Usut Tuntas Korupsi Heli

Penulis

Jumat, 2 Juni 2017 00:14 WIB

Penetapan tiga tersangka korupsi helikopter angkut berat AW-101 tak boleh berhenti pada dua perwira menengah dan satu perwira tinggi Angkatan Udara. Apalagi perintah pengusutan datang langsung dari Presiden Joko Widodo. Harus tuntas sampai ke atas-atasnya.

Kasus pembelian heli ini bukan hanya tindak korupsi, melainkan juga pembangkangan militer. Pada 2015, Presiden melarang pembelian tiga helikopter produksi perusahaan Westland Helicopter Inggris dan Agusta Italia karena harganya dianggap terlalu mahal: Rp 740 miliar. Tapi Kepala Staf TNI-AU saat itu, Marsekal Agus Supriatna, jalan terus.

Sudah benar tindakan Marsekal Hadi Tjahjanto (pengganti Agus Supriatna) menyegel AW-101 yang datang di Halim Perdanakusuma. Bau busuk pembelian memang luar biasa. Harga heli itu di-mark-up Rp 220 miliar. Penggelembungan ini tentu dilakukan secara korporasi. Yang ditangkap sekarang adalah Marsekal Muda Fachmy Adami sebagai pejabat pembuat komitmen serta anak buahnya yang mengurus kas. Ini masih lapis permukaan. PT Diratama Jaya Mandiri, rekanan TNI-AU yang terlibat kontrak dengan Westland Helicopter, belum disentuh.

Selama ini kasus korupsi di militer selalu ditangani secara internal dan tertutup. Kita bisa bertanya-tanya, jika bukan karena perintah langsung Jokowi, apakah Pusat Polisi Militer TNI sigap membongkar kasus heli ini. Beranikah mereka meminta kesaksian Marsekal (Purn) Agus Supriatna sebagai mantan KSAU? Ketika terjadi polemik pada 2015, Agus Supriatna tetap merasa pembelian AW-101 tepat. AW-101, menurut dia, cocok untuk tamu negara VVIP. Ketinggian kabinnya yang minimal 180 sentimeter akan membuat nyaman tamu VVIP.

Saat itu Agus menyatakan polemik terjadi karena ia menolak dipaksa membeli helikopter EC-275 Cougar dari PT Dirgantara Indonesia. Agus ragu akan kualitas helikopter buatan PT DI itu karena perusahaan tersebut tidak memiliki prestasi di bidang sistem pertahanan. Agus juga berpendapat PT DI selama ini selalu tidak tepat waktu. TNI-AU dalam rencana strategis 2009-2014, misalnya, memesan 16 helikopter Super Puma dari PT DI, tapi sampai 2015 baru datang sembilan helikopter. Akibatnya, operasional TNI-AU terganggu.

Advertising
Advertising

Sebaliknya PT DI mengklaim AW-101 memiliki sejumlah kelemahan. Salah satunya adalah mudah menjadi sasaran tembak karena menggunakan tiga mesin. Hal itu akan menyebabkan tingkat kepanasan lebih tinggi dan mudah dideteksi oleh senjata dengan pencari panas. Mana yang betul, tentu bisa diverifikasi ke dua pihak.

Yang jelas, sesuai dengan Undang-Undang Industri Pertahanan, seharusnya setiap pengadaan alat pertahanan wajib melibatkan industri nasional. Publik menginginkan penanganan korupsi heli ini transparan. Usul agar kasus ini dituntaskan lewat peradilan umum-- bukan peradilan militer--bisa diperhatikan. Banyaknya kasus korupsi para perwira di peradilan militer yang hilang begitu saja membuat waswas kasus ini tidak mencapai ujungnya.

Berita terkait

Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024

37 menit lalu

Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus mengakui keunggulan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

1 jam lalu

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

Bisnis produk kosmetik dan skincare semakin diminati masyarakat Indonesia. Para pengusaha kecantikan mengandalkan maklon untuk produksi kosmetiknya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia vs Irak Imbang 1-1, Lanjut ke Perpanjangan Waktu

1 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia vs Irak Imbang 1-1, Lanjut ke Perpanjangan Waktu

Tak ada gol tambahan di babak kedua membuat laga TImnas U-23 Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23 2024. Laga berlanjut ke babak tambahan.

Baca Selengkapnya

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Siap Tampil Mati-matian

1 jam lalu

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Siap Tampil Mati-matian

Atlet tunggal putra, Jonatan Christie, mengatakan tim putra Indonesia siap memberikan kemampuan terbaik pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

1 jam lalu

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

ksekutif Produser Musikal Keluarga Cemara, Anggia Kharisma mengatakan, kisah keluarga hangat ini tak lekang oleh zaman.

Baca Selengkapnya

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

2 jam lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

2 jam lalu

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

Penyebab fast charging tidak berfungsi dapat diakibatkan oleh beberapa hal. Salah satunya karena port pengisian daya rusak. Ketahui cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

2 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

Ivar Jenner sempat membawa Timnas U-23 Indonesia unggul lebih dulu atas Irak pada perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

2 jam lalu

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

Yura Yunita terpilih untuk menyanyikan original soundtrack Glenn Fredly The Movie, yang diciptakan oleh mentor musiknya sebelum berpulang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

2 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya