Selamatkan Air Tanah Secara Adil

Penulis

Rabu, 26 Juli 2017 23:57 WIB

Sekalipun dibilang terlambat, audit investigasi pemerintah Jakarta terhadap penggunaan air tanah di gedung-gedung pantas didukung. Penutupan paksa sumur ilegal dan penerapan sanksi administrasi terhadap para pelanggar penggunaan air tanah sudah seharusnya dilakukan mengikuti peraturan yang ada.

Penggunaan air tanah di Jakarta sudah sangat besar. Indikatornya adalah penurunan muka tanah yang terus terjadi. Beberapa ahli memang masih berdebat tentang penyebab terbesar penurunan itu: apakah karena penyedotan air ataukah formasi alami batuan.

Tapi menekan penggunaan air tanah yang legal ataupun ilegal setidaknya menekan pula salah satu faktor penyebab terus amblesnya daratan Jakarta. Merazia sumur dan menaikkan tarif air tanah bisa menjadi cara menekan penyedotan air tanah.

Masalahnya, pemerintah Jakarta harus memperhatikan kemampuan menyediakan air bersih jika hendak mengurangi penyedotan air tanah. Tidak adil kalau pemerintah tak menyediakan opsi penggantinya, yakni menambah jaringan dan suplai air bersih lewat pipa.

Pemerintah harus hati-hati karena ketegasan razia dan pengetatan pajak air tanah malah bisa menyuburkan praktik pengambilan air tanah secara terang-terangan lantaran ketiadaan sumber alternatif. Perusahaan Air Minum Jakarta Raya tak sanggup memasok seluruh kebutuhan air bersih di Ibu Kota. Kapasitas produksi sebesar 18 ribu liter per detik yang terpasang saat ini baru memenuhi 72 persen total kebutuhan air bersih di Jakarta.

Advertising
Advertising

Adapun jaringan pipanya yang panjangnya sudah 12 kali Pulau Jawa itu ruwet, tua, dan bocor di sana-sini hingga 40 persen. Dengan kondisi yang ada sekarang, sulit bagi perusahaan air minum daerah untuk menambah debit. Kalaupun itu dilakukan, ada dua ujungnya: pipa tua pecah, atau kebocoran semakin besar alias tidak efektif.

Jakarta harus memanfaatkan sisa enam tahun masa kontrak penswastaan air dengan memaksa operator berinvestasi lebih besar. Mereka harus mengganti pipa-pipa lama dan menambah jaringan hingga tak ada lagi alasan gedung, pabrik, ataupun wajib pajak air tanah tetap menyedot air dari dalam tanah. Apalagi tarif air PAM yang saat ini berlaku lebih rendah daripada tarif air tanah.

Dengan kapasitas produksi yang ada sekarang, dua operator swasta yang ada saat ini baru menumbuhkan akses air bersih sekitar 40-60 persen sejak 1998. Tapi tekanan ke operator tentu mesti dibarengi dengan inovasi pemerintah. Pengalaman menambah satu unit pompa yang butuh waktu bertahun-tahun hanya karena pembebasan lahan jangan sampai terulang.

Kalau pipa sudah siap, tentu perlu menambah sumber air baku. Saat ini pasokan air bersih di Jakarta 81 persen berasal dari saluran Tarum Barat atau Jatiluhur dan 15 persen dari Tangerang. Selebihnya dari sungai-sungai di Jakarta yang kotor. Kerja sama untuk menyelamatkan air tanah, dengan demikian, harus terjalin baik dengan pusat dan dengan daerah lain pemilik sumber air.

Berita terkait

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

2 menit lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

4 menit lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

PSG vs Borussia Dortmund: Pelatih Edin Terzic Kembali Menanti Daya Magis Jadon Sancho

5 menit lalu

PSG vs Borussia Dortmund: Pelatih Edin Terzic Kembali Menanti Daya Magis Jadon Sancho

Jadon Sancho diharapkan kembali tampil gemilang pada laga leg kedua Liga Champions antara PSG vs Borussia Dortmund.

Baca Selengkapnya

Yusril Sebut Prabowo Bisa Tambah Nomenklatur Kementerian: Lewat Revisi UU atau Keluarkan Perpu

6 menit lalu

Yusril Sebut Prabowo Bisa Tambah Nomenklatur Kementerian: Lewat Revisi UU atau Keluarkan Perpu

Yusril mengatakan, Prabowo bisa menambah nomenklatur kementerian dengan melakukan revisi Undang-Undang Kementerian Negera.

Baca Selengkapnya

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Anies Sebut Tetap Berada di Jalan Perubahan

7 menit lalu

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Anies Sebut Tetap Berada di Jalan Perubahan

Anies mengatakan enggan mendahului sikap apakah bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Gelar Halalbihalal Nasional, MUI Ingatkan Kembali Pesan Kemanusiaan Terkait Palestina

9 menit lalu

Gelar Halalbihalal Nasional, MUI Ingatkan Kembali Pesan Kemanusiaan Terkait Palestina

MUI ingin merawat tali silaturahmi dengan berbagai mitra kerja dan komponen bangsa

Baca Selengkapnya

Yusril Dukung Prabowo Tambah Kementerian, Singgung Kemendikbudristek yang Terlalu Gemuk

12 menit lalu

Yusril Dukung Prabowo Tambah Kementerian, Singgung Kemendikbudristek yang Terlalu Gemuk

Menurut Yusril, setelah Prabowo dilantik jadi presiden, ia bisa langsung mengeluarkan Perppu terkait penambahan nomenklatur kementerian.

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

17 menit lalu

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

PPP sodorkan Achmad Baidow mendampingi Khofifah Indar Parawansa yang maju untuk periode kedua Pilgub Jawa Timur. Begini sosoknya?

Baca Selengkapnya

Putusan Cerai Ria Ricis dan Teuku Ryan Diunduh 600 Ribu Lebih, Mahkamah Agung Tutup Akses

21 menit lalu

Putusan Cerai Ria Ricis dan Teuku Ryan Diunduh 600 Ribu Lebih, Mahkamah Agung Tutup Akses

Mahkamah Agung atau MA resmi menutup akses publikasi perkara perceraian aktris Ria Ricis dan Teuku Ryan

Baca Selengkapnya

Tekad Bulat Ganjar Pranowo Tak Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Beberapa Pernyataannya

25 menit lalu

Tekad Bulat Ganjar Pranowo Tak Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Beberapa Pernyataannya

Mantan capres Ganjar Pranowo berkali menyatakan tak akan bergabung dalam pemerintahan Presiden dan Wapres terpilih Prabowo -Gibran. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya