Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Resensi Buku: Pengaruh Asing Dalam Kebijakan Nasional

image-profil

image-gnews
Pesawat N250 karya Presiden RI ketiga, BJ Habibie saat menjabat sebagai Menristek dan Dirut IPTN di PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Rabu, 11 September 2019. Pesawat N250 adalah karya monumentalnya yang menerapkan teknologi kendali otomatis fly by wire pertama di dunia. TEMPO/Prima Mulia
Pesawat N250 karya Presiden RI ketiga, BJ Habibie saat menjabat sebagai Menristek dan Dirut IPTN di PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Rabu, 11 September 2019. Pesawat N250 adalah karya monumentalnya yang menerapkan teknologi kendali otomatis fly by wire pertama di dunia. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

Industri pesawat terbang di Indonesia pernah berada pada situasi yang berlimpah harapan dan dukungan. Setelah rezim Orde Lama mencita-citakannya, setidaknya bisa dibaca melalui pidato Bung Karno yang berjudul “Meng-Garudalah Bangsaku” di tahun 1950, rezim Orde Baru mewujudkan melalui kebijakan konkret yang melibatkan negara.

Buku ini merupakan hasil riset dari studi ekonomi politik terkait dengan kebijakan pemerintah Indonesia terhadap industri pesawat terbang nasional pada periode pasca Orde Baru. Studi mengenai kebijakan ekonomi politik pemerintah Indonesia terhadap industri pesawat terbang di era pasca Orde Baru menjadi sangat penting, terutama untuk mengklarifikasi beberapa parameter ekonomi politik dengan mencermati kebijakan tersebut sebagai kebijakan rezim yang berkuasa saat itu.

Setelah Orde Baru mengakhiri “mimpi” industri pesawat terbang sebagai akibat dari implementasi penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara IMF dan pemerintah Indonesia dalam upaya penanggulangan krisis moneter 1997, rezim berikutnya menunjukkan indikator yang juga “tidak baik-baik” saja terhadap kebijakan industri pesawat terbang di Indonesia.

Sebagai sebuah pembahasan, buku ini berusaha menganalisis faktor-faktor yang memiliki pengaruh dalam kebijakan pengembangan industri pesawat terbang nasional. Fokus pembahasan adalah faktor tarik menarik kepentingan elit teknokrat dan teknolog terhadap kebijakan pengembangan industri pesawat terbang.

Dalam menganalisis faktor ini, penulis merujuk pada teori otonomi elit William Liddle, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan argumentatif: mengapa dan bagaimana implikasi pelaksanaan LoI Indonesia-IMF dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah untuk menghentikan bantuan keuangan ke IPTN? Apakah kontestasi orientasi pemikiran nasionalis dan orientasi pemikiran liberalis memiliki pengaruh signifikan dalam merumuskan kebijakan pembangunan industri pesawat terbang nasional pada awal periode pasca Orde Baru? Dan, apa dan bagaimana kepentingan ekonomi-politik elit pasca Orde Baru berpengaruh terhadap kebijakan pengembangan industri pesawat terbang?

Elit dan Industri Pesawat Terbang

Terdapat proposisi penting yang diajukan dalam analisis buku ini. Bahwa, di antara faktor penyebab mengapa pengembangan industri pesawat terbang pada periode pasca Orde Baru cenderung tidak berkembang (jalan di tempat) adalah semakin kompleksnya jumlah aktor (elit) yang terlibat dan kepentingan yang menyertainya.

Di sisi yang lain, dominasi peran negara dalam pengambilan keputusan yang pada masa Orde Baru diperankan oleh Soeharto, (ternyata) sudah tidak dapat dipertahankan lagi pada periode pasca Orde Baru. Dan ini, merupakan konsekuensi logis dari hadirnya gerakan reformasi, dan sulit dihindarinya tekanan dari IMF untuk pemulihan ekonomi Indonesia dari krisis.

Secara teoritis, hasil kajian di dalam buku memberikan kritisi–melalui teori otonomi elit Liddle–bahwa, telah terjadi pergeseran yang mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam pengembangan industri pesawat terbang pada periode Orde Baru dibandingkan dengan periode pasca Orde Baru. Pada periode Orde Baru, determinant factor-nya adalah persepsi dan strategi dari aktor kunci (Presiden). Sementara pada periode pasca Orde Baru, determinant factor tersebut berubah dan menjadi intervening factors.

Begitu juga influental factor. Pada periode Orde Baru, influental factor-nya yaitu krisis moneter, kekuatan ekonomi internasional, budaya dan rezim kepemimpinan (patrimonialisme). Pasca Orde Baru, influental factor tersebut berubah status menjadi determinant factor. Dengan kata lain: kebijakan pemerintah dalam pengembangan industri pesawat terbang sangat dipengaruh oleh moneter, kekuatan ekonomi internasional, budaya dan rezim patrimonialisme.

Buku menarik karena gagasan utama yang diuji adalah: Mengapa krisis ekonomi di Indonesia tahun 1997 bisa membawa konsekuensi kebijakan politik terhadap industri pesawat terbang, dan kondisi-kondisi yang terjadi kemudian, menyebabkan kebijakan terhadap pengembangan industri pesawat terbang di Indonesia semakin minimnya political will pemerintah dalam mengembangkan industri strategis ini.

Buku ini bisa menjadi salah satu referensi untuk membaca perkembangan kebijakan-kebijakan pemerintah, utamanya dalam kebijakan industrialisasi dengan menggunakan pendekatan ekonomi politik. Atau, bisa juga menjadi studi pembanding pada kebijakan-kebijakan industrialisasi yang pernah dirancang dan dijalankan, pada era Orde Baru untuk era-era setelahnya.

Resensi

Judul Buku: Pengaruh Asing Dalam Kebijakan Nasional (Studi Kasus Pengembangan Industri Pesawat Terbang)

Penulis: Irma Indrayani

Penerbit: Rajagrafindo Persada

Tahun: 2024

Halaman: 251

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Strategi Pj. Gubernur Heru Menekan Pengangguran di Jakarta

16 hari lalu

Sejumlah pencari kerja mengunjungi pameran bursa kerja Jakarta Job Fair 2024 di Thamrin City, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa, 25 Mei 2024. Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Sudin Nakertransgi) Jakarta Pusat menggelar Jakarta Job Fair yang diikuti oleh 40 perusahaan selama dua hari pada 28-29 Mei 2024. Dok. Pemprov DKI Jakarta
Strategi Pj. Gubernur Heru Menekan Pengangguran di Jakarta

Warga yang mencari lowongan kerja atau pelatihan meningkatkan keahlian dapat melihat informasi di laman milik dinas yang mengurusi ketenagakerjaan.


31 hari lalu


BPOM Sebut Galon Guna Ulang Rawan Terkontaminasi BPA

33 hari lalu

BPOM Sebut Galon Guna Ulang Rawan Terkontaminasi BPA

elaksana Tugas Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Ema Setyawati mengatakan mayoritas kemasan galon air minum yang digunakan masyarakat memiliki potensi terkontaminasi senyawa kimia Bisfenol A atau BPA.


Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

11 Juli 2024

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam / klitih / perampokan. Shutterstock
Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Jakarta Barat mengungkap motif di balik aksi begal ponsel di warteg wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.


Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

30 Mei 2024

Salah satu industri game dunia Sony and XBOX ONE, mengikuti pameran ini. Industri game di Inggris menyumbang GDP terbesar bagi Inggris, dengan total nilai transaksi mencapai  1.72 milyar poundsterling. Birmingham, Inggris, 24 September 2015.  M Bowles / Getty Images
Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

Asosiasi game nasional mendesak realisasi Perpres Nomor 19 tahun 2024 soal pengembangan industri game nasional sebelum rezim berganti.


Pimpin Ambon, Wattimena Berhasil Lantik Sejumlah Raja Defenitif

22 Mei 2024

Pimpin Ambon, Wattimena Berhasil Lantik Sejumlah Raja Defenitif

Pemkot tidak melakukan intervensi dalam proses penetapan raja.


IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

3 Mei 2024

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.


Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

24 April 2024

Sertijab Pj Bupati Musi Banyuasin
Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.


1 April 2024


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

26 Maret 2024

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.