Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anies dan Urgensi Deklarasi

image-profil

Perhimpunan Pendidikan Demokrasi

image-gnews
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat akan menyaksikan Formula E di AGI Jakarta International E-Prix Circuit Formula E Ancol, Jakarta Utara, Sabtu, 3 Juni 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat akan menyaksikan Formula E di AGI Jakarta International E-Prix Circuit Formula E Ancol, Jakarta Utara, Sabtu, 3 Juni 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Iklan

Anies Rasyid Baswedan perlu segera diingatkan bahwa tidak menyegerakan deklarasi sama saja dengan menyambut kekalahan yang sedang mengetuk pintu. Sebaliknya, menyegerakan deklarasi adalah undangan pada rakyat untuk bergabung dengan gerakan perubahan. Dus, undangan bagi kemenangan. 

Langkah selanjutnya adalah mendaftar ke KPU dan dari situ berjuang bersama Koalisi Perubahan as if there is no tomorrow.

Penyebab elektabilitas Anies tergerus adalah persepsi ketidakpastian. Ketidakpastian Anies bisa benar-benar maju sebagai Capres gerakan perubahan. Tentu saja persepsi demikian belum tentu benar. Tapi sebagai fakta politik, persepsi itu ada dan tidak bisa diremehkan. “Buat apa saya menitip harapan perubahan pada Anies, bila dia belum tentu jadi Capres?”, kira kira itulah yang ada di benak publik. 

Persepsi ketidakpastian tidak ada pada Prabowo dan Ganjar. Prabowo dan Ganjar masing-masing adalah perpanjangan kepentingan politik Jokowi dan Megawati. Bagi Prabowo dan Ganjar, bukan saja tak ada halangan atau ganjalan, namun berangkat sebagai Capres adalah kepastian. 

Itu karena dua pusat kuasa, yakni Jokowi dan Megawati, ada di depan. Meski katanya terbelah, dan mungkin sekali akan berkompetisi, namun mereka masing-masing memiliki akses, bahkan kontrol, terhadap pengelolaan sumber daya dan aparatus negara. Ganjal-ganjal hukum dan politik yang mereka pegang, jelas tidak untuk digunakan kepada Prabowo dan Ganjar.

Bagaimana dengan Anies? 

Persepsi ketidakpastian yang saat ini menghantui Anies harus segera dihapus. Cuma ada satu caranya: Deklarasikan pasangan pemimpin dari Kubu Perubahan. Harus di bulan Juni ini. Agar gap elektabilitas bisa segera dikejar. Makin lama ditunda, gap elektabilitas akan makin lebar dan dalam. Kalau sudah begitu, susah sekali memperbaikinya. 

Anies perlu menunjukkan dan menggunakan talenta Presidensialnya sekarang, antara lain untuk mengelola ketegangan kepentingan di antara parpol-parpol pengusungnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagi Nasdem, mengulur waktu bisa jadi adalah taktik “to limit the damage”. Konon, setelah JGP, dua menteri lain dari Nasdem juga akan diganjal. Yang sudah kelihatan sekarang adalah ganjalan pada seorang anggota Tim Delapan dari Nasdem. Dia dilaporkan ke polisi atas sangkaan perundungan seksual secara verbal. Soalnya, seberapa jauh ganjalan-ganjalan itu akan memengaruhi keberanian Nasdem untuk melanjutkan pencapresan Anies?

Katakanlah di ujung hari Nasdem tetap mengajukan Anies sebagai Capres. Tapi bagaimana bila ada desakan agar Cawapresnya adalah orang titipan kekuasaan? Akankah Nasdem menolak–atau justru memilih berkompromi?

Di sini, lagi-lagi, kita menemukan ketidakpastian. 

Maka, bagi partai partai anggota Kubu Perubahan–bagi Demokrat dan sangat boleh jadi juga bagi PKS–menunda deklarasi sama dengan menunggu liang digali untuk mengubur diri sendiri. Bagaimana bila di ujung, Nasdem menarik diri dan berpindah koalisi?

Tentu, bagi Demokrat–dan sekali lagi boleh jadi bagi PKS–lebih baik mendengar berita buruk itu sekarang daripada nanti. Agar masih tersedia pilihan-pilihan politik rasional dengan bobot yang pantas bagi kedua partai. 

Pada abad pertengahan di Eropa, antara abad 15 sampai 17, ada pepatah berbunyi, “When the witch rise to power, the wise run for cover”. Sekarang ini di Indonesia  ada kebutuhan mendesak bagi  perubahan untuk menyelamatkan demokrasi. Pertanyaan bagi Nasdem–dan terutama bagi Anies–pilihan apa yang akan diambil: bersembunyi di hadapan ketakutan atau menyambut gerakan perubahan dengan kepala tegak dan keberanian? To rise to power atau to run for cover?

Fortes fortuna adiuvat!

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


TikTok Shop dan Solusi Paceklik Pasar Tradisional

3 hari lalu

Tulisan para pedagang yang dipajang di kios mereka di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa, 19 September 2023. Melalui tulisan-tulisan tersebut, para pedagang pakaian meminta pemerintah menutup sejumlah e-commerce yang dinilai membuat kios mereka sepi pembeli. TEMPO/Ami Heppy
TikTok Shop dan Solusi Paceklik Pasar Tradisional

Perlindungan terhadap UMKM bisa dilakukan lewat perbaikan aturan. Poin-poin perlindungan segera masuk karena pemerintah berencana merevisi regulasi perdagangan online.


