Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Politik Saling Silang Data Transaksi Janggal

image-profil

Tempo.co

Editorial

image-gnews
Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Kepala PPATK Ivan Yustiavandana dan Menkopolhukam Mahfud MD dalam konferensi pers terkait transaksi mencurigakan Rp 300 T di gedung Kemenko Polhukam, Jakarta pada Senin, 20 Maret 2023. Tempo/Amelia Rahima Sari.
Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Kepala PPATK Ivan Yustiavandana dan Menkopolhukam Mahfud MD dalam konferensi pers terkait transaksi mencurigakan Rp 300 T di gedung Kemenko Polhukam, Jakarta pada Senin, 20 Maret 2023. Tempo/Amelia Rahima Sari.
Iklan

KISRUH mengenai data transaksi mencurigakan Rp 349 triliun yang disebut melibatkan pegawai Kementerian Keuangan menunjukkan buruknya komunikasi di antara anggota kabinet Presiden Joko Widodo. Sungguh ironis dan memalukan, saling-silang soal data tersebut terjadi di antara Kementerian dan lembaga yang menjadi bagian Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. Sudah selayaknya mereka duduk bersama untuk mengakhiri polemik tersebut serta fokus ke penegakan hukum dan perbaikan sistem. 

Adalah Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md yang mengungkap pertama kali Laporan Hasil Analisia Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan itu ke publik. Pada rapat dengar pendapat dengan Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat pada 29 Maret 2023 lalu, Mahfud yang juga Ketua Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang menjelaskan angka Rp 349 triliun itu merupakan data agregat transaksi janggal di Kementerian Keuangan. Mahfud bahkan dalam kesempatan tersebut menegaskan data yang ia pegang berbeda dengan versi Kementerian Keuangan. Sebelumnya di Komisi Keuangan, Sri Mulyani menyatakan transaksi janggal menyangkut pegawainya hanya Rp 3,3 triliun, bukan Rp 349 triliun seperti diungkap Mahfud Md.

Saat rapat dengan DPR pada Rabu pekan lalu itu, Mahfud juga menyebutkan ada pemahaman yang keliru dari Menteri Keuangan ihwal transaksi janggal Rp 189 triliun yang menjadi bagian dari Rp 349 triliun. Bekas Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut mengatakan Sri Mulyani tak mendapatkan laporan mengenai informasi ini dari anak buahnya. Menurut Mahfud, angka itu merupakan nilai dugaan pencucian uang di Direktoral Jenderal Bea Cukai menyangkut impor emas batangan. Kementerian Keuangan membantah tudingan Mahfud. Kementerian ini menyatakan hasil penelusuran dan koordinasi dengan PPATK menunjukkan tak ada pelanggaran kepabeanan dalam impor emas batangan itu sehingga tak ada kejahatan pencucian uang. 

Perbedaan data di antara Mahfud Md dan Sri Mulyani menunjukkan ada yang tak beres dengan komunikasi dua menteri Jokowi ini. Apalagi Menteri Keuangan Sri Mulyani adalah anggota Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang yang dipimpin Mahfud. Selain dua menteri itu, Komite ini juga terdiri dari Kepala PPATK, Jaksa Agung, Kepala Kepolisian RI, dan Kepala Badan Intelejen Negara. Terungkapnya perbedaan data versi Mahfud dan Sri Mulyani soal transaksi janggal di Kementerian Keuangan merupakan bukti nyata mereka jalan sendiri-sendiri. Padahal, ketua, sekretaris, maupun anggota Komite bekerja kolektif kolegial, atau harus mendapatkan persetujuan yang lain ketika melansir data transaksi mencurigakan ke publik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena menjadi orang pertama yang mengumbar data itu ke publik, Mahfud musti bertanggung jawab mengakhiri polemik di publik. Dia selaku Ketua Komite harus mengundang anggotanya untuk bersama-sama mencocokkan data transaksi janggal itu. Jangan sampai ego sektoral malah menjadi penghalang upaya membongkar dugaan kejahatan itu. Mahfud juga harus memastikan transaksi mencurigakan yang nilainya ia sebut mencapai Rp 349 triliun tidak menguap di lembaga penegak hukum. Keseriusan ini penting untuk menguji motif Mahfud melansir data itu ke publik. Begitu juga dengan Sri Mulyani. Keduanya harus memastikan temuan mengenai transaksi janggal itu, terlepas dari berapa angka sebenarnya, diusut tuntas hingga pelakunya diseret ke pengadilan.

