Pada Sebuah Hutan Berkabut

Penulis

Rabu, 17 Februari 2016 21:04 WIB

Film Macbeth (2015)

TEMPO.CO, Jakarta- Selama dua jam layar dipenuhi kabut yang mengerumuni hutan dan padang perang. Macbeth dan lady Macbeth dalam tafsir Justin Kurzel yang memukau dan minim kata.

***
Gentle my lord, sleek o'er your rugged looks
Be bright and jovial among your guests tonight.
(Babak 3, Adegan 2, Macbeth, William Shakespeare)

Para sineas dan sutradara teater paham satu hal, pada dasarnya menampilkan karya William Shakespeare adalah persoalan tafsir. Macbeth adalah tragedi karya Shakespeare yang paling sering ditafsirkan dalam berbagai bentuk, rupa, berbagai bahasa dan setting.

Dalam tafsir sutradara Justin Kurzel, naskah Macbeth sudah terlalu legendaris, terlalu gigantik. Maka menerjemahkannya dengan kemegahan adalah sesuatu yang klise. Bagaimana seorang sutradara masa kini bisa menandingi tafsir Akira Kurosawa terhadap Macbeth ke dunia Jepang abad tengah menjadi Throne of Blood (1957) yang magis sekaligus megah itu? Bagaimana bisa seorang sutradara masa kini melahirkan adegan-adegan Kurosawa yang tak terlupakan, misalnya saat Lady Asaji nampak santun duduk di belakang Taketoki Washizu (Toshiro Mifune), komandan samurai yang berambisi menjadi raja setelah mendengar ramalan tukang tenung itu? Meski Lady Asaji “hanyalah isteri” , tetapi ternyata kata-kata mampu menjadi menjadi kekuatan dahsyat yang mempercepat gerak Washizu untuk membunuh pimpinan.

Bagaimana pula penonton bisa melupakan tafsir Roman Polanski yang kontroversial, seperti adegan Lady Macbeth yang dikejar perasaan bersalah yang kemudian ditemukan berjalan dan bergumam dalam keadaan telanjang; atau adegan-adegan kekejian penuh darah pada akhir film ketika Macbeth berakhir di ujung pedang Macduff?

Sutradara Australia Justin Kurzel paham, tak mungkin dia mengambil jalan yang megah, kolosal dan gigantik untuk memperkaya tafsir yang sudah dilakukan maestro macam Akira Kurosawa dan sineas Roman Polanski. Kurzel memilih kesederhanaan. Setting tetap Skotlandia yang dirundung kegelisahaan tahta. Raja Duncan (David Thewlis) yang terkesan dengan kemenangan demi kemenangan pertempuran yang dipimpin Macbeth (Michael Fassbender) tentu saja mengganjarnya dengan kenaikan pangkat. Namun, toh Raja mengumumkan bahwa tahtanya kelak diberikan kepada Malcolm. Kegusaran dan kecemburuan menyembur. Harus diingat, sebelum pengumuman Raja, Macbeth dihadang empat tukang tenung –3 dewasa dan satu anak—di antara kepungan kabut dan sinar mata yang menyorotkan masa depan Macbeth. Lady Macbeth (Marion Cotillard) yang jelita tapi penuh kuasa itu menyitir suaminya, dengan seks, dengan kata-kata yang sensual sekaligus mengikat Macbeth pada sebuah obsesi : Raja Duncan harus mati. Pisau itu, tak seperti dalam teks asli yang digambarkan melayang-layang menghampiri Macbeth (dengan kalimat terkenal “Is this a dagger which I see before me/The handle toward my hand? Come, let me clutchthee) kini diubah dengan tafsir baru. Kini Kurzel menyajikan sebuah imaji serdadu anak, hantu dari peperangan, yang menyodorkan pisau itu. Serdadu anak itulah yang seolah mengajak Macbeth menuju kemah sang Raja. Duncan dibunuh dengan brutal hingga peraduan sang Raja bermandikan darah.

Sejak awal film, Kurzel bermain dengan dua hal: pertama dengan tafsir; kedua dengan visualisasi. Beberapa detik pertama film, Kurzel menampilkan sosok pemakaman jenazah bayi dari pasangan Macbeth dan Lady Macbeth. Pada naskah asli, pasangan ini tak memiliki anak. Kurzel ingin memberi sebuah konteks awal, mengapa pasangan Macbeth begitu pahit pada hidup; begitu pahit pada keberhasilan orang lain. Anak-anak dalam film Kurzel menjadi sangat sentral. Bukan saja jenazahnya menjadi pembukaan film, tetapi tiga tukang tenung juga melibatkan seorang anak; dan hantu serdadu ang membawa pisaupun adalah hantu anak. Saat Macbeth mulai masuk pada kegilaan dengan membunuh semua orang yang dianggap sebagai ancaman, dia tak lagi membunuh musuh politik. Dia bahkan menikmati kejar mengejar dengan anak dan isteri Macduff di tengah hutan rimba penuh kabut yang diakhiri dengan mengikat mereka di tengah lapangan.

Kurzel nampak berambisi memperlihatkan Macbeth sebagai film yang berbicara melalui visual. Maka bagi pecinta Shakespeare ini menjadi tak mudah untuk diterima, karena teks Shakespeare adalah mahkota dari karyanya. Kurzel hanya mengambil beberapa kalimat penting dalam naskah Macbeth seperti ucapan Lady Macbeth yang mencoba membujuk Macbeth untuk tampil ke pesta dengan tenang dan jangan terganggu oleh imaji-imaji mereka yang sudah mati: “Gentle my lord, sleek o'er your rugged looks/ Be bright and jovial among your guests tonight.”
Selebihnya, Kurzel menyederhanakan teks Shakespeare menjadi kalimat yang lebih “modern” dan sebagian yang lain divisualkan dalam gambar yang sunyi.Layar diperlakukan seperti sebuah kanvas luas tak bertepi yang dilukis dengan warna hitam, putih dan warna kabut yang kelabu merubung pepohonan, bukit , pemakaman dan puri. Bahkan pada adegan peperangan, Kurzel memanfaatkan adegan slow motion untuk memperlihatkan detil lumpur, darah dan keringat serdadu dewasa maupun anak yang bertempur tanpa ampun. Peperangan jelas diatur dengan koreografi, tetapi Kurzel tidak bertujuan membuat kekerasan menjadi sebuah glorifikasi atau keindahan visual. Kurzel bersikap anti-kekerasan dan manusia cenderung akan terus menerus merancang balas dendam sepanjang hidupnya.

Jika pada banyak tafsir Macbeth, karakter itu cenderung ditampilkan dari seorang ksatria yang sangat ambisius menjadi lelaki yang penuh keluh kesah dan paranoid, maka aktor Michael Fassbender membuat penerjemahan yang berbeda. Dari Macbeth yang ambisius, menjadi semakin serakah dan sangat yakin akan takdirnya sebagai raja. Begitu yakinnya dia hingga pembunuhan terhadap perempuan dan anak-anak dijustifikasi sebagai bagian dari garis tangan.

Tokoh Lady Macbeth dalam film ini adalah salah satu tafsir yang terbaik selain Lady Asaji versi Akira Kurosawa. Api yang membara membakar semangat sang suami untuk merebut tahta bercampur dengan dinginnya es saat ia mulai kecewa melihat labilnya sang suami.

Macbeth dari Kurzel menitikberatkan pada sebua lingkaran pembalasan generasi mendatang, pada anak-anak dan bayi yang absen dalam teks asli Shakespeare. Akhir film ini , seperti juga awal dan bagian tengah film, sekali lagi memperlihatkan putera kecil Banquo yang mengangkat pedang Macbeth dan berlari menuju rimba yang dipenuhi kabut. Meski Macbeth sudah tewas di tangan Macduff, kita tak tahu tahta Malcolm akan aman selamanya.

Leila S.Chudori


MACBETH
Sutradara : Justin Kurzel
Skenario : Jacob Koskoff, Michael Lesslie, Todd Louiso
Berdasarkan drama karya William Shakespeare
Pemain : Michael Fassbender, Marion Cotillard , David Thewlis



Advertising
Advertising

Berita terkait

Pemeran Film The Idea of You

1 hari lalu

Pemeran Film The Idea of You

Film The Idea of You tayang di Prime Video pada 2 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

2 hari lalu

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

Film horor Vina: Sebelum 7 Hari disutradarai oleh Anggy Umbara akan rilis pada 8 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

4 hari lalu

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

Sutradara Hanung Bramantyo menyebut film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa awalnya hadir delam dua versi, 21+ dan 17+.

Baca Selengkapnya

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

9 hari lalu

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

Film drama biopik Glenn Fredly The Movie mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 25 April 2024

Baca Selengkapnya

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

10 hari lalu

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

11 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".

Baca Selengkapnya

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

17 hari lalu

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be

Baca Selengkapnya

Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

18 hari lalu

Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.

Baca Selengkapnya

7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

19 hari lalu

7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.

Baca Selengkapnya

8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

22 hari lalu

8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.

Baca Selengkapnya