Pertumbuhan Belum Merata

6 hari lalu

Ilustrasi investasi. (Shutterstock)
Pertumbuhan Belum Merata

Anda dapat mengoptimalkan imbal hasil dan mengendalikan risiko dengan melakukan strategi investasi seperti alokasi aset dalam portfolio keuangan, diversifikasi hingga dollar cost averaging.


Main Intel Memata-matai Partai Politik

10 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat pembukaan Rapat Kerja Nsional (Rakernas) Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu 16 September 2023. Rakernas Seknas Jokowi yang diikuti sebanyak 25 perwakilan DPW se-Indonesia tersebut sebagai bagian konsolidasi organisasi dalam persiapan menjelang Pilpres 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Main Intel Memata-matai Partai Politik

Hanya di negara otoritarian badan intelijen menjadi alat kekuasaan.


Ujian Sejarah Bernama Munir

15 hari lalu

Aktivis Hak Asasi Manusia, Suciwati, istri dari Munir Said Thalib memberikan orasi saat Peringatan 19 Tahun Pembunuhan Munir di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 7 September 2023.
Kasus pembunuhan terhadap Munir adalah kasus yang sangat penting untuk terus diperingati dan diperjuangkan keadilannya hingga tuntas, sampai dalangnya diproses hukum. TEMPO/Subekti.
Ujian Sejarah Bernama Munir

Empat periode kepresidenan, kekuasaan dua orang Presiden, dan rentang waktu hampir dua dekade, ternyata tak cukup untuk menuntaskan kasus Munir.


Manajemen Adaptif Perbaikan Lingkungan dan Peran BPDLH

15 hari lalu

Warga menebar jala untuk mencari udang di kawasan hutan Mangrove Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Bali, Selasa 2 November 2021. Kawasan hutan Mangrove Tahura Ngurah Rai rencananya akan menjadi salah satu lokasi yang akan ditampilkan kepada para pemimpin negara saat pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada tahun 2022 mendatang. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Manajemen Adaptif Perbaikan Lingkungan dan Peran BPDLH

Ada tiga alasan mengapa BPDLH dapat menunjang praktik manajemen adaptif program lingkungan.


Sinyal Lemah Infrastruktur Strategis Nasional

16 hari lalu

Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan jembatan menuju Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat 21 Juli 2023. PT China Railway Group Limited (CREC) mencatat hingga Juli 2023, infrastruktur penunjang Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang salah satunya merupakan Stasiun Tegalluar saat ini telah mencapai tahap penyelesaian akhir jelang peresmian. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Sinyal Lemah Infrastruktur Strategis Nasional

Di negeri tetangga-masih segar dalam ingatan kita-seorang negarawan tua pernah turun gunung menyelamatkan bangsanya dari ancaman bahaya investasi Cina. Ia lebih memilih mewaspadai weak signals yang sampai padanya.


Mengusir Rocky dan Refly: Potret Kebebasan Berpendapat di Era Jokowi

16 hari lalu

Pengamat Politik Rocky Gerung usai diperiksa kasus Direktorat Tindak Pidana Umum atas kasus penyebaran berita hoaks dan fitnah di Mabes Polri, Jakarta, Rabu, 6 September 2023. Pada keterangannya, Rocky mengaku mendapat 40 pertanyaan dari penyidik masih terkait alasan argumen yang dilontarkan pada Presiden Jokowi. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengusir Rocky dan Refly: Potret Kebebasan Berpendapat di Era Jokowi

Karena berulang kali terjadi, sulit untuk tidak mengatakan bahwa persekusi sudah menjadi cara penguasa untuk membungkam orang-orang yang kritis dan punya pandangan berbeda.


Botol Ketemu Tutup, Muhaimin Botolnya dan Anies Tutupnya

17 hari lalu

Bacapres Anies Baswedan bersama bacawapres Muhaimin Iskandar bersziarah ke Makam Sunan Ampel dalam acara bertajuk 'Halaqoh Pemikiran Politik Sunan Ampel' di Surabaya, Sabtu 9 September 2023. Istimewa
Botol Ketemu Tutup, Muhaimin Botolnya dan Anies Tutupnya

Penyatuan 2 entitas agamis yang selama ini dianggap tidak akan pernah terjadi, ternyata pada Pilpres 2024 mendatang dapat kita saksikan.Ini menjadi euforia tak terkira dari kedua kelompok itu.


Arah Suara Nahdliyin Setelah Deklarasi Anies - Muhaimin

17 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh berangkulan dengan bakal calon presiden Anies Baswedan (kiri) dan bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar (kanan) saat Deklarasi Capres-Cawapres 2024 di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu 2 September 2023. PKB menerima tawaran Partai Nasdem untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden pada Pilpres 2024. ANTARA FOTO/Moch Asim
Arah Suara Nahdliyin Setelah Deklarasi Anies - Muhaimin

Tak salah juga jika dikatakan suara nahdliyin masih cair. Bisa ke mana-mana. Juga tergantung calonnya.


Menemukan Kembali Koperasi

22 hari lalu

Ilustrasi Petani. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Menemukan Kembali Koperasi

Koperasi itu juga mereka jadikan ruang pendidikan kesadaran warga. Mengikis mental budak yang tunduk dan patuh pada eksploitasi sistem kerja pabrik yang didasarkan seluruh keputusanya pada pemilik modal.