Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Al Zaytun dalam Kepentingan Politik

image-profil

Tempo.co

Editorial

image-gnews
TEMPO/Budi Yanto
TEMPO/Budi Yanto
Iklan

APA yang terjadi di pesantren Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat, tak semata urusan penyimpangan ajaran agama Islam, sebagaimana tengah diinvestigasi Majelis Ulama Indonesia. Investigasi MUI berawal dari beredarnya video salat Idul Fitri yang memakai kursi dan perempuan berdiri bercampur dengan makmum laki-laki yang dilarang oleh mazhab apa pun dalam Islam.

Video itu menghebohkan. Tapi bukan kali ini saja aktivitas di Al Zaytun dianggap menyimpang. Mereka mengucapkan “havenu shalom aleichem”, salam dalam bahasa Ibrani yang dipakai umat Yahudi sejak abad 16. Atau gerakan adzan yang berbeda, bahkan pesantren ini membolehkan pengikutnya beribadah haji di Indramayu, bukan di Mekah sebagaimana umumnya umat Muslim.

Pesantren Al Zaytun bertaut erat dengan sejarah Indonesia tentang bagaimana tentara serta intelijen meredam gerakan separatisme pengikut Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, pimpinan Tentara Islam Indonesia yang memproklamasikan Negara Islam Indonesia (NII). Kartosoewirjo dihukum mati di Kepulauan Seribu pada 5 September 1962. Tapi, semangat mendirikan negara Islam tak surut karena kematiannya.

Ada pelbagai pemberontakan pengikut Kartosoewirjo. Dari pembajakan pesawat Garuda jurusan Jakarta-Medan yang dikenal sebagai “peristiwa Woyla”, pengeboman Candi Borobudur, hingga sejumlah perampokan bank untuk membiayai gerakan makar itu. Pengumpulan dana membangun NII itu dicetuskan oleh Panji Gumilang alias Abu Toto yang kemudian mendirikan Ma’had Al Zaytun di Indramayu pada 1993.

Anehnya, pendirian pesantren di atas lahan 1.200 hektare itu diresmikan oleh B.J Habibie, Menteri Negara Riset dan Teknologi yang menjadi orang kepercayaan Presiden Suharto. Keterlibatan Habibie dan elite Orde Baru di Al Zaytun tak lepas dari cara pemerintahan Suharto memanfaatkan pengikut NII melawan komunisme, lalu memobilisasi mereka mendukung Golkar, kendaraan politik Soeharto untuk terus berkuasa. Akarnya adalah usaha intelijen memecah pengikut Kartosoewirjo setelah pelbagai tindakan represif tak kunjung menyurutkan gerakan separatis mereka.

Intelijen Orde Baru berhasil mengajak para pengikut Kartosoewirjo ketika mereka melakukan reuni akbar di Bandung pada April 1971. Pemerintahan Soeharto melihat pengikut Kartosoewirjo cenderung memilih PPP menjelang Pemilu 1971. Tak hanya merekrut mereka ke dalam organ negara, seperti Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin), pemerintah juga memberi mereka hak menyalurkan minyak Pertamina untuk wilayah Jawa Barat.

Sejak itu, NII menjadi agen pemerintah. Donald Porter dari Australian National University, dalam Managing Politics and Islam in Indonesia (2022), menyebut kelompok-kelompok seperti Al Zaytun sebagai proksi pemerintah dalam korporatisme negara (state corporatism). Aktor-aktor negara memelihara agen seperti Al Zaytun untuk dimobilisasi sesuai kepentingan politik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tak mengherankan jika Al Zaytun tak terusik kendati berulang kali membuat aktivitas yang kontroversial. Para alumni Al Zaytun sudah banyak yang bersaksi bahwa ajaran Panji Gumilang tak sesuai kaidah Islam. Selain secara struktur sudah kuat karena organisasi semacam ini membesar (asetnya pada 2011 mencapai Rp 4 triliun), dalam kacamata politik, aktivitas Al Zaytun menjadi semacam tes air stabilitas umat Islam—pengikut agama terbesar di Indonesia.

Karena itu investigasi MUI terhadap Al Zaytun seperti bangun tidur kesiangan. Toh, investigasi serupa sudah mereka lakukan pada 2002 lalu 2011. Hasilnya pun tak mengejutkan karena temuannya bisa digali ke dalam referensi sejarah tentang kaitan Panji Gumilang dengan NII. Hasil investigasi kali ini pun bisa ditebak: rekomendasi menangani ajaran menyimpang yang kemudian menguap tak jelas penyelesaiannya.

Maka, pokok soal melihat Al Zaytun tak semata soal penodaan ajaran agama atau kebebasan menjalankan kepercayaan. Lebih dari itu, pemerintah meski meletakkan Al Zaytun dalam hubung-hubungannya dengan elite dan aktor-aktor politik yang memanfaatkannya untuk pelbagai kepentingan. Tanpa itu, investigasi MUI hanya reaksi sesaat atas kehebohan yang mungkin diciptakan itu.

Menjelang pemilihan umum tahun depan, arah politik umat Islam bisa dibaca dari reaksi mereka terhadap peristiwa-peristiwa penyimpangan seperti yang terjadi di Al Zaytun. Reaksi yang berlebihan atau alakadarnya menunjukkan tingkat kematangan umat Islam dalam toleransi yang bisa jadi ukuran mobilisasi opini melalui isu agama. Atau, peristiwa semacam itu sekadar pengalihan dari peristiwa lain yang tak diinginkan pemerintah menjadi sorotan orang banyak.

Apa pun motifnya, Indonesia kian dalam masuk perangkap politik identitas yang dimainkan elite untuk memudahkan kendali politik terhadap para pemilih.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

8 hari lalu

Sertijab Pj Bupati Musi Banyuasin
Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

29 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


31 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

37 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

41 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

56 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

57 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.