Cerdas Melawan Teroris

Penulis

Selasa, 18 Juli 2017 01:22 WIB

Keputusan pemerintah membekukan situs percakapan digital Telegram bukan langkah yang taktis meski diambil dengan alasan yang bisa dipahami. Membekukan media komunikasi tanpa menjelaskan duduk soalnya segera dikecam sebagai bentuk pembredelan, alih-alih dipahami sebagai tindakan mencegah berkembangnya persebaran ideologi kekerasan dan terorisme.

Setelah aksesnya dibatasi melalui Facebook, Twitter, dan WhatsApp, para teroris memakai Telegram untuk berkomunikasi. Kesaksian Dian Yulia Novi dan Nur Solihin, suami-istri yang hendak meledakkan Istana Negara pada Desember tahun lalu, mengungkap bagaimana komandan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Asia Tenggara, Bahrun Naim, merekrut teroris baru serta memberikan tutorial membuat bom dan teknis penyerangan lewat Telegram.

Ruang percakapan ini menjadi sarana favorit komunikasi teroris karena belum bisa ditembus polisi. Detasemen Khusus 88 Antiteror kesulitan memantau komunikasi para teroris karena sarana bercakap ini dilindungi enkripsi yang ketat. Tak seperti dalam soal WhatsApp, polisi gagal menemukan kantor pembuat Telegram di Rusia dan Jerman tahun lalu.

Meski terlambat, pembuat Telegram memenuhi permintaan Kementerian Komunikasi dan Informatika menutup grup-grup percakapan yang berisi para teroris. Meski cara ini tak memutus total komunikasi mereka, karena teroris membangun grup baru setiap kali grup lama ditutup, kerja sama dengan pemilik platform komunikasi berbasis Internet adalah cara yang benar.

Pembekuan Telegram tanpa pengumuman, dengan alasan tim Telegram terlambat merespons permintaan, menunjukkan bahwa pemerintah tak taktis dalam berkomunikasi. Di zaman Internet, komunikasi bisa dilakukan dengan mudah dan cepat. Pemilik Telegram sudah menyatakan bersedia bekerja sama memerangi terorisme.

Advertising
Advertising

Memerangi berkembangnya ideologi kekerasan perlu kerja sama dengan semua pihak dan dilakukan secara cerdas. Pembekuan yang diumumkan secara terbuka, selain diketahui oleh para teroris sehingga mereka buru-buru pindah platform, malah menjauhkan dari tujuannya. Langkah pemerintah segera dikampanyekan sebagai pemberangusan komunikasi sehingga tak meraih simpati publik yang mendapatkan manfaat dari platform ini.

Dukungan publik amat penting dalam melawan terorisme. Untuk mendapatkannya, pemerintah harus memakai cara-cara yang cerdas, tak melanggar kebebasan berekspresi, dan melibatkan publik sebelum mengesahkannya menjadi keputusan. Di era demokrasi, pelarangan mudah dipersepsikan sebagai tindakan sewenang-wenang jika tak dibarengi dengan penjelasan yang jernih.

Penutupan situs-situs yang memuat konten kekerasan dan terorisme beberapa waktu lalu seharusnya dijadikan patokan dalam membuat keputusan menyangkut Internet. Keputusan tersebut mendapat dukungan luas karena melibatkan publik. Dukungan publik merupakan kampanye efektif sebagai pesan kepada teroris bahwa masyarakat bersatu melawan mereka.

Berita terkait

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

1 menit lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

2 menit lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

2 menit lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

9 menit lalu

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas mendukung usulan pembentukan presidential club dari presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Pemeran Film The Idea of You

10 menit lalu

Pemeran Film The Idea of You

Film The Idea of You tayang di Prime Video pada 2 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

19 menit lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Pelaksanaan UTBK SNBT di UNJ Sempat Alami Putus Koneksi

23 menit lalu

Pelaksanaan UTBK SNBT di UNJ Sempat Alami Putus Koneksi

Sampai hari ini, ada sekitar 95 persen peserta yang mengikuti UTBK.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

32 menit lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

38 menit lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Kader PAN yang Didorong Maju Pilkada Jabar dan Jakarta

38 menit lalu

Zulhas Ungkap Kader PAN yang Didorong Maju Pilkada Jabar dan Jakarta

Ketua Umum PAN Zulhas mendorong para kadernya maju dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya