Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tarif TransJakarta Belum Patut Naik

Tempo.co

Editorial

Suasana di Halte Busway Monas, Jakarta, Ahad, 20 Maret 2022. Provinsi DKI Jakarta mengusulkan tarif integrasi antarmoda transportasi, terdiri dari moda Transjakarta, MRT (Mass Rapid Transit) dan LRT (Light Rail Transit) melalui Jaklingko senilai Rp10.000. TEMPO/ Faisal Ramadhan
Suasana di Halte Busway Monas, Jakarta, Ahad, 20 Maret 2022. Provinsi DKI Jakarta mengusulkan tarif integrasi antarmoda transportasi, terdiri dari moda Transjakarta, MRT (Mass Rapid Transit) dan LRT (Light Rail Transit) melalui Jaklingko senilai Rp10.000. TEMPO/ Faisal Ramadhan
Iklan

PT TransJakarta perlu mengkaji ulang rencana menaikkan tarif bus TransJakarta di jam sibuk menjadi Rp 4.000 sampai Rp 5.000. Usulan kenaikan tarif yang juga disampaikan oleh Dewan Transportasi Kota Jakarta itu tidak patut karena diajukan saat pelayanan TransJakarta—yang diharapkan bisa mengurangi volume kendaraan pribadi—justru sedang dikeluhkan warga.

Tingginya penggunaan kendaraan pribadi menjadi penyebab utama kemacetan Jakarta. Umumnya kondisi tersebut ditanggulangi dengan menyediakan moda transportasi publik yang berkualitas sekaligus murah, sehingga masyarakat rela beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum. Pada 2004 lalu TransJakarta muncul sebagai salah satu solusi mengurangi kemacetan.

Investasi untuk membangun sistem transportasi kota yang nyaman tersebut tidaklah murah. Selain membangun halte dan jalur khusus, pemerintah DKI Jakarta juga harus membeli bus. Itu belum termasuk subsidi berupa public service obligation yang disuntikkan setiap tahun supaya tarif penumpang tetap murah. Tahun ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengalokasikan subsidi Rp 3,9 triliun. Pengorbanan yang besar itu akan menjadi sia-sia jika warga kembali meninggalkan TransJakarta dan beralih ke kendaraan pribadi lantaran kebijakan tarif yang sembrono.

Kenaikan tarif transportasi publik sebenarnya tidak menjadi masalah kalau angkanya masuk akal bagi konsumen dan sebelum menaikkan tarif pengelola TransJakarta lebih dahulu meningkatkan kualitas layanan. Tapi itu tidak terjadi.

Rencana menaikkan tarif dibuat justru pada saat pelayanan TransJakarta tengah mendapatkan banyak sorotan negatif. Konsistensi menjaga jalur busway agar bebas dari serobotan kendaraan pribadi makin menurun. Di beberapa titik separator busway hilang. Akibatnya, bus TransJakarta terpaksa ikut berdesakan di kemacetan yang mengakibatkan waktu tunggu penumpang di halte bertambah panjang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Antrean penumpang yang mengular di halte-halte TransJakarta menjadi pemandangan yang biasa di setiap jam-jam sibuk, jam masuk kerja atau pulang kantor. Satu-satunya alasan masyarakat rela tetap menggunakan TransJakarta saat ini adalah karena tarifnya yang murah. Bisa dibayangkan jika tarif TransJakarta tidak lagi, publik boleh jadi akan kembali memilih menggunakan kendaraan pribadi.

Dari pada memikirkan rencana menaikkan tarif TransJakarta, pemerintah DKI Jakarta lebih baik berfokus pada upaya memperbaiki layanan moda transportasi ini. Tingkatkan perawatan bus dan halte, tambah armada supaya jam tunggu penumpang tidak lagi panjang, hingga memastikan koridor TransJakarta bersih dari kendaraan pribadi supaya jalurnya bebas dari kemacetan.

Persoalan menambah pendapatan untuk mengurangi subsidi bisa dilakukan tanpa harus menaikkan tarif. Salah satunya dengan memaksimalkan pemanfaatan halte dan armada TransJakarta sebagai ruang bisnis dan medium iklan. Pejabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono juga sudah menyatakan bahwa TransJakarta masih memiliki banyak peluang untuk meningkatkan pendapatan tanpa harus menaikkan tarif.

TransJakarta merupakan inisiatif yang bagus untuk mengurai kemacetan Jakarta, tapi layanannya harus terus ditingkatkan agar masyarakat nyaman dan terdorong untuk terus menggunakannya. Jika sudah merasa nyaman dengan layanan TransJakarta, masyarakat pasti tidak akan menolak kenaikan tarif.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Anggaran Mubazir Pengadaan Mobil Listrik untuk Pejabat

1 hari lalu

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menunjukkan mobil listrik saat diluncurkan sebagai kendaraan dinas Kementerian Perhubungan di Stasiun Gambir, Jakarta, Rabu, 16 Desember 2020. Kendaraan dinas pejabat Kementerian Perhubungan resmi berganti dari yang berbahan bakar fosil menjadi bahan bakar listrik. ANTARA/Sigid Kurniawan
Anggaran Mubazir Pengadaan Mobil Listrik untuk Pejabat

Mobil listrik untuk pejabat dan operasional Kementerian dan lembaga tidak perlu dan percuma. Bisa menambah kemacetan.


Lawan Misinformasi tanpa Centang Biru Twitter

6 hari lalu

Lawan Misinformasi tanpa Centang Biru Twitter

Para peniru dan penebar kabar bohong itu nekat membuat tanda verifikasi yang menyerupai verification badge asli yang dibuat oleh platform media sosial.


Pesta Selebritas di Partai Politik

8 hari lalu

Artis dan presenter Aldi Taher sempat didiagnosa memiliki kanker kelenjar getah bening. Benjolan kanker yang sempat bersarang di leher Aldi Taher telah hilang setelah melakukan rangkaian pengobatan dan kemoterapi. Dok.Tempo/ Agung Pambudhy
Pesta Selebritas di Partai Politik

Jangan hanya melihat popularitas calon legislator, tapi perhatikan rekam jejak mereka secara utuh. Kita sedang memilih mereka yang mampu memperjuangkan hak-hak rakyat dalam lima tahun mendatang


Menjaga Biodiversitas Meredam Perubahan Iklim

8 hari lalu

Ilustrasi hutan pinus. dok.TEMPO
Menjaga Biodiversitas Meredam Perubahan Iklim

Keanekaragaman hayati mampu menjadi benteng pertahanan perubahan iklim dan mengawal pemerintah dalam upaya menguatkan komitmen melindungi Bumi.


Bima TikToker dan Godaan Obral 'Stempel' Hoaks

9 hari lalu

TikToker, Bima Yudho Saputro yang viral setelah membuat video berjudul Alasan Lampung Gak Maju-Maju. Foto: TikTok/@Awbimaxreborn
Bima TikToker dan Godaan Obral 'Stempel' Hoaks

Respons kritik dengan verifikasi. Jika kritik di media sosial itu terbukti salah, bantahlah di media yang sama.


Bamsoet Diangkat Jadi Wakil Ketua Dewan Kehormatan Asosiasi BP PTSI

11 hari lalu

Bamsoet Diangkat Jadi Wakil Ketua Dewan Kehormatan Asosiasi BP PTSI

Dunia pendidikan di Indonesia masih menyisakan banyak persoalan. Hal ini tercermin dari peringkat pendidikan negara-negara di dunia.


Kemenperin: RI Memiliki Potensi Mengembangkan Perkebunan Tebu di Lahan Rawa

11 hari lalu

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE), Kementerian Perindustrian RI, Taufiq Bawazier pada acara Kick Off di Beerhall, SCBD, Jakarta Selatan, Senin, 28 November 2022. (Foto: TEMPO/ Kholis Kurnia Wati)
Kemenperin: RI Memiliki Potensi Mengembangkan Perkebunan Tebu di Lahan Rawa


Yandri Susanto Ajak Pengurus RT/RW Jaga Persatuan

14 hari lalu

Yandri Susanto Ajak Pengurus RT/RW Jaga Persatuan

Yandri memberikan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Kecamatan Petir Kabupaten Serang, Banten.


Sesat Klaim Janji Investasi

15 hari lalu

Pekerja beraktivitas di lokasi proyek pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Negara, Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa, 28 Februari 2023. Pembangunan 36 Rumah Tapak Jabatan Menteri tersebut tengah memasuki tahap pematangan lahan dan ditargetkan rampung pada Juni 2024 sebagai salah satu persiapan untuk penyelenggaraan upacara bendera Hari Kemerdekaan RI di IKN Nusantara. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Sesat Klaim Janji Investasi

Komitmen pendanaan transisi energi melalui skema JETP masih terkatung-katung. Pemerintah sebaiknya introspeksi.


Obituari Hendrik Dikson Sirait, 5 Januari 1972 - 11 Mei 2023

15 hari lalu

Hendrik Dikson Sirait
Obituari Hendrik Dikson Sirait, 5 Januari 1972 - 11 Mei 2023

Omong-omong, aku senang melihat fotomu yang ditaruh di depan pusara. Kau tersenyum. Rapi dalam balutan jas dan dasi. Badanmu berisi. Mirip aku jugalah.