Bahaya DPR Memilih Direksi BUMN

Penulis

Rabu, 21 Juni 2017 22:37 WIB

Keinginan Dewan Perwakilan Rakyat melakukan uji kelayakan dan kepatutan calon direksi badan usaha milik negara (BUMN) merupakan bentuk campur tangan terlampau jauh lembaga legislatif terhadap perusahaan pelat merah. DPR memasukkan aturan keterlibatannya memilih direksi BUMN itu dalam rancangan revisi Undang-Undang Badan Usaha Milik Negara. Draf revisi ini akan dibahas Badan Legislasi DPR dalam persidangan pada awal Juli mendatang.

Bisa dipastikan, jika uji kelayakan dan kepatutan direksi BUMN ada di tangan DPR, hal yang terjadi adalah negosiasi politik. Direksi BUMN merupakan pengelola korporasi. Tak sepatutnya posisi itu diisi orang berdasarkan pemilihan yang bersifat politis. Kriteria utama untuk memimpin BUMN adalah kemampuan entrepreneur dan kecakapan berbisnis, bukan kelihaian melobi DPR. Jika harus ada uji kelayakan dan kepatutan oleh DPR, peluang terjadinya moral hazard sungguh tinggi. Para kandidat harus memberi konsesi kepada partai.

Kalau memaksakan ada uji kelayakan dan kepatutan, berarti parlemen ingin lebih jauh melaksanakan fungsi pengawasan menjadi fungsi pelaksanaan. Jika ingin mengoptimalkan pengawasan, DPR tidak perlu ikut menunjuk. Cawe-cawe DPR memilih direksi BUMN justru akan membuat fungsi pengawasannya melemah. Jika di belakang hari ada penyelewengan, DPR tentu berupaya membela orang yang mereka pilih.

Secara filosofis, niat DPR ini juga salah. Kontrol terhadap korporasi ada di tangan pemegang saham. Jika ini dilanggar, ada masalah serius dalam tata kelola korporasi itu. Siapa yang menjadi komandan menjadi tidak jelas lagi. Risiko mengobok-obok BUMN pun sangat besar. Ekonomi kita akan rugi besar jika BUMN gagal berfungsi optimal. Selain itu, BUMN bisa tak optimal dalam menjalankan kewajiban memberikan pelayanan kepada masyarakat.

DPR sebenarnya dapat melakukan fungsi pengawasan dengan mengawal semua langkah pemegang saham agar mengelola BUMN dengan baik. DPR juga dapat memperbaiki audit pada BUMN agar tak ada penyelewengan. DPR bisa meminta Badan Pemeriksa Keuangan mengaudit BUMN. Sebagai korporasi, tak semua BUMN menggunakan anggaran negara. Banyak BUMN yang beroperasi dengan baik dan memberi setoran kepada negara.

Advertising
Advertising

Di sisi pemerintah, ada kewajiban mengelola BUMN lebih baik. Kini memang kian banyak BUMN yang salah kelola karena penugasan langsung untuk melaksanakan proyek besar yang tidak didasari studi memadai, dari kereta cepat hingga urusan pangan. Sejumlah BUMN mengalami kesulitan likuiditas akibat penugasan itu. Ada yang megap-megap dipaksa melakukan operasi pasar.

Pembentukan holding oleh pemerintah juga membuat tata kelola BUMN kian menyempit. Tata kelola semakin terpusat di tangan direksi holding. Akibatnya, kontrol terhadap BUMN kian lemah. Namun tak berarti kekurangan itu menjadi alasan DPR ikut campur menentukan direksi BUMN.

Berita terkait

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

7 menit lalu

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

Apa alasan Prabowo tak melepas jabatan Menhan, padahal sibuk transisi sebagai presiden terpilih?

Baca Selengkapnya

Lee Joo Bin 16 Tahun Berkarier, Beli Barang Mewah Setelah Main di Queen of Tears

12 menit lalu

Lee Joo Bin 16 Tahun Berkarier, Beli Barang Mewah Setelah Main di Queen of Tears

Lee Joo Bin mengenang perjalanan kariernya hingga harapan untuk karya berikutnya

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024

2 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus mengakui keunggulan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

3 jam lalu

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

Bisnis produk kosmetik dan skincare semakin diminati masyarakat Indonesia. Para pengusaha kecantikan mengandalkan maklon untuk produksi kosmetiknya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia vs Irak Imbang 1-1, Lanjut ke Perpanjangan Waktu

3 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia vs Irak Imbang 1-1, Lanjut ke Perpanjangan Waktu

Tak ada gol tambahan di babak kedua membuat laga TImnas U-23 Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23 2024. Laga berlanjut ke babak tambahan.

Baca Selengkapnya

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Siap Tampil Mati-matian

4 jam lalu

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Siap Tampil Mati-matian

Atlet tunggal putra, Jonatan Christie, mengatakan tim putra Indonesia siap memberikan kemampuan terbaik pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

4 jam lalu

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

ksekutif Produser Musikal Keluarga Cemara, Anggia Kharisma mengatakan, kisah keluarga hangat ini tak lekang oleh zaman.

Baca Selengkapnya

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

4 jam lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

4 jam lalu

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

Penyebab fast charging tidak berfungsi dapat diakibatkan oleh beberapa hal. Salah satunya karena port pengisian daya rusak. Ketahui cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

4 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

Ivar Jenner sempat membawa Timnas U-23 Indonesia unggul lebih dulu atas Irak pada perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23.

Baca Selengkapnya