Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pertumbuhan Belum Merata

image-profil

Wealth Management Head, Bank OCBC NISP Tbk.

image-gnews
Ilustrasi investasi. (Shutterstock)
Ilustrasi investasi. (Shutterstock)
Iklan

Pertumbuhan ekonomi utama global cukup variatif di pertengahan tahun ini. Pertumbuhan di Amerika Serikat (AS) dan Jepang terlihat kuat. Sementara di sisi lain, Eropa berpotensi jatuh ke dalam jurang resesi dan pembukaan kembali ekonomi China pascapandemi sejauh ini di bawah ekspektasi. AS sendiri berhasil mencatatkan pertumbuhan yang melebihi ekspektasi di 2,4 persen pada kuartal dua lalu dan diproyeksi masih akan mencatatkan pertumbuhan yang memuaskan kuartal ini di tengah suku bunga acuan yang berada di level tertingginya sejak 2001. Sentimen suku bunga acuan untuk berada di level yang lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama yang sebelumnya sangat membebani pasar, kini terlihat mulai memudar seiring dengan rilisan data ketenagakerjaan yang mulai melunak, seperti contohnya kenaikan tingkat pengangguran yang signifikan dari 3,5 persen ke 3,8 persen. Kini, semakin banyak investor dan analis yang percaya bahwa the Fed akan memulai pemangkasan suku bunga acuan di kuartal kedua tahun depan. Pada pertemuan Jackson Hole bulan lalu, Jerome Powell mengatakan bahwa suku bunga masih dapat bergerak naik, namun bank sentral harus lebih berhati-hati dalam mengambil tindakan. Pernyataan tersebut dinilai pasar lebih dovish dibandingkan beberapa pernyataan Powell sebelumnya. Dari segi aset risiko, pasar saham global mengalami pelemahan di bulan Agustus akibat aksi profit taking investor.

Namun, situasi di Eropa terlihat cukup berbeda. Bank sentral Eropa (ECB) tidak mengadakan pertemuan bulan lalu, sementara bank sentral Inggris (BOE) melanjutkan kenaikan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps), setelah kenaikan 25 bps di bulan sebelumnya. Suku bunga acuan ECB dan BOE saat ini berada di level 4,25 persen dan 5,25 persen, level tertingginya sejak krisis finansial global 2008. Selain perkembangan kebijakan moneter, investor juga terus memonitor perkembangan seputar pasar komoditas, terutama kenaikan harga minyak yang signifikan pada pekan terakhir bulan lalu seiring dengan rencana pemangkasan produksi Arab Saudi dan Rusia. Harga minyak mentah WTI melonjak 6 persen dari level terendahnya ke kisaran level $83 - $84 di akhir bulan Agustus.

Di Asia, indeks MSCI Asia ex-Jepang  mencatatkan penurunan yang signifikan sebesar 6.6%, dipimpin oleh pelemahan saham-saham A-shares dan H-shares akibat prospek pemulihan ekonomi China yang memburuk. Masalah di sektor properti dan real estate yang berkontribusi sekitar 30 persen dari total PDB China saat ini masih menjadi hambatan terbesar pertumbuhan ekonomi. Namun demikian, pemerintah dan bank sentral China (PBOC) sudah berulang kali mengutarakan komitmennya untuk menopang ekonomi dan pasar modal yang terpuruk. Sejumlah upaya telah dilakukan seperti penurunan suku bunga acuan hingga pemangkasan pajak transaksi pasar saham. Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Jepang berhasil mengejutkan pasar, tercatat sebesar 4,8 persen (annualized) setelah direvisi turun dari sebelumnya 6,0 persen.

Beralih ke Indonesia, data ekonomi di bulan Agustus masih terlihat kuat. PMI Manufaktur terus meningkat, saat ini di level 53,9 dan merupakan level tertingginya sejak November 2021. Dari segi inflasi, CPI YoY mencatatkan kenaikan dari 3,08 persen ke 3,27 persen; masih lebih rendah dibandingkan ekspektasi pasar. Positifnya, inflasi inti turun melebihi perkiraan, sehingga memberikan fleksibilitas bagi Bank Indonesia dari sisi kebijakan moneter kedepannya. Fokus para pelaku pasar saat ini semakin tertuju pada pemilu 2024 menjelang kuartal terakhir tahun ini, dimana ketidakpastian politik masih cukup tinggi.  Namun demikian, optimisme dari sudut pandang rumah tangga dan dunia usaha sejauh ini semakin membaik, tercermin dari kenaikan indeks keyakinan konsumen dari 123,5 ke 125,2.

Di bulan Agustus, IHSG terlihat cukup resilient di tengah pelemahan mayoritas aset global, indeks berhasil naik 0,32 persen dan ditutup di level 6.965,25. Penguatan indeks dipimpin oleh sektor Bahan Baku dan Infrastruktur yang naik masing-masing 9,81 persen dan 6,24 persen.  Namun, level psikologis 7.000 masih menjadi resistance kuat di tengah diperlukannya dukungan eksternal untuk mendorong indeks diperdagangkan di atas level tersebut dengan nyaman. Dari segi valuasi, IHSG saat ini diperdagangkan di kisaran rasio P/E 14,4x dan pertumbuhan EPS di 20 persen menurut Bloomberg Estimates. Investor asing mencatatkan penjualan bersih senilai $1,4 miliar di bulan Agustus, sehingga penguatan indeks sepenuhnya dikontribusi oleh investor domestik yang memang masih optimis dan mengakumulasi aset risiko.

Semakin mendekati pemilu, para pelaku pasar cenderung mengadopsi strategi yang lebih taktikal dengan jangka waktu investasi yang lebih pendek. Memasuki kuartal empat ini, perkembangan seputar dunia politik dan pemilu secara keseluruhan berpotensi memiliki dampak yang lebih besar terhadap pasar modal domestik, di tengah ketidakpastian yang masih tinggi. Namun demikian, kami tetap optimis di kuartal empat mendatang dan memasuki tahun 2024 seiring dengan tingginya resiliency pasar saham domestik sejak awal tahun ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berlawanan dengan aset risiko, pasar obligasi mengalami pelemahan di bulan Agustus walaupun tidak signifikan. Imbal hasil obligasi 10 tahun pemerintah naik dari 6,25 persen ke 6,38 persen pada akhir bulan lalu. Imbal hasil aset pendapatan tetap domestik bergerak sejalan dengan imbal hasil US Treasury di AS, yang dimana juga naik di atas batas level psikologis 4 persen. Antisipasi atas suku bunga yang akan bertahan di level tinggi untuk waktu yang lebih lama masih menjadi pendorong utama kenaikan imbal hasil. Tidak hanya itu, investor asing juga melakukan penjualan bersih di pasar obligasi, walaupun tidak sebanyak di pasar saham dengan nominal $540 juta bulan lalu. Pelemahan rupiah terhadap dolar AS juga turut berkontribusi pada pelemahan aset pendapatan tetap. Namun dengan imbal hasil acuan yang saat ini berada di kisaran 6,6 persen pada pekan kedua September ini, potensi pelemahan lebih jauh seharusnya akan cukup terbatas. Dengan Real-Yield yang saat ini berada di kisaran 3,3 persen dan target penerbitan surat hutang yang lebih rendah oleh Kementrian Keuangan, seharusnya dapat menjadi penopang pasar obligasi ke depannya.

Rupiah melemah terhadap dolar AS di bulan Agustus, seiring dengan kenaikan indeks dollar (DXY) ke level 104, level tertingginya sejak awal Juni lalu. Mata uang USDIDR diperdagangkan di kisaran Rp 15.080 di awal bulan, namun di akhir bulan terlihat berada di kisaran Rp 15.230. Namun sama halnya dengan aset pendapatan tetap, kami pun melihat potensi pelemahan Rupiah sudah cukup terbatas. Dari sisi data, cadangan devisa dirilis stabil di $137,7 miliar. Pencapaian tersebut setidaknya sama dengan 6 bulan impor Indonesia, jauh di atas standar kecukupan internasional yang hanya 3 bulan impor.

Melihat penjabaran kondisi perekonomian baik dalam maupun luar negeri, tentunya akan mempengaruhi volatilitas pada pasar keuangan. Sehingga, bagi Anda yang sedang merencanakan investasi, pastikan untuk mengetahui profil risiko Anda sebelum berinvestasi. Anda dapat mengoptimalkan imbal hasil dan mengendalikan risiko dengan melakukan strategi investasi seperti alokasi aset dalam portfolio keuangan, diversifikasi hingga dollar cost averaging. 

Tak hanya menentukan strategi investasi, kita pun perlu mengeksekusi strategi tersebut. Mulai berinvestasi saat ini tidak hanya dilakukan dengan cara tradisional, dimana kita perlu datang mengunjungi bank terdekat atau membutuhkan proses tatap muka secara langsung. Berkat kemajuan teknologi, semua dapat dilakukan dimana saja secara online. Tentunya, investor juga perlu memilih bank dengan reputasi dan kredibilitas yang baik, yang juga diatur dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pertimbangkan untuk berinvestasi melalui bank yang dapat menyediakan layanan investasi terintegrasi dengan transaksi keuangan harian untuk memudahkan transaksi pembelian investasi yang dipilih.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Berwisata saat Musim Hujan agar Rencana Liburan Tidak Berantakan

4 jam lalu

Ilustrasi gaya liburan (pixabay.com)
Tips Berwisata saat Musim Hujan agar Rencana Liburan Tidak Berantakan

Mulai dari memilih tempat yang tepat sampai jadwal penerbangan, berikut traveling saat musim hujan.


