Darurat

Penulis

Sabtu, 27 Februari 2016 01:18 WIB

Putu Setia
@mpujayaprema

Sekarang banyak hal bisa didarurat-daruratkan. Dulu, yang paling saya takutkan adalah jika ada pesawat mendarat darurat. Terbayang orang-orang yang panik, mungkin juga korban. Kemudian darurat perang, lagi-lagi saya membayangkan bocah yang sedang main kelereng terkena bom. Tapi sekarang ada darurat yang tidak begitu membuat orang panik, meski ada korbannya. Misalnya darurat korupsi, darurat pelecehan seksual terhadap anak, darurat narkoba--tolong tambahkan yang lain.

Kamus Besar Bahasa Indonesia pada edisi paling akhir memang banyak menyebutkan arti kata darurat. Namun, pada awalnya, kata darurat itu selalu dikaitkan dengan "keadaan yang tidak disangka-sangka". Atau "keadaan yang memaksa" untuk berbuat sesuatu. Apakah korupsi, narkoba, pelecehan seksual, dan lainnya itu tidak disangka sebelumnya? Apakah itu ujug-ujug terjadi seperti gempa bumi? Bukankah itu sudah bisa diramalkan sebelumnya seperti gerhana matahari?

Jero Wacik, menteri di era Susilo Bambang Yudhoyono, divonis 4 tahun oleh Pengadilan Tipikor Jakarta karena menyelewengkan dana operasional menteri. Terlalu ringan, kata banyak orang. Apakah ini tergolong "darurat korupsi" yang sama sekali tak disangka-sangka? Cobalah kalau semua menteri diperiksa dana operasionalnya, apakah ada yang bersih benar? Coba periksa dana operasional gubernur atau dana operasional bupati. Bagaimana mungkin bupati yang gajinya kurang dari Rp 30 juta (lima tahun jadi Rp 1,8 miliar) bisa menghabiskan uang Rp 3 miliar untuk pemilihan kepala daerah? Uang dari neneknya?

Anggota DPR tertangkap tangan saat disuap pengusaha. Daruratkah ini? Bukankah DPR itu membahas anggaran sebagai salah satu tugasnya, dan usulan-usulan proyek bermuara dan disetujui di sini? Kalau ada pengusaha yang mengincar proyek dan pengusaha sudah "bersahabat" dengan pengelola anggaran, bukankah tinggal "bersahabat" dengan penyetuju anggaran, yakni parlemen? Dalam otak pengusaha sudah ada pikiran: "Suap DPR enggak apa, mutu proyek dikurangi, gak ada yang tahu." Anggota DPR pun berpikir: "Asal terima hati-hati, siapa yang tahu, kan banyak yang begitu." Syahdan, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ternyata menyadapnya, karena KPK berasumsi "ini bukan darurat", sudah bisa disangka sebelumnya. Yang darurat justru DPR mati-matian melemahkan KPK dengan melumpuhkan senjata penyadapan itu.

Sesuatu yang bisa diperkirakan, atau kalau kata pepatah "ada asap pasti ada api", seharusnya bisa diantisipasi sejak dini sehingga tak mudah menyebutnya sebagai sesuatu yang darurat. Banyak orang maklum pengedar dan pengguna narkoba semakin berani karena ada "orang kuat" di belakangnya. Razia narkoba pun sering bocor. Nah, ketika aparat TNI bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) menggerebek narkoba di perumahan elite Kostrad, ternyata betul ada sejumlah tentara dan polisi dibekuk--ditambah anggota DPR. Harus dipuji pimpinan TNI dan Polri karena berani membersihkan lembaganya. Apakah ketua DPR berani mengatakan "silakan BNN tes urine semua anggota DPR"? Pasti tidak. Mungkin ide itu bisa dianggap penghinaan oleh wakil ketua DPR yang "mudah panas". Padahal cuma antisipasi.

Kita harus mulai berpikir ke arah "semua orang bisa disangka" jika terlihat sesuatu yang tidak wajar. Teknik pembuktian terbalik seharusnya bisa diberlakukan jika kita ingin konsisten memberantas korupsi. Penyadapan oleh KPK harus tetap dipertahankan. BNN harus berani merazia semua tempat yang rentan jadi sarang narkoba. Tak ada yang darurat, semuanya harus terencana.

Berita terkait

Fansign Day6 di Jakarta Selama 2 Jam Dipenuhi Ratusan My Day Beruntung

2 menit lalu

Fansign Day6 di Jakarta Selama 2 Jam Dipenuhi Ratusan My Day Beruntung

Dihadiri oleh Sungjin, Wonpil, Dowoon, dan Young K, acara fansign Day6 di Jakarta diadakan sehari sebelum Saranghaeyo Indonesia 2024.

Baca Selengkapnya

Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi

32 menit lalu

Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi

Possession: Kerasukan memakai atribut horor Indonesia, yaitu pocong yang dipresentasikan bantal-guling lantaran dekat dengan keseharian masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa itu Pelat Khusus ZZ?

33 menit lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa itu Pelat Khusus ZZ?

Apa itu pelat khusus ZZ yang disebut tak kebal aturan ganjil-genap di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

40 menit lalu

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

Jika sudah menjalin hubungan dengan seseorang dan sangat ingin tahu apakah dia adalah belahan jiwa, berikut beberapa tandanya.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

50 menit lalu

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

Solo Great Sale 2024 (SGS 2024) diharapkan menjadi sarana para pelaku UMKM memasarkan produknya.

Baca Selengkapnya

Sule: Mahalini akan Pindah Agama dan Menikah dengan Rizky Febian secara Islam

53 menit lalu

Sule: Mahalini akan Pindah Agama dan Menikah dengan Rizky Febian secara Islam

Sule menjelaskan bahwa Mahalini akan menjadi mualaf sebelum menikah dengan Rizky Febian secara Islam di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Inggris: Chelsea Kalahkan West Ham United 5-0, Nicolas Jackson Bikin Brace

54 menit lalu

Hasil Liga Inggris: Chelsea Kalahkan West Ham United 5-0, Nicolas Jackson Bikin Brace

Chelsea berpesta gol di gawang West Ham United dan mengalahkan lawannya itu dengan skor 5-0 dalam pertandingan Liga Inggris.

Baca Selengkapnya

Kado Hari Pendidikan Nasional: UKT Naik di Berbagai Kampus Negeri

1 jam lalu

Kado Hari Pendidikan Nasional: UKT Naik di Berbagai Kampus Negeri

UKT naik di berbagai kampus, buah dari penerapan Keputusan Mendikbudristek

Baca Selengkapnya

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

1 jam lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

1 jam lalu

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

Tiga karyawan PT Wanatiara Persada, perusahaan tambang nikel di Halmahera Selatan dipecat usai melakukan aksi Hari Buruh.

Baca Selengkapnya