Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mudjair, Mukibat, dan Nasib Pemuliaan Tanaman

image-profil

Pemerhati Biodiversitas Indonesia

image-gnews
Ilustrasi sayuran. Unsplash.com/Inigo De la Maza
Ilustrasi sayuran. Unsplash.com/Inigo De la Maza
Iklan

Kini, warisan politik tanam paksa itu telah menjadi komoditas beserta sistem pengolahan agroindustri penghasil devisa. Pemerintah menasionalisasi perkebunan-perkebunan Belanda melalui Undang-Undang Nomor 86 tahun 1958. Perbaikan pengelolaan kebun dan manajemen benih misalnya baru-baru ini dideklarasikan di Makasar dengan meluncurkan Program BABE BUN atau Bank Benih Perkebunan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk pengadaan benih unggul perkebunan terutama kelapa sawit.

Menjelang usia 78 tahun kemerdekaan RI, pemerintah belum berhasil melahirkan sistem agroindustri komoditas baru seperti pada masa Hindia Belanda. Ini sungguh ironis mengingat Indonesia sebagai negeri mega biodiversity yang kaya sumber hayati, namun belum juga menjelma sebagai negera agro industri super dunia. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menelisik sejarah, pada awal 2006, pemerintah mencetuskan kebijakan Bahan Bakar Nabati (BBN) dengan komitmen mendorong diversifikasi sumber bahan baku nabati sebagai agro industri baru. Namun pengembangan tumbuhan asli Indonesia nyampung (Chalophyllum inophyllum) dan jarak pagar (Jatropha curcas) menjadi agro industri BBN tak kunjung terwujud. Agaknya kita sekarang berharap pada pengembangan kemiri sunan (Reutealis trisperma) yang tengah dikembangkan untuk industri biosolar.

Sementara dalam kelimpahan keanekaragaman hayati, nipah (Nypa frutican) dan sagu (Metroxylon sagu) belum tergarap menjadi aset agro industri nasional sebagai sumber pangan dan bioenergi. Sama nasibnya dengan lontar (Boraqssus flabellifer), gebang (Corypha), dan aren (Arenga pinnata) yang seratnya berpotensi mendukung industri tekstil dan gula. Ihau (Dimocarpus logan spp) dan Matoa (Pometia pinnata), buah dari hutan terbatas dicicipi warga lokal di Kalimantan dan Papua karena buahnya dipungut dari hutan setempat, dan belum dikembangkanbiakan secara luas. 

Nasib serupa untuk buah “anggur papua” dari keluarga Pandanaceae (Sararanga sinuosa) yang pertama kali dipublikasi secara ilmiah oleh peneliti Becarri pada 1875, dan Hemsley, 1894. Dikonfirmasi keberadaannya pada 2006 oleh peneliti LIPI Dr. Ary P. Keim di Desa Sarawandori, Serui, Yapen, Papua, sebagai jenis liar namun punya potensi dikembangkan sebagai buah-buahan nasional.

Buah "anggur" Papua dari keluarga Pandanaceae (Sararanga sinuosa). Keberadaan "anggur" Papua ini dikonfirmasi oleh peneliti LIPI Dr. Ary P. Keim pada 2006. Buah ini terdapat di Desa Sarawandori, Serui, Yapen, Papua, sebagai jenis liar dan berpotensi dikembangkan sebagai buah-buahan nasional. Dok. Istimewa

Tengkawang atau disebut illipe nut, tumbuhan hutan Kalimantan dan ditemukan juga di Sumatera (Shorea spp.) telah dibudidaya sejak 1881. Tanaman ini memiliki potensi lemak untuk bahan industri minyak nabati dan kosmetika. Mereka menanti dikembangkan agar manfaat ekonominya dapat dirasakan sebelum punah karena deforestasi. 

Keberadaan nipah, sagu dan tengkawang di habitatnya, sesungguhnya sangat mungkin dikembangkan sehingga dapat dikelola sebagai sistem agroforestri dengan manajemen agro-industri modern. Nipah dan Sagu juga merupakan jenis paladikultur yang dapat dibudidaya di lahan gambut, sehingga memberi nilai tambah bagi pengembangan komoditas itu secara ekologi dan ekonomi.

Sebaliknya, pemuliaan tanaman untuk orientasi pasar semata berpotensi menggerus kaya ragam jenis tanaman. Indonesia adalah pusat penyebaran durian (Durio zibeethinus) atau disebut center of origin. Namun akibat merespons peminat durian semata, pasar hanya menyediakan jenis-jenis tertentu yang sangat diminati, seperti durian montoung dan durian petruk. Akibatnya mengeliminasi keberadaan ragam jenis lokal durian nusantara. Kondisi ini juga terjadi pada mangga, jambu, duku, dan kedelei lokal.

Melalui Undang-Undang No 29 tahun 2000, pemerintah menjamin perlindungan varietas tanaman (PVT) meliputi varietas dari jenis species tanaman yang baru, unik, seragam, stabil, dan diberi nama. Perlindungan hukum atas PVT bagi pemulia tanaman di Indonesia diharapkan mendorong kreativitas hingga mendatangkan investasi di bidang penemuan varietas unggul dan mendukung industri perbenihan modern. 

Hingga Oktober 2019, sebanyak 748 permohonan hak PVT telah diajukan dan 470 di antaranya diterima atau ditetapkan sebagai varietas baru. Sebanyak 133 ditarik kembali dan 27 permohonan ditolak. Kebanyakan permohonan PVT tersebut adalah untuk komoditas padi, sayur-sayuran (timun, buncis, pare), dan buah-buahan seperti tomat dan melon. 

Kendati kepastian hukum atas pelepasan varietas baru telah dijamin pemerintah, banyak petani/pemulia tidak mengajukan perolehan hak PVT. Tercatat, hingga 2019 ada sebanyak 32 orang pemulia, 97 badan pemerintah, 15 perguruan tinggi, dan 286 perusahaan dalam negeri serta 40 perusahaan luar negeri yang memperoleh hak PVT.

Selanjutnya: Kendala Pemuliaan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

16 hari lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.


Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

25 hari lalu

Sertijab Pj Bupati Musi Banyuasin
Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

46 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


48 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

54 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

58 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

7 Maret 2024

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

6 Maret 2024

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.