Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kedelai dan Bangsa Tempe

image-profil

Pemerhati Biodiversitas Indonesia

image-gnews
Ilustrasi kacang kedelai. Sustainablepulse
Ilustrasi kacang kedelai. Sustainablepulse
Iklan
Belum banyak yang tahu setiap 6 Juni adalah Hari Tempe Nasional yang ditetapkan oleh Forum Tempe Indonesia pada 2013. Hari Tempe Nasional bersamaan dengan hari lahir Presiden Soekarno. Hal ini merujuk pada pidatonya yang selalu diingat, "kita jangan menjadi bangsa tempe”. Pidato tersebut bertujuan memotivasi bangsa Indonesia agar jangan mau ditindas bangsa lain. Hal itu merujuk cara mengupas biji kedelai yang dinjak-injak sebelum difermentasi.
 
Dalam catatan sejarah, kedelai sudah dibudidayakan terutama di Jawa pada abad 12. Tak heran jika kedelai dan tempe telah menjadi bagian dari tradisi dan budaya. Kedelai hitam wajib hadir di keluarga Jawa dan menjadi bagian dari upacara kelahiran, khitanan, dan kematian. Studi Forum Tempe Indonesia menujukkan rata-rata orang Indonesia mengkonsumsi 7 kilogram tempe per tahun.
 
Publikasi mengenai kedelai dan tempe ditemukan dalam Serat Centini yang terbit pada abad 16. Disebutkan dalam kitab Jawa itu, hidangan "Jae Santen tempe dan Kadhele tempe srundengan”. 
 
Dalam naskah lontar Sri Tanjung, tentang asal usul Banyuwangi, ditulis ulang Prijono 1938, disebut kedelai telah ditanam dalam kebun pertapaan bersama kacang hijau, tebu, ubi, dan talas. Dengan demikian, patut diduga sudah terjadi penguasaan teknologi peragian dan fermentasi kedelai menjadi tempe oleh nenek moyang kita, jauh sebelum Serat Centini dan Hikayat Sri Tanjung ditulis. 
 
Buku The Book of Tempeh “A cultured Soyfood, karya William Shurtleff dan Akoko Aoyagi, terbit 1984, mengkonfirmasi bahwa tempe dari fermentasi kedelai merupakan karya asli Indonesia. Studi itu  berisikan pengetahuan lokal membuat tempe, dilengkapi 130 resep tempe serta menyebut kedelai sebagai sumber protein masa depan. 
 
William dan Akoko menyiapkan buku tempe ini dengan hati-hati dan riset mendalam, merujuk hasil penelitian ilmuwan Belanda pada 1875. Beberapa peneliti Jepang juga menulis ihwal pengolahan kedelai menjadi tempe seperti direkam oleh Nakazawa (1928) dan diikuti Nakano (1959).
 
Sejak 1984, tercatat beberapa perusahaan tempe di Eropa, Amerika, dan Jepang yang diduga berkembang melalui imigran asal Indonesia di Belanda. Di negara lain, seperti Selandia Baru, India, Kanada, Australia, Meksiko, dan Afrika Selatan tempe dikenal di kalangan terbatas.
 
Mengutip Forum Tempe Indonesia, masa kejayaan produksi kedelai lokal terjadi pada 1992, saat Indonesia berswasembada kedelai dengan produksi nasional sekitar 1,8 juta ton setahun. Badan Pusat Statistik menyebut impor kedelai sepanjang semester pertama 2020 mencapai 1,27 juta ton atau setara Rp 7,24 triliun.

Untuk memenuhi konsumsi harian, saat ini terdapat sekitar 81 ribu usaha tempe yang memproduksi 2,4 juta ton tempe pertahun (BSN, 2020). Data dari Koperasi Tahu dan Tempe Indonesia menunjukkan kebutuhan kedelai mencapai 2,2 juta ton per tahun dan hanya mampu menyerap 600 ribu ton kedelai lokal. 
 
Sebagai bangsa tempe, penyediaan kedelai lokal belum mampu menjaga nilai strategis produk tempe di mana Indonesia merupakan pasar besar kedelai di kawasan Asia. Padahal, menurut Dadi Hidayat Maskar, Direktur Rumah Tempe Indonesia, nilai gizi tempe tak kalah dengan protein hewani. Indonesia sudah memiliki Standar Nasional Indonesia nomor 3144:2015 untuk pembuatan tempe higienis. Tempe adalah makanan sehat untuk dunia (Badan Standarisasi Nasional, 2018)
 
Selanjutnya: Pemuliaan Kedelai Lokal
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

16 hari lalu

IMI dan RS Premiere Bintaro Kerja Sama di Bidang Layanan Kesehatan

RS Premiere Bintaro menyediakan berbagai fasilitas khusus untuk pemilik KTA IMI.


Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

26 hari lalu

Sertijab Pj Bupati Musi Banyuasin
Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

46 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


48 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

55 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

58 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

7 Maret 2024

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

6 Maret 2024

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.