Altruisme Para Pemimpin

Penulis

Selasa, 18 April 2017 01:20 WIB

Nova Riyanti Yusuf
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia Cabang Jakarta

Telah terjadi ketelanjuran karut-marut mental dalam masyarakat DKI Jakarta akibat pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Warga DKI mudah terprovokasi dan rela kehilangan banyak teman hanya demi membela kandidat tertentu.

Fanatisme preferensi politik telah melahirkan amnesia kodrat sebagai makhluk sosial dan individual. Kondisi ini mengundang perlunya tambahan diagnosis-diagnosis baru dalam kitab diagnosis gangguan jiwa internasional, seperti Election Addiction Disorder atau Stress Election Disorder.

Dapat diprediksi bahwa pemilihan Gubernur Jakarta akan berakhir dengan dua kemungkinan: kembali seperti sediakala atau akan terbentuk parut yang menetap.

Glen O. Gabbard, psikiater dan penulis psikoanalisis dari Amerika Serikat, secara ekstrem memperkenalkan sebuah kategori yang kontroversial tentang psikopat yang sukses dalam selang kontinum hierarki perilaku antisosial dan psikopatik berdasarkan analisis Kernberg (1998).

Tahap kontinum tersebut terdiri atas perilaku antisosial sebagai bagian dari gangguan neurosis; perilaku antisosial; narsisistik dengan perilaku antisosial; malignant narcissism syndrome; gangguan kepribadian antisosial, dan puncaknya, psychopathy. Salah satu yang dikatakan sebagai smooth operators adalah mereka yang mampu berfungsi dengan baik dalam dunia bisnis, politik, atau penegakan hukum sehingga mampu lolos dari penangkapan atau penghukuman.

Sigmund Freud dengan teori ego, id, dan superego memperkenalkan aspek kesadaran dari ego berupa organ eksekutif psyche, yang bertanggung jawab dalam pembuatan keputusan. Ada beberapa contoh saat menjadi pelaku dalam politik, yaitu 1) apa yang sadar dan benar belum tentu sesuai selera dan kepentingan kolektif, dan 2) apa yang secara sadar tidak benar menjadi sebuah kenyamanan agar diterima secara kolektif dan memudahkan proses menuju hasil.

Dua opsi tersebut menjadi cara bertahan hidup seorang pemimpin dalam menyeimbangkan perjuangan individual, kepentingan partai pendukung, dan harapan rakyat. Akan selalu ada konflik jiwa yang membenturkan intensionalitas diri, keputusan kolektif, dan kepatuhan atas instruksi. Dalam politik, id sangatlah berbahaya karena sebagai agen tak sadar intrapsikis hanya tertarik dalam melepaskan ketegangan. Ketegangan jiwa dalam politik yang tidak dikelola baik akan berakhir dengan agresi-agresi banal.

Jika seorang pemimpin tampak menyenangkan rakyatnya, belum tentu ia tidak cemas akan keputusannya. Ada banyak kebijakan populis yang sesungguhnya, jika dikalkulasi dengan cermat, bisa tidak berkelanjutan dan mempertaruhkan keberlangsungan negara dan kewarasan rakyat. Di sini terjadi peran superego yang menggabungkan kesadaran moral dan ego ideal dengan potensi konflik di antara agen-agen tersebut sehingga menimbulkan kecemasan.

Istilah "altruisme" yang dirumuskan filsuf Prancis, Auguste Comte, bersifat imperatif secara moral bahwa seseorang harus bertindak untuk keuntungan orang lain dan di atas kepentingan pribadinya. Dengan budaya yang didominasi oleh kepentingan pribadi, altruisme adalah pengorbanan atas kepentingan untuk sesuatu yang bukan pribadi. Perilaku altruistis ini sangat cocok untuk politikus karena dapat dimanfaatkan sebagai upaya pemenuhan narsisisme, tapi juga dapat menjadi sumber prestasi dan kontribusi konstruktif bagi masyarakat.

Teori Comte masih relevan dalam modernitas karena memberikan ruang bagi sentimen-sentimen moral menjadi kekuatan esensial dalam politik kontemporer. Sentimen moral yang dimaksud ini yang menuntun perhatian kita pada penderitaan orang lain dan ingin menyembuhkan mereka.

Sentimen-sentimen moral dalam politik telah menghasilkan istilah pemerintahan berkemanusiaan (humanitarian government) dalam politik kontemporer. Idealnya, pemerintah harus mampu mengkombinasikan dua dimensi dari konsep kemanusiaan, yaitu keadaan berbagi rasa kondisi yang sama dan gerakan afektif mengarahkan manusia untuk ada bagi orang lain. Yang pertama membentuk landasan pentingnya hak dan harapan universalitas dan yang kedua menciptakan kewajiban untuk memberikan pendampingan dan perhatian kepada orang lain. Sosiolog Prancis, Luc Boltanski, menggambarkan gerakan kemanusiaan solusi bagi mereka yang terjebak antara realisasi diri yang egoistis dan komitmen yang altruistis.

Tema-tema yang melekat di hati--ketahanan hidup, reproduksi, kekerabatan, dan keterhubungan satu sama lain--itu menjawab kebutuhan emosional calon pemilih. Evolusi altruisme timbal balik menunjukkan bahwa mereka yang cenderung fleksibel dan mau bekerja sama tentu akan lebih dapat diterima secara luas. Rasa terima kasih dan kesetiaan niscaya akan mendorong manusia untuk membalas jasa. Hal ini bisa dilakukan melalui bilik-bilik sunyi di tempat pemilihan suara.

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.

Baca Selengkapnya

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

20 Mei 2021

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya