Quixote

Penulis

Senin, 28 Agustus 2017 00:00 WIB

Pada suatu siang yang panas, sebuah mobil Mercedes mogok di luar El Toboso, sebuah dusun kecil di Spanyol Tengah. Tempat ini hanya berpenghuni 2.000 orang, terletak di Provinsi Toledo di wilayah La Mancha yang membosankan-dan tak akan diingat orang seandainya tak disebut dalam karya Cervantes yang termasyhur itu, Don Quijote. Kata yang empunya cerita, El Toboso adalah kota kecil di mana Dulcenia, perempuan yang dikatakan Don Quijote sebagai kekasihnya, tinggal.

Semua itu fiksi, tentu saja. Dulcenia tak pernah ada di El Toboso atau di mana pun; ia hanya produk fantasi Don Quijote, lelaki majenun abad ke-17 itu, yang berperilaku sebagai seorang kesatria kelana, caballero andante, dari zaman dahulu.

Dalam kisah kali ini, fiksi itu digandakan: di tahun 1982, Graham Greene menerbitkan novelnya yang menggunakan El Toboso-tempat Mercedes itu mogok-sebagai desa di mana seorang pastor tua tinggal. Namanya, dalam ejaan Inggris, "Quixote". Konon padri ini keturunan tokoh fiktif yang diciptakan Cervantes di tahun 1605.

Aneh, tentu. Tapi Greene kali ini memang hendak menulis sebuah novel yang kocak-tentu, tak hanya kocak: meskipun mengikuti jejak Cervantes, Monsignor Quixote berbicara tentang hal-hal serius abad ke-20. Misalnya tentang Marxisme-Leninisme dan iman Katolik-keyakinan-keyakinan besar yang memukau dan merisaukan hidup Greene seperti tersirat dalam novel-novelnya.

Dalam novel kali ini, mobil Mercedes yang mogok di awal cerita adalah kendaraan seorang uskup dari Italia. Romo Quixote menolongnya. Bahkan ia menjamu uskup itu dengan anggur dan steak yang lezat. Ia tak menyangka, ia kemudian menerima sepucuk surat dari Vatikan: ia dipromosikan jadi monsignor.

Advertising
Advertising

Uskup setempat kaget dan marah. Selama itu ia memandang Romo Quixote sebagai pastor yang lembek dan tak becus. Pembesar gereja ini, anggota Opus Dei, sangat konservatif dan keras; ia memerintahkan Romo Quixote cuti sebelum dibebastugaskan. Penggantinya seorang pastor muda, Romo Herrera, yang rapi, berdisiplin.

Dalam cuti itulah Romo Quixote berangkat dari El Toledo bersama temannya, seorang kader Partai Komunis yang baru berhenti jadi wali kota karena tak dipilih lagi, Sancho Panza. Dengan nama ini kian jelas Greene mengikuti jalur Cervantes. Menyetir sendiri Fiat tuanya yang ia panggil Rocinante, Romo Quixote menuju Madrid dan Sancho duduk di sampingnya.

Sancho mendesaknya membeli kaus kaki ungu dan atribut lain seorang monsignor. Romo Quixote enggan, tapi Sancho menganggap seragam itu penting-dan ia benar. Di Spanyol yang baru bebas dari kediktatoran Franco, polisi tetap mengawasi warga dengan curiga; seorang monsignor akan diperlakukan dengan lebih hormat.

Perjalanan penuh hal yang sebelumnya tak dikenal pastor tua Quixote: mereka menginap di bordil; Sancho, dengan trauma dikejar-kejar polisi, menganggap tempat itu aman untuk bersembunyi. Di Madrid juga Romo Quixote masuk ke sebuah bioskop yang ternyata memutar film porno; ia terkecoh judulnya, "Doa Perawan". Di tepi kota ia menolong seorang perampok-yang ternyata kemudian menodongkan pistol kepadanya dan merebut sepatunya.

Pelan-pelan, dari dalam diri rohaniwan ini, terungkap apa yang ternyata tak bisa dipegangnya habis-habisan: keyakinan.

Juga dari dalam diri Sancho. Ketika mereka berdua menghabiskan vodka, kader komunis itu bergumam: "Keyakinan memudar, Romo, seperti perempuan yang menggairahkan."

Ia tetap mempertahankan iman komunismenya dalam perdebatan-perdebatan kecil dengan Romo Quixote. Tapi diam-diam ia mengakui, Partai bukan tanpa cemar. Di bawah Stalin, komunisme membinasakan banyak orang, sebagaimana Gereja Katolik Spanyol di bawah Torquemada, sang Inkuisitor Agung.

Tak mengagetkan akhirnya Sancho mengatakan ia lebih tertarik kepada pemikiran Miguel de Unamuno ketimbang Lenin. Ia kutip kata-kata filosof itu: "Hidup adalah keraguan, dan iman yang tanpa keraguan mati belaka."

"Aku coba untuk tak ragu," kata si kader komunis.

"Ah, aku juga, aku juga," kata si pastor-yang mengaku tak paham betul doktrin Trinitas.

Ia bermimpi yang membuatnya gundah: Kristus dibebaskan dari salib oleh sepasukan malaikat, dan seluruh dunia jadi tahu pasti Ia Putra Allah. "Tak ada ambiguitas, tak ada ruang untuk sangsi, tak ada ruang untuk iman." Romo itu hampir putus asa. Ia tak merasa jadi manusia. Diam-diam ia berdoa: "Tuhan, jadikan aku manusia. Selamatkan aku dari sikap tak acuh."

Kemudian ia mabuk. Ia terlalu banyak minum mengikuti Sancho. Utusan Gereja menculiknya dan ia dilarikan kembali ke rumah. Tapi ia tak menyesali kelakuannya-dan uskup mencopotnya dari tugas kepastoran.

Baginya, itu hukuman mati. Ia kemudian memang meninggal ketika ia, dalam keadaan sakit dan setengah tak sadar, memimpin misa imajiner di sebuah biara.

Tapi kenangan perjalanannya tak terhapus: dengan berbagi keyakinan yang guyah, orang yang berbeda iman dan ideologi bisa saling mengerti, lebih tulus.

Goenawan Mohamad

Berita terkait

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

11 menit lalu

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

Menurut IPW, polisi pesta narkoba di Depok harus diberi sanksi lebih berat karena mereka tahu mengonsumsi narkoba itu dilarang.

Baca Selengkapnya

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

45 menit lalu

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

Psikolog menyebut perceraian sebagai salah satu penyebab fenomena fatherless atau situasi anak kekurangan kehadiran dan peran ayah.

Baca Selengkapnya

Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

47 menit lalu

Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

Tien Soeharto memiliki profil yang kompleks, seorang ibu negara yang peduli hingga terlibat dalam berbagai kontroversi yang mengiringi masa pemerintahan suaminya.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

48 menit lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

1 jam lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

1 jam lalu

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

AIR 2024 mendukung kawasan Nusa Dua, khususnya Pulau Peninsula sebagai salah satu destinasi wisata olahraga menarik di Bali

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Lima Kali Ditangkap karena Narkoba, Polisi: Dia Masih Bilang Khilaf

1 jam lalu

Rio Reifan Lima Kali Ditangkap karena Narkoba, Polisi: Dia Masih Bilang Khilaf

Polisi menyita sejumlah barang bukti dari rumah Rio Reifan berupa narkoba jenis sabu, ekstasi dan obat keras.

Baca Selengkapnya

Begini Taylor Swift Kalahkan The Beatles dalam Perolehan Album Nomor Satu ke-12 di Inggris

1 jam lalu

Begini Taylor Swift Kalahkan The Beatles dalam Perolehan Album Nomor Satu ke-12 di Inggris

Taylor Swift menggemparkan tangga lagu Inggris dengan albumnya The Tortured Poets Department, mengungguli 10 lainnya dan melampaui The Beatles.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

1 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

1 jam lalu

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

Perhatikan hal ini sebelum menikah mengingat penyebab perceraian dalam masyarakat biasanya multifaktor.

Baca Selengkapnya