Rukun

Penulis

Sabtu, 22 April 2017 02:34 WIB

Menjelang pemilihan kepala daerah Jakarta, situasi menegangkan. Kapolri Tito Karnavian menjelaskan langkah antisipasi untuk mengamankan Jakarta. Ada gerakan orang daerah yang akan datang ke Jakarta dengan dalih mengamankan tempat pemungutan suara. Kapolri menyatakan hal itu harus dicegah. Polisi mengeluarkan maklumat dan meminta kepolisian di daerah membendung gerakan itu. Polisi dan tentara siaga.

Ternyata tak terjadi apa-apa. Ketika warga Jakarta datang ke tempat pemungutan suara, suasana sangat tenang. Tak ada gerakan massa. Mungkin takut dengan kesiagaan polisi dan tentara atau memang gerakan itu cuma gertak. Cukup mengagetkan bagi mereka yang sempat bulu kuduknya merinding sebelum pilkada. Dan puncak kekagetan adalah hasil hitung cepat pilkada yang riuh ini. Pasangan inkumben Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat tumbang, dikalahkan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

Kenapa Basuki alias Ahok yang banyak dipuji hasil kerjanya membangun Jakarta bisa kalah? Sudah banyak dibicarakan. Termasuk kemungkinan--namanya saja mungkin, jadi belum tentu benar--kekalahan Ahok disebabkan para pendukungnya di media sosial begitu ganas menyerang dan merendahkan Anies. Misalnya, mereka menyebut Anies sebagai menteri yang dipecat presiden, Anies yang tidak suka kebinekaan, Anies yang tidak toleran, bahkan sampai mempelesetkan ungkapan "merajut tenun kebangsaan"--yang dipopulerkan Anies--menjadi "merajut tenun kebangsatan". Kata-kata jorok yang menyerang pribadi Anies itu memukul balik.

Kini, bisakah kita melupakan perang caci-maki di media sosial? Pilkada Jakarta ini memang pilkada paling gila yang sumpah-serapahnya disalurkan lewat media sosial. Mereka yang mengumbar caci itu bukan orang sembarangan. Mereka orang-orang cerdas dengan profesi bagus. Kalau saja mereka hanya memuji calon yang didukungnya, tentu wajar, meski cara memujinya juga keterlaluan. Namun, kalau pujian itu disertai dengan menghina calon lawannya, ini lebih keterlaluan. Mereka akhirnya menelanjangi dan menghina dirinya sendiri.

Harus bisa hal ini dilupakan untuk kembali merajut tenun kekerabatan. Kalau Anies dan Ahok saja sudah berpelukan dan bersama-sama menyusun anggaran untuk pembangunan Jakarta pada tahun depan, kenapa para pendukung keduanya masih tetap bersitegang? Cuitan di media sosial seharusnya bisa lebih adem setelah pilkada berlalu dengan cara saling melupakan cuitan sebelumnya. Mungkin tidak bisa serta-merta, perlu pendinginan, misalnya mencuit soal bola, baik liga di Eropa maupun liga nasional yang sedang berlangsung. Kita membutuhkan cuitan yang adem untuk menunjukkan bahwa kita punya budaya komunikasi yang baik. Leluhur kita mengajarkan untuk berbicara sopan jika pembicaraan di tempat ramai. Media sosial adalah balai keramaian di mana kita diuji apakah bisa menempatkan diri secara terhormat atau tidak.

Advertising
Advertising

Gubernur baru Jakarta sudah terpilih. Ahok menyatakan kekalahannya karena "campur tangan Tuhan" dan dia minta pendukungnya untuk tidak bersedih. Anies menyebut Ahok bukanlah lawan, tapi teman yang akan diajak bekerja sama membangun Jakarta, kota yang menjunjung tinggi kebinekaan. Yang memenangi pilkada Jakarta ini bukan kelompok radikal, dan itu sudah dikatakan Direktur The Wahid Foundation Yenny Wahid kepada Wakil Presiden Amerika Serikat Michael Richard Pence saat berdialog dengan tokoh lintas agama di Masjid Istiqlal.

Masih banyak hal yang perlu kita kerjakan untuk bangsa ini. Mari rukun di dunia maya dan dunia nyata.

Putu Setia
@mpujayaprema

Berita terkait

Pemprov DKI Jakarta Raih Penghargaan Pembangunan Daerah 2024

2 menit lalu

Pemprov DKI Jakarta Raih Penghargaan Pembangunan Daerah 2024

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berhasil meraih Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2024, dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Bappenas.

Baca Selengkapnya

Seperti Lovely Runner 4 Drama Korea ini Usung Tema Perjalanan Waktu

6 menit lalu

Seperti Lovely Runner 4 Drama Korea ini Usung Tema Perjalanan Waktu

Drama dengan tema perjalanan waktu seperti Lovely Runner memiliki daya tarik tersendiri

Baca Selengkapnya

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

7 menit lalu

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

YLBHI dan LBH Jakarta mengecam diskriminasi dan kekerasan oleh kelompok intoleran kepada sejumlah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

10 menit lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

10 menit lalu

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

Mulai dari seruan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi soal Palestina dan negara islam lainnya

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

15 menit lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

16 menit lalu

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

Menurutnya, kasus kekerasan seperti yang dialami mahasiswa Universitas Pamulang tidak boleh terjadi di Indonesia yang menjunjung tinggi pancasila.

Baca Selengkapnya

Gregoria Mariska Tunjung Akui Kalah dari Chen Yu Fei karena Terganggu Cuitan Netizen

18 menit lalu

Gregoria Mariska Tunjung Akui Kalah dari Chen Yu Fei karena Terganggu Cuitan Netizen

Menurut Gregoria Mariska Tunjung, meski tidak menyalahkan netizen yang dia sebut itu, namun cuitannya mempengaruhi mentalnya.

Baca Selengkapnya

Konser David Foster akan Dimeriahkan Afgan dan Ada Kategori Tiket Baru

20 menit lalu

Konser David Foster akan Dimeriahkan Afgan dan Ada Kategori Tiket Baru

Afgan akan menjadi salah satu penyanyi Indonesia yang akan memeriahkan konser Hitman Returns: David Foster & Friends Live in Indonesia 2024.

Baca Selengkapnya

Penggunaan Alat Sadap oleh Lembaga Negara Berpotensi Melanggar Hak Asasi Manusia

20 menit lalu

Penggunaan Alat Sadap oleh Lembaga Negara Berpotensi Melanggar Hak Asasi Manusia

Penggunaan alat sadap oleh sejumlah lembaga negara antara lain Polri, Kejaksaan Agung, KPK, berpotensi melanggar HAM.

Baca Selengkapnya