Jika saling-silang data ini ternyata hanya pepesan kosong atau tanpa perbaikan kebijakan maupun pengusutan tuntas, maka jangan salahkan masyakat kalau menilai tindakan keduanya adalah akrobat untuk politik elektoral. Mahfud MD dan Sri Mulyani memiliki kans maju dalam Pemilihan Presiden 2024. Apalagi sejak awal Mahfud MD terkesan kuat tengah melakukan permainan politik dengan merilis informasi itu ke publik tanpa menkonformasi atau mencocokkan datanya ke Kementerian Keuangan. Dalam isu tertentu yang jauh membutuhkan perhatian Menkopolhukam seperti pelibatan tentara di Papua dan pelemahan KPK, Mahfud malam lebih banyak diam. Begitu juga dengan Sri Mulyani. Semestinya ia juga tak ribut membantah soal itu di ruang publik, cukup mengklarifikasi tuduhan Mahfud dengan indormasi dan data yang valid dan akurat. 

Presiden Joko Widodo tak semestinya lepas tangan soal ini dengan menyerahkan penyelesaian kisruh ke Mahfud dan Sri Mulyani. Sikap Jokowi ini justru semakin menguatkan kesan presiden tak bisa memegang para pembantunya. Sebelum ini, ada kisruh data beras di antara para pembantu presiden. Karena melibatkan dugaan pencucian uang ratusan triliun, kasus transaksi janggal ini jelas bukan perkara biasa. Berpolemik atas data itu di depan publik hanya akan mengaburkan fakta kejahatan transaksi mencurigakan tersebut.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

9 hari lalu

Andi Timo Pangerang. Foto: Facebook
Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

Politikus Partai Demokrat A.P.A Timo Pangerang diduga rangkap jabatan sebagai kader partai dan anggota Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)


Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

15 hari lalu

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam / klitih / perampokan. Shutterstock
Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Jakarta Barat mengungkap motif di balik aksi begal ponsel di warteg wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.


Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

18 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dirinya saat bertolak ke Koh Samui, Thailand untuk menjalani terapi melawan kanker ginjal. Foto: Instagram.
Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

Vidi Aldiano mengaku mengalami serangan kecemasan saat transit di Bandara Changi, Singapura sebelum melanjutkan perjalanan ke Thailand untuk terapi.


PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

21 hari lalu

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti saat menyampaikan sambutannya pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya) pada Rabu, 3 Juli 2024.
PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) melakukan langkah besar dalam memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan menandatangani 30 set Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging.


Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

26 hari lalu

Film Detective Pikachu merupakan film Pokemon live-action pertama dan dikemas lebih modern.
Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

Adaptasi film yang diambil dari video game menawarkan pengalaman menarik dan menghibur bagi penonton segala usia.


Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

43 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Harga menjelang Idul Adha, Dinas Perdagangan Kota Palembang Adakan Pasar Murah. TEMPO/ Yuni Rohmawati
Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan (Disdag) menggelar pasar murah menjelang hari Raya Idul Adha 2024


Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

57 hari lalu

Salah satu industri game dunia Sony and XBOX ONE, mengikuti pameran ini. Industri game di Inggris menyumbang GDP terbesar bagi Inggris, dengan total nilai transaksi mencapai  1.72 milyar poundsterling. Birmingham, Inggris, 24 September 2015.  M Bowles / Getty Images
Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

Asosiasi game nasional mendesak realisasi Perpres Nomor 19 tahun 2024 soal pengembangan industri game nasional sebelum rezim berganti.


Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

58 hari lalu

Gajah-gajah saat menyiram wisatawan saat berkunjung ke Tangkahan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Gajah-gajah tersebut digunakan bagi wisatawan untuk trekking keliling kawan ini. Tempo/Soetana Monang Hasibuan
Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

Tangkahan dijuluki sebagai The Hidden Paradise of North Sumatra, karena letaknya yang tersembunyi dengan keindahan alam yang masih alami,


Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

58 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Sukawangi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 6 Februari 2023. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. targetkan 182.250 unit KPR FLPP dan Tapera, seiring dengan rasio jumlah kebutuhan rumah (backlog) masih tinggi mencapai 12,75 unit. Tempo/Tony Hartawan
Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

Tapera adalah penyimpanan dana yang dilakukan oleh peserta secara periodik dalam jangka waktu tertentu


Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

59 hari lalu

Telaga Merdada terlihat dari atas ketinggian 2.500 meter, di Dieng, Banjarnegara, (4/10). Penghujung musim kemarau di Dataran Tinggi Dieng menyuguhkan pemandangan yang eksotis. Aris Andrianto/Tempo
Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

Pada Juni hingga Agustus, suhu udara di ketinggian Dieng mencapai nol derajat Celcius, bahkan minus.