Balik

Penulis

Sabtu, 16 Juli 2016 01:22 WIB

PUTU SETIA Putu Setia @mpujayaprema

Arus balik tidak separah arus mudik. Tidak ada target waktu yang harus dikejar sebagaimana orang mudik yang ingin merayakan Idul Fitri di kampung halamannya. Apalagi masuk kantor bagi pegawai swasta tak seketat pegawai negeri. Awal tahun ajaran baru pun untuk Jakarta, dan kota-kota lain di Jawa, diundur seminggu dibanding di luar Jawa. Urusan mudik dan balik praktis persoalan Pulau Jawa, bukan Nusantara.

Soal balik sesungguhnya masalah yang berat, jauh lebih berat dibanding mudik. Balik harus membuang kenangan manis di kampung halaman, berpisah dengan tanah kelahiran, emak, bapak, kakek, nenek, dan semua tetua di kampung. Orang-orang yang mudik adalah orang yang membawa harapan untuk "dimuliakan" di kampungnya. Sebagian memamerkan mobil, tak peduli itu mobil sewaan. Sebagian lagi memamerkan apa yang mereka banggakan sebagai "budaya kota", entah itu pakaiannya, gayanya, atau sekadar memperlihatkan handphone yang berisi berbagai jenis games. Mereka ingin disebut orang-orang yang berhasil. Dan begitu bersalaman di kampung, mereka pun merasa sebagai pemenang dalam kehidupan. Di kampung halaman itu mereka di-wongke.

Dan kini mereka balik dengan kegelisahan baru. Menjebol tabungan untuk membayar sewa mobil bagi pemudik kelas menengah. Menanggalkan cap "manusia pemenang" yang sempat disandang beberapa hari di kampung bagi pemudik kelas bawah. Golongan ini, yang jumlahnya banyak, memanfaatkan program mudik gratis, kembali menjadi "manusia pecundang" di Jakarta. Ada yang bekerja sebagai asisten rumah tanggasebutan di masa lalu: babu yang setiap hari dihinakan oleh majikannya secara sengaja ataupun tidak. Ada yang mengais rezeki di kaki lima yang setiap saat meraung-raung dalam tangis ketika Satuan Polisi Pamong Praja melucuti dagangannya atas nama keindahan kota. Ada yang kembali ke rumah petak berdesak-desakan sembari menghitung hari, kapan mereka akan digusur. Kenangan salat Idul Fitri di kampung, kenangan ketika sungkem dan bersalaman dengan tetua, kenangan ketika makan ketupat dengan opor ayam seadanya, juga ucapan yang sering dilontarkan ("saya sekarang bekerja di Jakarta"), lenyap. Tak ada yang tersisa, hidup berat dimulai kembali begitu ritual balik selesai. Ya, kembali, seperti sinonim kata balik itu sendiri.

Ada perumpamaan mudik ke kampung tak ubahnya ziarah men-charge baterai rohani. Tapi isi baterai tak cukup bertambah bagi orang yang stok baterainya lemah, mereka yang pulang dengan sepeda motor, ikut mobil gratis yang disediakan partai politik atau juragan jamu. Akibatnya, ketika mudik berganti balik, perilaku kembali ke waktu silam. Kekerasan hidup kembali hadir: saling sikut mencari rezeki, menghalalkan hal-hal yang menyimpang, korupsi bagi pemudik menengah ke atasmana ada pemudik kere yang korupsi? Caci maki dan fitnah pun marak lagi di media sosial karena, konon, media ini bisa melahirkan "pembenci berbayar".

Advertising
Advertising

Adakah upaya agar lingkaran yang berulang ini bisa diperkecil? Misalnya, dana desa yang miliaran rupiah itu bisa dipakai untuk membangun sesuatu yang bermanfaat bagi pengembangan ekonomi rakyat. Bukan hanya untuk proyek fisik yang menyebabkan balai desa yang masih kokoh harus dibongkar untuk dibangun kembali. Urbanisasi harus direm dengan mengucurkan lebih banyak proyek ke desa. Kalau masyarakat hidup layak di desa, suatu ketika tak ada istilah mudik dan balik. Yang ada piknik. Jakarta akan macet di saat libur Lebaran dan sepi kembali pada saat arus balik datang; orang-orang balik ke desa.

Berita terkait

Serba-serbi UKT: Landasan Penetapan Besaran UKT di Perguruan Tinggi Negeri

4 menit lalu

Serba-serbi UKT: Landasan Penetapan Besaran UKT di Perguruan Tinggi Negeri

Pembahasan besaran Uang Kuliah Tunggal disingkat UKT kerap menjadi persoalan yang kerap diprotes mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Baca Selengkapnya

4 Fakta Project Nimbus, Layanan Teknologi untuk Israel yang Didemo Pekerja Google dan Amazon

5 menit lalu

4 Fakta Project Nimbus, Layanan Teknologi untuk Israel yang Didemo Pekerja Google dan Amazon

Project Nimbus merupakan kontrak yang menyediakan bantuan teknologi kepada Israel.

Baca Selengkapnya

Ceria Berkomitmen Kembangkan Industri Nikel Berkelanjutan

7 menit lalu

Ceria Berkomitmen Kembangkan Industri Nikel Berkelanjutan

Ceria menegaskan komitmennya dalam mendukung industri nikel berkelanjutan dan memperkuat posisinya dalam rantai pasokan global baterai EV.

Baca Selengkapnya

Warga Datangi Kediaman Anies Baswedan di Acara Ulang Tahun

10 menit lalu

Warga Datangi Kediaman Anies Baswedan di Acara Ulang Tahun

Anies menggelar acara ulang tahun di kediamannya, Pendopo Anies Baswedan, dengan membawa jajanan dari luar.

Baca Selengkapnya

Saat Gibran Terkejut Ditanya Soal Ganjar Jadi Oposisi Prabowo: Oh Ya, Ya Udah Enggak Apa-apa

10 menit lalu

Saat Gibran Terkejut Ditanya Soal Ganjar Jadi Oposisi Prabowo: Oh Ya, Ya Udah Enggak Apa-apa

Gibran tampak terkejut saat ditanya soal sikap Ganjar yang menyatakan akan menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

10 menit lalu

Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

Cuc Phuong di Veitnam merupakan taman nasional tertua dan terbesar di Vietnam, banyak hal yang ditawarkan kepada wisatawan.

Baca Selengkapnya

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

10 menit lalu

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq khan terpilih untuk ketiga kalinya sebagai wali kota London.

Baca Selengkapnya

Prabowo Disebut Bentuk Kabinet Gemuk, Begini Perbandingan dengan Presiden Sebelumnya

10 menit lalu

Prabowo Disebut Bentuk Kabinet Gemuk, Begini Perbandingan dengan Presiden Sebelumnya

Prabowo disinyalir membentuk kabinet gemuk, bagaimana perbandingan dengan presiden sebelumnya?

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan

13 menit lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan

IHSG ditutup di level 7.128,7 atau turun 0,09 persen dibanding kemarin.

Baca Selengkapnya

Contoh Energi Terbarukan yang Menyimpan Cadangan Tak Terhingga

15 menit lalu

Contoh Energi Terbarukan yang Menyimpan Cadangan Tak Terhingga

Energi terbarukan akan ada sepanjang masa, jika dimanfaatkan dan digunakan dengan tepat. Simak contoh-contoh yang termasuk dalam energi terbarukan.

Baca Selengkapnya