam dan rasa putus asa.


Leila S.Chudori


12 YEARS A SLAVE


Sutradara : Steve McQueen


Skenario : John Ridley


Berdasarkan memoar Solomon Northup.


Pemain : Chiwetel Ejiofor, Michael Fassbender, Lupita Nyong’o, Sarah Paulson, Benedict Cumberbatch, Brad Pitt.

Berita terkait

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

2 hari lalu

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

Film drama biopik Glenn Fredly The Movie mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 25 April 2024

Baca Selengkapnya

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

4 hari lalu

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

4 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".

Baca Selengkapnya

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

10 hari lalu

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be

Baca Selengkapnya

Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

12 hari lalu

Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.

Baca Selengkapnya

7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

13 hari lalu

7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.

Baca Selengkapnya

8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

16 hari lalu

8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.

Baca Selengkapnya

Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

18 hari lalu

Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

Christian Bale menjadi monster Frankenstein dalam film The Bridge karya Maggie Gyllenhaal

Baca Selengkapnya

7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

19 hari lalu

7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

Nicholas Galitzine adalah seorang aktor muda yang sedang melesat, Galitzine telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bintang muda yang paling menjanjikan di industri hiburan.

Baca Selengkapnya

Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

19 hari lalu

Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

Selain terkenal sebagai komika, Babe Cabita juga pernah membintangi beberapa judul film, berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya