Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Setelah Skripsi Tak Wajib Lagi

image-profil

Tempo.co

Editorial

image-gnews
Ilustrasi skripsi. Freepix.com
Ilustrasi skripsi. Freepix.com
Iklan

Editorial Tempo.co

---

KEPUTUSAN Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim tak lagi mewajibkan skripsi sebagai syarat kelulusan mahasiswa S1 dan D4 bisa menjadi langkah awal demi mendorong perbaikan mutu pendidikan tinggi. Langkah ini berpeluang membuka lebih banyak cara untuk mengukur kompetensi mahasiswa yang lebih adaptif dengan perkembangan zaman.

Fleksibilitas itu termaktub dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) No 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. Di dalam aturan itu disebutkan mahasiwa harus membuat tugas akhir yang bentuknya ditentukan oleh tiap program studi yang bersangkutan. 

Bentuk tugas akhir bisa berupa skripsi, prototipe, proyek ataupun bentuk lain dan dapat dikerjakan secara individu maupun berkelompok. Nantinya akan dibedakan tugas akhir pendidikan akademik dan vokasi. Adapun mahasiswa di jenjang S2 dan S3 tak lagi diwajibkan menerbitkan makalah di jurnal ilmiah dan jurnal internasional seperti sebelumnya.

Dengan begitu, standar nasional pendidikan tinggi tak lagi bersifat kaku. Perguruan tinggi bakal lebih lentur merancang proses dan bentuk pembelajaran sesuai kebutuhan ilmu teknologi dan perkembangan terkini.  

Di sini peran tiap program studi perguruan tinggi makin penting dan merdeka dalam menentukan cara mengukur standar kelulusan mahasiswa. Kompetensi, pengetahuan, dan keterampilan akan ditentukan secara rinci melalui Standar Nasional Pendidikan Tinggi oleh setiap lembaga pendidikan tinggi sesuai visi misi masing-masing sambil tetap mematuhi standar mutu tertentu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Digantikannya kewajiban skripsi dengan tugas akhir ini bisa jadi membantu mahasiswa meraih kemampuan akademik dengan lebih mudah dan adil. Mahasiswa universitas dan politeknik tingkat akhir tak lagi seragam kala diuji kemampuan akademiknya, tapi disesuaikan dengan bidangnya masing-masing. 

Tak dipungkiri bahwa skripsi di Tanah Air sering kali jadi momok bagi para mahasiswa. Tak sedikit waktu, tenaga, dan biaya tersedot dalam menggarapnya. Apalagi skripsi dengan 2-6 jumlah satuan kredit semester (SKS) itu harus diselesaikan dalam waktu setahun. 

Akibatnya, tak sedikit mahasiswa yang terbebani dan terhalang kelulusannya karena kewajiban skripsi tersebut. Joki skripsi ataupun jurnal predator makin merajalela karena ada peningkatan kebutuhan jalan pintas akan jasa tercela itu. Setidaknya kita bisa berharap kebijakan Menteri Nadiem bisa menghentikan praktik-praktik kotor tersebut. 

Namun, pemberlakuan kebijakan anyar ini perlu memperhatikan beberapa hal. Pengawasan ketat atas standar kompetensi lulusan yang bisa berbeda di tiap program studi universitas atau politeknik tetap menjadi prioritas. Jangan sampai terjadi disparitas kualitas lulusan antara satu perguruan tinggi dengan perguruan tinggi lainnya. Langkah ini sekaligus untuk mengantisipasi turunnya kualitas lulusan dari tahun ke tahun—dibandingkan dengan lulusan dengan kewajiban skripsi.

Untuk itu, Indonesia tak ada salahnya mencontoh sejumlah perguruan tinggi di luar negeri yang sejak lama tak mewajibkan skripsi untuk kelulusan S1. Persiapan matang dari tiap program studi mutlak dilakukan mengingat aturan yang diundangkan pada 18 Agustus 2023 lalu berlaku paling lambat dua tahun setelah tanggal tersebut. 

Dengan sisa waktu ini, tiap program studi wajib mempersiapkan diri agar kewajiban S1 dan D4 tanpa skripsi tidak menimbulkan polemik di kemudian hari. Yang jauh lebih penting dari itu: menciptakan lulusan perguruan tinggi yang punya kapabilitas dan kemampuan berpikir lebih sistematis dengan bekal akademik yang lebih baik.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


TikTok Shop dan Solusi Paceklik Pasar Tradisional

2 hari lalu

Tulisan para pedagang yang dipajang di kios mereka di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa, 19 September 2023. Melalui tulisan-tulisan tersebut, para pedagang pakaian meminta pemerintah menutup sejumlah e-commerce yang dinilai membuat kios mereka sepi pembeli. TEMPO/Ami Heppy
TikTok Shop dan Solusi Paceklik Pasar Tradisional

Perlindungan terhadap UMKM bisa dilakukan lewat perbaikan aturan. Poin-poin perlindungan segera masuk karena pemerintah berencana merevisi regulasi perdagangan online.


Pertumbuhan Belum Merata

6 hari lalu

Ilustrasi investasi. (Shutterstock)
Pertumbuhan Belum Merata

Anda dapat mengoptimalkan imbal hasil dan mengendalikan risiko dengan melakukan strategi investasi seperti alokasi aset dalam portfolio keuangan, diversifikasi hingga dollar cost averaging.


Main Intel Memata-matai Partai Politik

9 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat pembukaan Rapat Kerja Nsional (Rakernas) Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu 16 September 2023. Rakernas Seknas Jokowi yang diikuti sebanyak 25 perwakilan DPW se-Indonesia tersebut sebagai bagian konsolidasi organisasi dalam persiapan menjelang Pilpres 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Main Intel Memata-matai Partai Politik

Hanya di negara otoritarian badan intelijen menjadi alat kekuasaan.


Ujian Sejarah Bernama Munir

15 hari lalu

Aktivis Hak Asasi Manusia, Suciwati, istri dari Munir Said Thalib memberikan orasi saat Peringatan 19 Tahun Pembunuhan Munir di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 7 September 2023.
Kasus pembunuhan terhadap Munir adalah kasus yang sangat penting untuk terus diperingati dan diperjuangkan keadilannya hingga tuntas, sampai dalangnya diproses hukum. TEMPO/Subekti.
Ujian Sejarah Bernama Munir

Empat periode kepresidenan, kekuasaan dua orang Presiden, dan rentang waktu hampir dua dekade, ternyata tak cukup untuk menuntaskan kasus Munir.


Manajemen Adaptif Perbaikan Lingkungan dan Peran BPDLH

15 hari lalu

Warga menebar jala untuk mencari udang di kawasan hutan Mangrove Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Bali, Selasa 2 November 2021. Kawasan hutan Mangrove Tahura Ngurah Rai rencananya akan menjadi salah satu lokasi yang akan ditampilkan kepada para pemimpin negara saat pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada tahun 2022 mendatang. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Manajemen Adaptif Perbaikan Lingkungan dan Peran BPDLH

Ada tiga alasan mengapa BPDLH dapat menunjang praktik manajemen adaptif program lingkungan.


Sinyal Lemah Infrastruktur Strategis Nasional

16 hari lalu

Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan jembatan menuju Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat 21 Juli 2023. PT China Railway Group Limited (CREC) mencatat hingga Juli 2023, infrastruktur penunjang Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang salah satunya merupakan Stasiun Tegalluar saat ini telah mencapai tahap penyelesaian akhir jelang peresmian. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Sinyal Lemah Infrastruktur Strategis Nasional

Di negeri tetangga-masih segar dalam ingatan kita-seorang negarawan tua pernah turun gunung menyelamatkan bangsanya dari ancaman bahaya investasi Cina. Ia lebih memilih mewaspadai weak signals yang sampai padanya.


Mengusir Rocky dan Refly: Potret Kebebasan Berpendapat di Era Jokowi

16 hari lalu

Pengamat Politik Rocky Gerung usai diperiksa kasus Direktorat Tindak Pidana Umum atas kasus penyebaran berita hoaks dan fitnah di Mabes Polri, Jakarta, Rabu, 6 September 2023. Pada keterangannya, Rocky mengaku mendapat 40 pertanyaan dari penyidik masih terkait alasan argumen yang dilontarkan pada Presiden Jokowi. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengusir Rocky dan Refly: Potret Kebebasan Berpendapat di Era Jokowi

Karena berulang kali terjadi, sulit untuk tidak mengatakan bahwa persekusi sudah menjadi cara penguasa untuk membungkam orang-orang yang kritis dan punya pandangan berbeda.


Botol Ketemu Tutup, Muhaimin Botolnya dan Anies Tutupnya

17 hari lalu

Bacapres Anies Baswedan bersama bacawapres Muhaimin Iskandar bersziarah ke Makam Sunan Ampel dalam acara bertajuk 'Halaqoh Pemikiran Politik Sunan Ampel' di Surabaya, Sabtu 9 September 2023. Istimewa
Botol Ketemu Tutup, Muhaimin Botolnya dan Anies Tutupnya

Penyatuan 2 entitas agamis yang selama ini dianggap tidak akan pernah terjadi, ternyata pada Pilpres 2024 mendatang dapat kita saksikan.Ini menjadi euforia tak terkira dari kedua kelompok itu.


Arah Suara Nahdliyin Setelah Deklarasi Anies - Muhaimin

17 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh berangkulan dengan bakal calon presiden Anies Baswedan (kiri) dan bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar (kanan) saat Deklarasi Capres-Cawapres 2024 di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu 2 September 2023. PKB menerima tawaran Partai Nasdem untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden pada Pilpres 2024. ANTARA FOTO/Moch Asim
Arah Suara Nahdliyin Setelah Deklarasi Anies - Muhaimin

Tak salah juga jika dikatakan suara nahdliyin masih cair. Bisa ke mana-mana. Juga tergantung calonnya.


Samsung Galaxy Z Fold5 Edisi Khusus Kolaborasi dengan Thom Browne Dirilis

17 hari lalu

Samsung Galaxy Z Fold5 rilis edisi khusus kolaborasi dengan Thom Browne. (Instagram/Samsung Indonesia)
Samsung Galaxy Z Fold5 Edisi Khusus Kolaborasi dengan Thom Browne Dirilis

Samsung Galaxy Z Fold5 Thom Browne Edition menampilkan teknologi foldable terbaru dari Samsung serta elemen desain khas Thom Browne.