Pemilihan Presiden Tanpa Penyalahgunaan Jabatan

1 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan paparan dihadapan ribuan orang kepala desa dan pengurus Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia di GOR C-Tra Arena, Bandung, Jawa Barat, 23 November 2023. Prabowo Subianto bersama mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, menghadiri Rakerda Apdesi Jawa Barat yang dihadiri sekitar 5.000 orang kepala desa dan pengurus pemerintah desa. TEMPO/Prima Mulia
Pemilihan Presiden Tanpa Penyalahgunaan Jabatan

Agar pemilihan presiden dan wakil presiden terhindar dari mudarat kecurangan dan ketidakadilan, semestinya para menteri dan kepala daerah yang menjadi calon melepas jabatan.


4 hari lalu


Bapak-isme

8 hari lalu

Ribuan mahasiswa menduduki Gedung MPR/DPR saat unjuk rasa menuntut Soeharto mundur sebagai Presiden RI, Jakarta, Mei 1998. Selain menuntut diturunkannya Soeharto dari Presiden, Mahasiswa juga menuntut turunkan harga sembako, dan cabut dwifungsi ABRI. TEMPO/Rully Kesuma
Bapak-isme

Adakah jalan untuk mencegah kemunduran demokrasi? Panduan dari Bung Hatta perlu dijadikan pedoman


Wajah Kusam Penegakan Hukum

8 hari lalu

Kepala Kejaksaan Negeri Bondowoso, Puji Triasmoro (depan) dan Kepala seksi Tindak Pidana Khusus Kejari Bondowoso, Alexander Kristian Diliyanto Silaen, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan pasca terjaring Operasi Tangkap Tangan KPK, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Kamis, 16 November 2023. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahanan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap 4 orang tersangka baru Kepala Kejaksaan Negeri Bondowoso, Puji Triasmoro dan Kepala seksi Tindak Pidana Khusus Kejari Bondowoso, Alexander Kristian Diliyanto Silaen, dua orang pengendali CV. Wijaya Gumilang, Yossy S. Setiawan dan  Andhika Imam Wijaya, serta mengamankan barang bukti uang tunai sebesar Rp.225 juta dalam tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji dalam rangka pengurusan perkara di Kejaksaan Negeri Bondowoso Jawa Timur. TEMPO/Imam Sukamto
Wajah Kusam Penegakan Hukum

Satu per satu aparat penegak hukum tertangkap kasus korupsi. Nasib penegakan hukum kian buram.


Fanatisme Pemilih Indonesia Dalam Kontestasi Politik

8 hari lalu

Ilustrasi Pemilu. ANTARA
Fanatisme Pemilih Indonesia Dalam Kontestasi Politik

Ada sebuah tantangan besar bagi penyelenggara pemilu dan Pemerintah dalam pengejawantahan demokrasi tersebut yakni fanatisme politik dari sebagian pemilih di Indonesia.


Bamsoet Dukung Perlindungan Hak Intelektual Pendidikan

14 hari lalu

Bamsoet Dukung Perlindungan Hak Intelektual Pendidikan

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menjadi penguji ahli disertasi mahasiswa S3 Ilmu Hukum UNPAD yang mengangkat tema tentang Urgensi Pengaturan Penggandaan Karya Tulis Ilmiah di Perguruan Tinggi.


Lika-liku Mahkamah Konstitusi dan Gejala Kemerosotan Sejak 2020

14 hari lalu

Sebagian demonstran di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, yang mendatangi Gedung Mahkamah Konstitusi (MK)  hari ini, Senin 16 Oktober 2023. MK membacakan putusannya atas sejumlah gugatan terhadap batasan usia capres dan cawapres. Tempo/ I Gusti Ayu Putu Puspasari.
Lika-liku Mahkamah Konstitusi dan Gejala Kemerosotan Sejak 2020

Majalah Tempo pada Maret lalu menyebut Mahkamah Konstitusi atau MK mengalami kemerosotan sejak 2020.


Wajah Neo Orba di Ujung Pemerintahan Jokowi

15 hari lalu

Ekspresi Presiden Joko Widodo saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penyelenggara Pemilu di Jakarta, Rabu 8 November 2023. Rakornas diikuti sekitar 1.200 penyelenggara pemilu yang terdiri dari dari Ketua KPU dan Ketua Bawaslu provinsi dan kabupaten/kota serta Sekretaris KPU se-Indonesia. TEMPO/Subekti.
Wajah Neo Orba di Ujung Pemerintahan Jokowi

Intimidasi menimpa sejumlah kalangan dan kelompok yang menentang dinasti politik keluarga Jokowi. Meniru tindakan lancung Soeharto.


Kesempatan MKMK Menjaga Demokrasi

22 hari lalu

Anggota Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) Jimly Asshiddiqie memimpin rapat rapat MKMK di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis 26 Oktober 2023. Rapat dengan  agenda klarifikasi kepada pihak-pihak terkait laporan dugaan pelanggaran kode etik hakim konstitusi. TEMPO/Subekti.
Kesempatan MKMK Menjaga Demokrasi

Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi akan membuat putusan penting besok. Kesempatan menyelamatkan demokrasi.