Kolaborasi Dua Raksasa yang Sia-sia

Penulis

Rabu, 11 Januari 2017 17:36 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Maestro Zhang Yimou seperti pelanduk di antara dua raksasa: hasilnya sebuah film dengan pretense sejarah tembok raksasa Cina bercitarasa Hollywood.

***
THE GREAT WALL
Sutradara : Zhang Yimou
Skenario : Tony Gilroy, Carlo Bernard, Doug Miro, Max Brooks, Edward Zwick dan Marshall Herskovitz
Pemain : Matt Damon, Andy Lau, Willem Dafoe, Pedro Pascal, Jiang Tian

***
Zhang Yimou, Hollywood dan mitos tembok raksasa.

Mengapa tidak? Itu yang muncul dari kepala Thomas Tull, bos Legendary Entertainment, perusahaan film kerjasama Hollywood dan Beijing. Maka hasilnya adalah mengirim Matt Damon sebagai pahlawan yang menyelamatkan sebuah kerajaan fiktif di masa lalu. Tembok Raksasa Cina yang sudah dibangun sejak berabad-abad silam itu memang melahirkan puluhan cerita legenda. Dan inilah salah satu legenda versi para pemilik mesin hitung uang Hollywood itu:

Syahdan, setiap 60 tahun, Kekaisaran akan selalu diserbu oleh ribuan monster pimpinan Sang Ratu. Monster itu disebut Taotie, spesies berbentuk seperti dinosaurus pemakan manusia. Mereka bukan cuma berlari-lari dan menganga seperti dalam film-film lain yang berfantasi tentang dinosaurus, tetapi Taotie luar biasa agresif berjumlah jutaan; memiliki kemampuan strategis untuk menyerang. Lihat saja, mereka tahu bagaimana dan kapan menyerbu tembok raksasa kerajaan; mereka tahu bagaimana melindungi dan melayani sang Ratu yang tak kunjung kenyang mengganyang manusia. Tentu saja Sang Kaisar yang masih kecil, yang mungkin diinspirasikan oleh tokoh nyata Kaisar Pu Yi, memiliki pimpinan militer dan ahli stategi peperangan seperti Wang (Andy Lau) dan Komandan Lin Mae (Jiang Tian) yang luar biasa cekatan dan prima, namun tetap saja serangan monster itu mengancam kepunahan seluruh kekaisaran dan rakyatnya.

Muncul William Garin (Matt Damon) dan kawan-kawannya, antara lain Pero Tovar (Pedro Pascal). Mereka prajurit bayaran yang datang ke Timur untuk mencari “bubuk hitam” ajaib yang kelak kita kenal sebagai bahan peledak. Meski diawali dengan saling curiga antara kelompok asing dan tentara kekaisaran, toh akhirnya ketika terjadi serangan ribuan monster , Garin dan Tovar ikut membantu mereka menghalau binatang keji itu. Bayangkan saja serangan Taotie itu seperti jutaan rayap yang menggerogoti rak kayu Anda, tetapi ini dalam ukuran gigantik dan yang digerogoti adalah tubuh Anda. Jijik dan mengerikan.

Dari sisi cerita tentu saja kita tak bisa mengharapkan apa-apa. Ini ide cerita Hollywood: manusia versus monster, yang kemudian dicangkokkan ke masa kekaisaran Cina. Apakah mereka memang butuh seorang maestro seperti Zhang Yimou untuk film seperti ini? Tidak. Jika mereka ingin sekedar blockbuster dengan latar belakang kisah legenda Tembok Raksasa, tak perlu menyeret-nyeret sineas sekelas Zhang Yimou, karena toh plot cerita sama saja seperti kisah monster versus manusia buatan Hollywood. Bedanya ini ditambah “rasa Timur” dan komandan perempuan cantik serta keahlian pasukan perempuan yang mampu bertempur sambil melayang-layang; meski toh jagoannya tetap si pemanah kulit putih, William Garin.

Plot cerita tidak ruwet. Sinematografi penuh citarasa Zhang Yimou yang selalu mementingkan warna , gerak dan format yang cantik bahkan dalam bentuk kolosal seperti film Curse of the Golden Flower (2006). Bahkan sebelum adegan perang yang keji dan menjijikkan itu-- jutaan binatang buatan CGI mempersembahkan manusia untuk dilahap oleh sang Ratu—Zhang Yimou masih memerlukan genderang perang yang ditabuh dan ratusan bendera yang dilambaikan.

Persoalan berikut yang diramaikan adalah: apakah film ini sebuah upaya whitewashing, ini sebuah istilah dalam industri film di mana film yang seharusnya menampilkan tokoh kulit berwarna diperankan oleh aktor kulit putih (seperti film The King and I, raja Thailand Mongkut diperankan Yul Bryner; atau film Lawrence of Arabia , Pangeran Faisal diperankan oleh aktor kulit putih Alec Guiness). Dalam hal ini, tokoh William Garin sejak awal digambarkan sebagai orang asing yang meluncur masuk ke Cina, karena cerita ini adalah produk dari perkawinan industri film Hollywood dan Tiongkok. Ini sama seperti film The Last Samurai (Edward Zwick, 2003) ketika tokoh Tom Cruise masuk ke sebuah kampung di Jepang menjadi pahlawan sekaligus mengalami pencerahan. Jadi tak ada whitewashing dalam film ini, yang ada hanyalah cerita klise dari produksi raksasa. Dan kesia-siaan menggunakan Zhang Yimou dan Andy Lau dalam film ini.

Leila S.Chudori


Video Trailer Film Great Wall


Berita terkait

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

2 hari lalu

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

Film drama biopik Glenn Fredly The Movie mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 25 April 2024

Baca Selengkapnya

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

3 hari lalu

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

4 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".

Baca Selengkapnya

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

10 hari lalu

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be

Baca Selengkapnya

Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

11 hari lalu

Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.

Baca Selengkapnya

7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

13 hari lalu

7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.

Baca Selengkapnya

8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

15 hari lalu

8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.

Baca Selengkapnya

Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

17 hari lalu

Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

Christian Bale menjadi monster Frankenstein dalam film The Bridge karya Maggie Gyllenhaal

Baca Selengkapnya

7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

18 hari lalu

7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

Nicholas Galitzine adalah seorang aktor muda yang sedang melesat, Galitzine telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bintang muda yang paling menjanjikan di industri hiburan.

Baca Selengkapnya

Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

19 hari lalu

Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

Selain terkenal sebagai komika, Babe Cabita juga pernah membintangi beberapa judul film, berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya