Jangan Abaikan Nasib TKI

Penulis

Selasa, 4 Juli 2017 22:55 WIB

Pemerintah sebaiknya segera membantu buruh migran asal Indonesia yang dirundung masalah di Malaysia. Sebagian dari mereka ditahan dan banyak pula yang diburu petugas karena tak memiliki dokumen lengkap.

Malaysia menggelar operasi penangkapan pekerja asing ilegal sejak awal bulan ini. Langkah itu dilakukan menyusul berakhirnya program E-Kad (Enforcement Card) atau Kartu Pekerja Legal Sementara. Program yang digelar sejak Februari itu berakhir pada akhir bulan lalu. Semula ditargetkan 600 ribu pekerja dari 15 negara masuk dalam program pemutihan ini. Realisasinya hanya 155 ribu pekerja yang ikut.

Setelah batas akhir terlewati, pemerintah Malaysia tak mau berkompromi. Pada hari pertama razia terjaring 3.393 tenaga kerja ilegal, termasuk 135 orang dari Indonesia. Mereka kini ditahan di 17 Depo Imigrasi yang tersebar di berbagai daerah. Malaysia menyatakan akan terus merazia dan menahan para pekerja tanpa izin serta segera memulangkan mereka agar depo tahanan yang hanya berkapasitas 36.300 orang tidak sesak.

Jumlah TKI yang terkena razia itu bisa kian membengkak. Sesuai dengan catatan Kementerian Ketenagakerjaan, saat ini ada sekitar 1,5 juta TKI ilegal di Malaysia. Banyak dari mereka yang saat ini lari dan tidur di hutan untuk menghindari kejaran aparat. Mereka umumnya enggan mengikuti program E-Kad karena biayanya mencapai Rp 4-8 juta. Padahal, menilik dari pengalaman pemutihan pada 2011 dan 2014, proses tersebut tak menjamin mereka bisa diputihkan.

Pemerintah Indonesia seharusnya aktif mendorong para TKI memanfaatkan program E-Kad itu. Mereka bisa didampingi, bahkan dibantu pendanaannya. Kini, setelah program itu telanjur ditutup, pemerintah sebaiknya mendekati pemerintah Malaysia. Permintaan keringanan perlu diajukan, termasuk mendorong agar dilakukan program pemutihan lanjutan bagi para TKI.

Advertising
Advertising

Jangan biarkan para TKI ditahan terlalu lama. Pemerintah harus segera membantu memulangkan mereka. Langkah yang juga mendesak adalah mendirikan crisis center dan menyediakan pengacara untuk mendampingi para pekerja bermasalah dan sedang diburu. Jangan sampai mereka mengalami pemerasan, pelecehan, dan kekerasan fisik.

Pemerintah juga perlu meminta Malaysia berlaku adil. Selama ini disinyalir banyak majikan memang sengaja mempekerjakan buruh tak berdokumen karena bisa menghemat biaya gaji hingga 40 persen. Bila para majikan seperti itu terus dibiarkan, dapat dipastikan keberadaan TKI ilegal bakal susah hilang karena permintaannya masih akan terus mengalir.

Pembenahan di dalam negeri mesti dilakukan pula demi mencegah meningkatnya jumlah TKI ilegal. Banyak hal yang bisa ditempuh, termasuk penyederhanaan prosedur perizinan, sosialisasi aturan, dan penegakan hukum terhadap para calo. Langkah itu amat penting agar TKI tidak terus-menerus menjadi bulan-bulanan di negeri tetangga.

Berita terkait

Beda Kebotakan yang Biasa Terjadi pada Pria dan Wanita

2 menit lalu

Beda Kebotakan yang Biasa Terjadi pada Pria dan Wanita

Memahami penyebab rambut rontok adalah langkah awal untuk menghentikannya dan mencari perawatan yang pas untuk mencegah kebotakan.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Italia: Inter Milan Kalahkan Torino 2-0, Hakan Calhanoglu Cetak Brace

12 menit lalu

Hasil Liga Italia: Inter Milan Kalahkan Torino 2-0, Hakan Calhanoglu Cetak Brace

Dua gol Hakan Calhanoglu mengantarkan Inter Milan meraih kemenangan atas Torino dengan skor 2-0 pada pekan ke-34 Liga Italia.

Baca Selengkapnya

Tak Sabar Queen of Tears Episode Terakhir, Netizen Ajak Nobar di Berbagai Kota

16 menit lalu

Tak Sabar Queen of Tears Episode Terakhir, Netizen Ajak Nobar di Berbagai Kota

Nonton bareng tidak hanya untuk pencinta bola. Netizen pun menyiapkan kegiatan nobar untuk nikmati episode terakhir Queen of Tears.

Baca Selengkapnya

Sosok Brigadir RA di Mata Teman Sekolah, Terbuka dan Humoris

17 menit lalu

Sosok Brigadir RA di Mata Teman Sekolah, Terbuka dan Humoris

Kepastian tentang kematian Brigadir RA terungkap setelah keluarganya mendapatkan kiriman foto jasad polisi itu di dalam mobil Toyota Aphard.

Baca Selengkapnya

Hasil Proliga 2024: Jakarta STIN BIN Menang Lagi, Kalahkan Pertamina Pertamax 3-0

20 menit lalu

Hasil Proliga 2024: Jakarta STIN BIN Menang Lagi, Kalahkan Pertamina Pertamax 3-0

Tim bola voli putra Jakarta STIN BIN kembali memetik kemenangan di ajang Proliga 2024. Mereka mengalahkan Jakarta Pertamina Pertamax dengan skor 3-0.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

27 menit lalu

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Anies Baswedan mengakui dirinya masih kerap ditanya apakah akan masuk kabinet pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

39 menit lalu

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.

Baca Selengkapnya

MK Besok Mulai Sidangkan Sengketa Pileg, Ini Agenda Lengkapnya

50 menit lalu

MK Besok Mulai Sidangkan Sengketa Pileg, Ini Agenda Lengkapnya

MK akan kembali menjadi pusat perhatian saat memulai sidang Sengketa Pileg 2024. Besok mulai digelar, berikut adalah agenda lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

58 menit lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

4 Tips Atasi Masalah Kantung Mata

1 jam lalu

4 Tips Atasi Masalah Kantung Mata

Kantung mata dapat disebabkan oleh faktor seperti penuaan, genetika, alergi, asap rokok, diet yang buruk, atau konsumsi garam yang berlebihan.

Baca Selengkapnya