Doa

Penulis

Sabtu, 9 September 2017 01:30 WIB

Malam itu, tanggal yang sama dengan hari ini, saya hadir di Teater Utan Kayu untuk acara doa bersama lintas agama. Pas giliran doa Hindu, saya mendampingi seorang pendeta dari Dewi Mandir, Kemayoran. Supaya mantap karena ini bukan doa main-main.

Yang didoakan adalah Munir Said Thalib. Dia meninggal dunia diracun di pesawat Garuda dalam penerbangan ke Belanda. Jenazahnya belum sampai di Jakarta. Isi doa agar almarhum mendapat tempat terbaik di alam sana dan pembunuhnya segera tertangkap.

Saya yakin Tuhan mendengar doa itu. Banyak kasus yang ribet menjadi dimudahkan berkat doa-setidaknya begitu keyakinan saya. Misalnya, kasus Bom Bali 2002. Berhari-hari tim kepolisian yang dipimpin Made Mangku Pastika-waktu itu Kapolda Papua-mengubek-ubek tempat bom meledak. Tak ada alat bukti yang menunjukkan jalan terang. Setelah anggota tim berdoa di Pura Besakih, tentu disertai pendeta, esoknya ditemukan petunjuk dari serpihan pelat mobil yang dipakai untuk meledakkan bom. Dari sana terungkap siapa pelakunya. Lalu ditangkap, diadili, dan sudah dieksekusi.

Saya menyimpan harapan sama terhadap kasus Munir. Saya pikir, kasus ini sangat mudah dibanding kasus Bom Bali. Apalagi kemudian seorang pilot Garuda yang lagi cuti, Pollycarpus Budihari Priyanto, ditangkap, diadili, dan dihukum 14 tahun penjara sebagai pembunuh Munir. Tapi siapa otak dan apa motif pembunuhan ini? Ada mantan Deputi V BIN Mayjen Purn Muchdi Purwoprandjono yang diseret sebagai terdakwa. Dia divonis bebas. Siapa dong otak pembunuh Munir? Tim Pencari Fakta (TPF) yang dibentuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah menghasilkan laporan yang konon mengungkap siapa yang diduga sebagai otak.

Hari ini ternyata 13 tahun berlalu. Pollycarpus sudah bebas karena narapidana wajib mendapat remisi. Hasil TPF tetap tak bisa dibuka ke publik. Belakangan, dokumen ini disebut hilang-modus canggih meniru hilangnya Surat Perintah 11 Maret. Doa kami belum dikabulkan. Barangkali Tuhan juga menerima banyak doa agar kasus Munir tak dibuka.

Advertising
Advertising

Banyak kejahatan HAM yang tetap gelap jika melibatkan kekuasaan. Kasus Semanggi, misalnya, tak pernah jelas siapa yang menembak mahasiswa itu. Sampai kini, "aksi Kamisan" di depan Istana rajin dilakukan keluarga korban. Penyair Wiji Thukul, yang diduga diculik, juga serba tak pasti.

Kasus Novel Baswedan naga-naganya bernasib sama. Sudah lewat hari keseratus, siapa yang menyiram air keras ke wajah Novel belum juga jelas. Padahal ada rekaman CCTV, ada kejadian sebelumnya yang bisa menjadi petunjuk. Polisi tak menemukan apa-apa. Justru Novel yang dilaporkan oleh perwira polisi dengan tuduhan pencemaran nama.

Kalau ceritanya begini, berbuih-buih pun polisi menyebut kasus Novel sangat berat, publik akan bertanya-tanya. Logika masyarakat itu sederhana. Institusi kepolisian tak suka kepada Novel sejak mantan polisi ini mengobok-obok korupsi di kepolisian. Novel pernah ditangkap dalam kasus yang sudah lama selesai saat dia menjadi polisi aktif di Bengkulu. Logikanya, kalau Novel sudah jadi "musuh polisi", apa polisi bisa serius menangkap penyiram air keras ke wajah Novel?

Jangan putus berdoa. Malam ini saya akan berdoa sendiri-tanpa mengajak pendeta lain. Doa untuk kasus Munir, Novel, dan kejahatan HAM lain. Mohon diberi kemudahan mengungkap siapa pelakunya. Lalu doa khusus untuk Jokowi supaya mau membuka hasil TPF kasus Munir dan mau membentuk TPF kasus Novel. Saya percaya Tuhan akan mengabulkan, meski tidak serta-merta. Amin. PUTU SETIA

Berita terkait

Erick Thohir Angkat Semangat Pemain Timnas U-23 Indonesia yang Kalah dari Uzbekistan: Mau Nyerah atau Fight Back?

16 menit lalu

Erick Thohir Angkat Semangat Pemain Timnas U-23 Indonesia yang Kalah dari Uzbekistan: Mau Nyerah atau Fight Back?

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan motivasi kepada pemain Timnas U-23 Indonesia agar tidak menyerah usai kalah 0-2 dari Uzbekistan.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono: Presiden Jokowi Sempat 'Down' saat Gol Timnas U-23 Indonesia Dianulir Wasit

25 menit lalu

Basuki Hadimuljono: Presiden Jokowi Sempat 'Down' saat Gol Timnas U-23 Indonesia Dianulir Wasit

Menteri Basuki Hadimuljono mengatakan Presiden Jokowi sempat down saat gol Timnas U-23 Indonesia ke gawang Uzbekistan dianulir wasit.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia Kalah 0-2 dari Uzbekistan, Muhammad Ferarri Kecewa Golnya Dianulir Wasit

34 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia Kalah 0-2 dari Uzbekistan, Muhammad Ferarri Kecewa Golnya Dianulir Wasit

Pemain Timnas U-23 Indonesia, Muhammad Ferarri, kecewa karena gol yang dia cetak ke gawang Uzbekistan di Piala Asia U-23 2024 dianulir wasit.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas Jepang Kalahkan Irak 2-0, Lolos ke Babak Final dan Rebut Tiket Olimpiade

41 menit lalu

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas Jepang Kalahkan Irak 2-0, Lolos ke Babak Final dan Rebut Tiket Olimpiade

Timnas Jepang U-23 lolos ke babak final Piala Asia U-23 2024 sekaligus merebut tiket Olimpiade 2024 setelah menang 2-0 atas Irak.

Baca Selengkapnya

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

42 menit lalu

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

Pejabat Arab dan Muslim di Riyadh mendesak masyarakat internasional untuk menjatuhkan "sanksi efektif" terhadap Israel atas kejahatan perangnya.

Baca Selengkapnya

Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru

1 jam lalu

Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru

Sejak Oktober 2023 lalu, Pemerintah telah mengumumkan keputusan untuk memindahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya

Somasi Minta Robert Bonosusatya Jadi Tersangka Korupsi PT Timah Tak Direspons, MAKI Akan Gugat Praperadilan Kejaksaan Agung

2 jam lalu

Somasi Minta Robert Bonosusatya Jadi Tersangka Korupsi PT Timah Tak Direspons, MAKI Akan Gugat Praperadilan Kejaksaan Agung

Boyamin mengklaim punya data sendiri tentang Robert Bonosusatya dalam pusaran korupsi timah yang telah diserahkan kepada penyidik Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

3 jam lalu

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

4 jam lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Tak Mau Jenazah Brigadir RA yang Tewas Bunuh Diri Diautopsi

4 jam lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Tak Mau Jenazah Brigadir RA yang Tewas Bunuh Diri Diautopsi

Brigadir RA disebut bunuh diri dengan menembakkan senjata api HS Kaliber 9mm ke aras kepalanya saat berada di dalam mobil Alphard.

Baca Selengkapnya