Siasat Mengerdilkan KPK

Penulis

Selasa, 5 September 2017 23:23 WIB

Upaya Dewan Perwakilan Rakyat untuk terus melemahkan Komisi Pemberantasan Korupsi melalui Panitia Angket KPK tak bisa didiamkan. Sudah terang benderang bahwa Panitia Angket dibentuk dengan tujuan membubarkan KPK atau setidaknya melumpuhkan Komisi dengan memangkas kewenangannya. Siasat jahat itu harus bersama-sama kita lawan.

Kronologi pembentukan Panitia Angket berawal dari pengusutan KPK terhadap megaskandal kartu tanda penduduk berbasis elektronik yang diduga kuat melibatkan sejumlah anggota DPR. KPK mendasarkan penyelidikannya antara lain pada kesaksian Miryam S. Haryani, anggota Komisi II dari Partai Hanura, yang di antaranya membidangi pemerintahan. Dialah yang diduga menjadi simpul utama praktik laknat tersebut.

Panitia Angket dibentuk dengan tujuan mula-mula memaksa KPK membuka rekaman pemeriksaan Miryam. Belakangan, setelah dikabulkan pembentukannya pada 28 April lalu, Panitia malah mempersoalkan kewenangan KPK, termasuk perihal tata kelola keuangan dan penyidikan. Sejak itu, langkah melemahkan KPK melalui Panitia Angket terus bergulir.

Rekomendasi akhir yang tengah disusun Panitia Angket kian menguatkan niat DPR untuk melemahkan komisi antirasuah itu. Salah satu usul rekomendasi adalah meniadakan kewenangan penindakan KPK. Kewenangan penindakan selanjutnya akan dilimpahkan ke kepolisian dan Kejaksaan Agung. Rencananya, rekomendasi Panitia Angket ini akan disampaikan dalam Rapat Paripurna DPR pada 28 September ini.

Dengan tidak adanya kewenangan penindakan itu, KPK tak akan memiliki tugas menyelidiki, menyidik, dan menuntut kasus-kasus korupsi sebagaimana berlaku selama ini. Kewenangan Komisi terbatas hanya pada supervisi dan koordinasi terhadap lembaga penegak hukum lain, seperti kepolisian dan kejaksaan, serta pencegahan korupsi. Padahal wewenang penindakan justru merupakan senjata kuat yang dimiliki KPK untuk menjerat para koruptor. Dan kenyataannya, senjata yang dimiliki Komisi itu pun tidak membuat pejabat takut untuk terus berperilaku korup. Apalagi jika kewenangan itu dilucuti, boleh jadi korupsi akan makin merajalela.

Advertising
Advertising

Peniadaan kewenangan itu akan membuat KPK menjadi macan ompong. Maka KPK harus diselamatkan. Upaya memangkas kewenangannya harus dilawan.

Sulit dibantah bahwa usul rekomendasi Panitia Angket itu merupakan kehendak politik yang sarat kepentingan terselubung. Jika tidak dilawan, siasat Panitia Angket itu bisa membuka peluang bagi para koruptor untuk kembali berjaya.

Bukan baru kali ini DPR berupaya melemahkan komisi antikorupsi. Pada 2015, muncul usul agar pemerintah merevisi Undang-Undang KPK. Setelah dihujani kritik, Presiden Joko Widodo akhirnya menarik kembali usul itu.

Jokowi harus kembali bersikap tegas untuk mematahkan pemangkasan wewenang tersebut. Dia semestinya bisa mengajak politikus partainya menghentikan upaya Panitia yang ingin mengerdilkan Komisi.

Berita terkait

Seperti Lovely Runner 4 Drama Korea ini Usung Tema Perjalanan Waktu

27 detik lalu

Seperti Lovely Runner 4 Drama Korea ini Usung Tema Perjalanan Waktu

Drama dengan tema perjalanan waktu seperti Lovely Runner memiliki daya tarik tersendiri

Baca Selengkapnya

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

1 menit lalu

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

YLBHI dan LBH Jakarta mengecam diskriminasi dan kekerasan oleh kelompok intoleran kepada sejumlah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

4 menit lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

4 menit lalu

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

Mulai dari seruan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi soal Palestina dan negara islam lainnya

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

9 menit lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

10 menit lalu

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

Menurutnya, kasus kekerasan seperti yang dialami mahasiswa Universitas Pamulang tidak boleh terjadi di Indonesia yang menjunjung tinggi pancasila.

Baca Selengkapnya

Gregoria Mariska Tunjung Akui Kalah dari Chen Yu Fei karena Terganggu Cuitan Netizen

13 menit lalu

Gregoria Mariska Tunjung Akui Kalah dari Chen Yu Fei karena Terganggu Cuitan Netizen

Menurut Gregoria Mariska Tunjung, meski tidak menyalahkan netizen yang dia sebut itu, namun cuitannya mempengaruhi mentalnya.

Baca Selengkapnya

Konser David Foster akan Dimeriahkan Afgan dan Ada Kategori Tiket Baru

14 menit lalu

Konser David Foster akan Dimeriahkan Afgan dan Ada Kategori Tiket Baru

Afgan akan menjadi salah satu penyanyi Indonesia yang akan memeriahkan konser Hitman Returns: David Foster & Friends Live in Indonesia 2024.

Baca Selengkapnya

Penggunaan Alat Sadap oleh Lembaga Negara Berpotensi Melanggar Hak Asasi Manusia

14 menit lalu

Penggunaan Alat Sadap oleh Lembaga Negara Berpotensi Melanggar Hak Asasi Manusia

Penggunaan alat sadap oleh sejumlah lembaga negara antara lain Polri, Kejaksaan Agung, KPK, berpotensi melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Berbagai Mitos soal Orang Cerdas dan Faktanya

18 menit lalu

Berbagai Mitos soal Orang Cerdas dan Faktanya

Orang cerdas sering memunculkan anggapan atau mitos tertentu. Sayangnya, asumsi tersebut banyak yang keliru. Berikut faktanya.

Baca Selengkapnya