Perpustakaan

Penulis

Sabtu, 2 April 2016 01:31 WIB

Romo Imam mengunjungi rumah saya di kampung, di mana ada satu ruangan di aula untuk perpustakaan umum. Ia memeriksa rak-rak buku seperti halnya pejabat kabupaten yang sering datang, cuma melihat-lihat tanpa menyentuh bukunya. Romo sampai pada rak yang ada kacanya, di sana ada deretan ensiklopedi. "Banyak yang membaca buku ini?" tanyanya. Saya menjawab jujur: "Sudah 10 tahun saya boyong ke Bali, tak satu pun ada yang membuka."

Romo tersenyum kaget. Saya pun menjelaskan ihwalnya. Dulu, awal 1980-an, tatkala saya baru berkeluarga di Yogyakarta, buku ensiklopedi itu saya beli dengan mencicil. Ada ensiklopedi umum, ensiklopedi kesehatan dan teknologi. Saya taruh di rak yang menyekat ruang tamu, kalau ada rapat rukun tetangga saya berharap ada yang memuji saya. Setidaknya ada yang berkata kalau saya sudah jadi orang terpandang.

Tentu sesekali saya baca. Begitu pula ketika diboyong ke Jakarta. Tapi kini sudah 10 tahun lebih tak ada satu pun yang membuka, termasuk saya. "Semuanya sudah ada di Google, bahkan lebih lengkap dan baru," kata saya. Romo lalu menuju ke rak buku-buku budaya dan agama. "Wow, ada komik Mahabharata R.A. Kosasih, lengkap pula. Apa anak-anak kampung ini suka?" tanyanya. Saya jawab: "Tentu suka Romo. Tapi buku itu tak lagi disentuh. Sudah saya sediakan flash disk dan anak-anak membaca komik itu di layar televisi LED yang besar. Semua komik ini sudah ada dalam format pdf." Romo mengalihkan pandangan pada sudut ruangan yang ada beberapa televisi dan komputer.

"Komputer itu dipakai untuk download dokumen, e-book, termasuk doa-doa yang tersebar di Internet, kalau belum ada koleksinya di sini. Lalu pengunjung meng-copy-nya ke handphone masing-masing," kata saya. "Apa anak-anak kampung ini punya handphone?" tanya Romo. "Waduh Romo, cucu saya yang baru empat tahun saja sudah main iPad. Itu dia, asyik menonton Upin Ipin atau mungkin kartun Mr Bean, meski sesekali meniru doa dalam berbagai irama," saya menunjuk cucu di sudut aula. "Membeli iPad atau sejenisnya, paling menjual dua karung kopi, dan Wi-Fi di sini gratis."

Kami minum kopi luak, asli produksi kampung. "Kalau begitu, untuk apa anggota Dewan Perwakilan Rakyat ngotot membangun perpustakaan terbesar di Asia Tenggara? Anggaran setengah triliun rupiah lebih," tiba-tiba Romo berseru. "Mungkin untuk menambah tempat tidur," jawab saya. Karena Romo melongo, saya jelaskan, ada orang yang tak bisa tidur siang di tempat yang formal meski mengantuk. Mereka baru bisa tidur jika di ruang rapat atau ruang sidang yang membosankan, atau di mobil yang terkena macet, atau di pesawat terbang. Karena itu, banyak anggota DPR yang ketiduran saat rapat paripurna yang tak ada perdebatan lagi. Saya juga seperti itu. "Siapa tahu di ruang perpustakaan yang besar dengan disediakan kursi yang lumayan, anggota DPR bisa rehat dan lelap," sambung saya.

Advertising
Advertising

"Ah sampeyan guyu, saya serius," Romo meneguk kopinya, dan saya menjawab: "Kalau serius, ya, tak ada gunanya DPR membangun perpustakaan yang lebih besar dari yang sekarang. Yang ada saja tak dimanfaatkan. Lagi pula, tren ke depan perpustakaan itu harus digital, bukan deretan buku, melainkan deretan komputer dan televisi yang kini sudah dilengkapi USB. Sementara pegawai perpustakaan terus mengkonversi buku-buku tua untuk dijadikan digital dan pengunjung bisa baca di sana atau meng-copy ke perangkatnya masing-masing."

Romo menerawang sejenak, lalu berkata: "Jangan-jangan anggota DPR itu gagap teknologi, kalah sama anak-anak kampung." PUTU SETIA (@mpujayaprema)

Berita terkait

Dianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah

8 menit lalu

Dianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah

Komisioner KPU menegaskan telah mempersiapkan sidang di MK dengan sungguh-sungguh sejak awal.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

10 menit lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Hammersonic Festival 2024, Targetkan 20 Ribu Penonton per Hari

13 menit lalu

Serba-serbi Hammersonic Festival 2024, Targetkan 20 Ribu Penonton per Hari

Sebelum menonton Hammersonic Festival 2024 pada 4-5 Mei 2024, simak beberapa informasi terkait lokasi hingga tiketnya.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

14 menit lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Resmi Pensiun, Berikut Daftar Panjang Prestasinya di Bulu Tangkis Dunia

14 menit lalu

Kento Momota Resmi Pensiun, Berikut Daftar Panjang Prestasinya di Bulu Tangkis Dunia

Kento Momota memenangkan 16 medali emas ajang BWF World Tour serta empat medali emas BWF Superseries.

Baca Selengkapnya

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

15 menit lalu

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku tidak mau masuk bursa Cagub DKI Jakarta karena sudah berusia 70 tahun.

Baca Selengkapnya

Cibis Park: Lokasi, Jam Buka, Harga Tiket, dan Daya Tariknya

17 menit lalu

Cibis Park: Lokasi, Jam Buka, Harga Tiket, dan Daya Tariknya

Untuk menemani weekend, Anda bisa datang ke Cibis Park yang terletak di daerah Pasar Minggu. Ini lokasi, jam buka, dan harga tiketnya.

Baca Selengkapnya

Caleg NasDem Ikuti Sidang secara Daring, Hakim MK: di Tempat yang Layak, Tak Boleh Mobile

18 menit lalu

Caleg NasDem Ikuti Sidang secara Daring, Hakim MK: di Tempat yang Layak, Tak Boleh Mobile

Caleg Partai NasDem, Alfian Bara, mengikuti sidang MK secara daring tidak bisa ke Jakarta karena Bandara ditutup akibat erupsi Gunung Ruang

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

19 menit lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

19 menit lalu

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

ITB menaikkan UKT untuk para mahasiswa angkatan 2024. Kenaikannya berkisar 15 persen dibanding angkatan sebelumnya.

Baca Selengkapnya