Mengikuti Perjalanan Mbah Sri  

Penulis

Minggu, 25 Desember 2016 13:22 WIB

Film Ziarah

TEMPO.CO, Jakarta- Film debut B.W Purbanegara yang sederhana , tetapi sangat layak ditonton dan dihargai. Memperoleh satu nominasi dari Festival Film Indonesia tahun ini.



***


Di hadapannya , akhirnya ia melihat nama suaminya tertera di atas nisan batu itu.

Napasnya tertahan. Tubuh Mbah Sri yang ringkih kehilangan keseimbangan…..

Adegan akhir film Ziarah ini, seperti juga 90 menit yang sunyi, tak penuh dengan kecerewetan dialog apalagi penjelasan-penjelasan yang berisik. Film pertama sutradara B.W Purbanegara ini , seperti juga beberapa film independen yang beranggaran minim, begitu saja masuk , menyeruak dan memberi sebuah definisi ulang tentang road movie (film perjalanan).

Adalah perempuan sepuh mbah Sri yang memiliki cita-cita sederhana sekaligus ruwet. Pada usianya yang ke 95, mbah Sri ingin mencari makam Prawiro, suaminya dan kelak ingin dikubur di sebelahnya. Keruwetan itu adalah: tak ada yang tahu di mana makam Prawiro karena pada saat Agresi Belanda II, Prawiro mengucapkan perpisahan kepada sang isteri untuk bertempur. Sejak itu Mbah Sri tak pernah bertemu lagi dengan suaminya hingga perang usai dan dia diasumsikan tewas. Tahun demi tahun berganti, semua kawan Mbah Sri mangkat satu persatu dan selalu saja dikuburkan di samping makam pasangannya. Suatu hari, pada 2012, Mbak Sri bertemu dengan salah satu veteran yang mengataku mengetahui bagaimana Prawiro ditembak tentara Belanda tahun 1949. Dengan bermodalkan kisah ini, Mbah Sri begitu saja melakukan perjalanan sendirian tanpa ditemani siapapun hingga anak menantunya kelabakan kehilangan sang Ibu.

Film Ziarah adalah sebuah film road movie yang –sungguh sayang—agak terlewatkan mata juri Festival Film Indonesia 2016 hingga hanya diganjar satu nominasi: Skenario Terbaik (yang juga kalah oleh skenario Jujur Prananto untuk film Aisyah, Biarkan Kami Bersaudara).

Road movie yang secara sederhana kita pahami sebagai film perjalanan yang melibatkan protagonis yang meninggalkan tempat tinggalnya ke satu tujuan dan mengalami atau menemui berbagai peristiwa, tokoh dan pengalaman fisik atau batik yang kelak mengubah pandangannya ini tentu saja sudah pernah digarap oleh beberapa sutradara Indonesia sebelumnya. Nampaknya ini bukan genre yang terlalu populer karena membutuhkan skenario yang sangat kuat dan ketat, serta biaya tak tidak kecil. Garin Nugroho dalam Cinta dalam Sepotong Roti (1991); Riri Riza melalui film Tiga Hari untuk Selamanya ( 2007); Viva Westi dalam Raya, Cahaya di atas Cahaya (2012) dan Ismail Basbeth melalui Mencari Hilal (2015) sudah menjajalnya. Tak selalu memiliki greget, tak selalu membuat saya terpaku, tetapi sekali lagi film genre ini memang salah satu yang tersulit selain genre komedi. Film road movie tentu bukan sekedar sebuah cerita tentang perjalanan seseorang (atau lebih) yang diisi dengan berbagai peristiwa dengan akhir yang mengejutkan. Ada kewajiban mengisi setiap jengkal perjalanan itu dengan arti, dengan dialog yang relevan dan peristiwa yang tidak asal temple agar ramai.

Film-film Thelma & Louise; Transamerica dan Y Tu Mamá También sering menjadi rujukan para penggemar dan sineas film sebagai sebagian dari puluhan road movie yang mengesankan.

Di Indonesia, film Mencari Hilal adalah road movie yang jenaka, mengharukan sekaligus sebuah kisah pencarian diri, film Ziarah patut diperhatikan sebagai sebuah film road movie yang secara digarap dengan plot yang unik. Mbah Sri yang tak banyak bicara terlihat begitu yakin dan teguh dengan keinginannya mencari makam suaminya dari Bantul hingga Wonogiri. Naik bis, berjalan kaki, menyusui sungai, naik bis lagi. Semua dilakukan sendirian. Sesekali dia akan bertemu berbagai orang desa yang mengeluh soal tanah.

Sang cucu kelojotan mencari Mbah Sri ke sana kemari hingga akhirnya menemukannya duduk termenung di sisi sungai sembari mencoba mencari rute berikut yang akan ditempuhnya. Telpon dengan calon isterinya kemudian memberikan sudut lain lagi, sebuah problem khas keluarga: cucu yang merasa terbelah antara merawat mbah yang dianggapnya keras kepala dan calon isteri yang tak mau paham.

Purbanegara sengaja menggunakan pemain yang sama sekali tidak dikenal publik dan itu sebuah pilihan yang berani. Semua pemain, termasuk tokoh utama Mbah Sri, adalah bagian alamiah dari jagat yang diciptakan Purba. Alumni Fakultas Filsafat Universitas Gajah Mada ini sebelumnya sudah menghasilkan film-film pendek yang hadir dalam berbagai festival internasional termasuk Berlin International Fil Festival

Pada akhir film ini, Purba memberikan sebuah twist yang perih. Mbah Sri tiba di hadapan makam suaminya dengan segala kejutan yang selama disembunyikannya.

Tanpa kemewahan dan cahaya bintang, film sederhana ini sudah bersinar karena Purba adalah seorang pencerita yang ulung.

Leila S.Chudori

ZIARAH
Sutradara : B.W. Purbanegara
Skenario : B.W Purbanegara
Pemain : Ponco Sutiyem, Rosadi, Ledjar Subroto
Produksi : BR Purbanegara Films, Limaenam Films, Lotus Cinema, Hide Projects Films, Super 8mm Studio dan Goodwork



****


Advertising
Advertising




Berita terkait

Pemeran Film The Idea of You

4 jam lalu

Pemeran Film The Idea of You

Film The Idea of You tayang di Prime Video pada 2 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

22 jam lalu

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

Film horor Vina: Sebelum 7 Hari disutradarai oleh Anggy Umbara akan rilis pada 8 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

3 hari lalu

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

Sutradara Hanung Bramantyo menyebut film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa awalnya hadir delam dua versi, 21+ dan 17+.

Baca Selengkapnya

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

7 hari lalu

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

Film drama biopik Glenn Fredly The Movie mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 25 April 2024

Baca Selengkapnya

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

9 hari lalu

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

9 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".

Baca Selengkapnya

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

15 hari lalu

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be

Baca Selengkapnya

Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

17 hari lalu

Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.

Baca Selengkapnya

7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

18 hari lalu

7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.

Baca Selengkapnya

8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

21 hari lalu

8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.

Baca Selengkapnya