Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Akhiri Kontroversi Rendang Babi

Tempo.co

Editorial

Ilustrasi rendang. shutterstock.com
Ilustrasi rendang. shutterstock.com
Iklan

Editorial Tempo.co

---

TAK perlu menambah panjang ribut-ribut soal rendang babi. Siapapun, termasuk pejabat pemerintah dan politikus, hendaknya tidak memperkeruh keadaan. Apalagi restoran yang menjual rendang babi itu sudah tutup dua tahun lalu dan pemiliknya pun telah meminta maaf.

Ribut-ribut rendang babi mencuat lagi gara-gara cuitan seorang penceramah dan pesohor media sosial. Dia mengunggah menu rendang babi di rumah makan bernama Babiambo di Kelapa Gading, Jakarta Utara, tanpa melakukan verifikasi lebih dulu. Sontak, cuitan itu mengundang reaksi negatif warganet--yang umumnya juga malas mencari kebenaran sebuah unggahan sebelum berkomentar atau membagikan ke jaringan pertemanan mereka.

Akibat kegaduhan itu, seperti latah, polisi juga memeriksa mantan pemilik restoran itu. Kepada polisi, pemilik Babiambo mengatakan menu tersebut dibuat sekadar jurus dagang untuk mencari pelanggan yang penasaran. Dia mengaku tidak menduga perbuatannya bakal memicu masalah yang diseret-seret ke isu suku, agama, dan ras. Ia juga sudah meminta maaf atas perbuatannya itu.

Seharusnya, kontroversi rendang babi ini selesai sampai di sana. Secara hukum, tidak ada yang salah dengan rendang babi yang dijual di restoran Babiambo itu. Pemilik restoran tidak menipu pelanggannya. Pemilik restoran menyebutkan dengan gamblang sebagai 'warung nasi padang nonhalal'. Selain itu, bumbu rendang dan cara memasaknya tak memiliki paten. Siapa pun boleh menggunakan bumbu rendang untuk memasak bahan pokok apapun. Di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, yang merupakan pusat kuliner khas Padang, kita bisa menemukan rendang berbahan ayam, singkong, bahkan jengkol.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kalaupun dicari-cari, kesalahan pemilik rumah makan penjual rendang babi boleh jadi adalah kurangnya tenggang rasa. Tenggang rasa atau tepa salira merupakan sikap individu untuk mengontrol perilaku pribadi, menjaga hubungan baik, dan saling menghormati dalam kehidupan sehari-hari, agar tidak menyinggung perasaan atau memantik gesekan dengan anggota masyarakat lainnya. Sikap tenggang rasa inilah yang mestinya mencegah pemilik untuk menamai restorannya Babiambo dengan logo unsur rumah gadang. Namun, kesalahan seperti ini seharusnya selesai dengan permintaan maaf. Ide sejumlah orang untuk membawa pemilik resto Babiambo ke jalur hukum jelas berlebihan.

Urusan menjadi runyam karena ada pejabat dan politikus yang salah langkah merespons kasus ini. Mereka seperti mau menumpangi gelombang percakapan yang viral di media sosial. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, misalnya, tiba-tiba mendatangi restoran padang di Surabaya. Tak jelas apakah niat utamanya adalah makan masakan padang ataukah mau inspeksi mendadak soal rendang babi. Apa pun motifnya, langkah Khofifah tidaklah elok. Ia seperti memberi minyak pada api yang hampir padam. Wajar saja bila banyak warganet yang menyindir dan bahkan mencela langkah sang gubernur.

Saran Khofifah agar pemilik restoran padang memasang stiker “100 persen halal” jelas bukan resep yang tepat. Itu sama kelirunya dengan gagasan sejumlah politikus untuk mengharuskan sertifikasi halal untuk semua rumah masakan padang. Gagasan ini tak kalah konyolnya dari keharusan penempelan logo halal pada barang rumah tangga seperti kulkas dan mesin cuci.

Alih-alih membantu, gagasan sertifikasi halal malah akan merepotkan semua pemilik rumah makan padang. Untuk hal yang sudah jelas kehalalannya dan mudah urusannya, kenapa dibuat remang-remang dan dipersulit lagi. Apalagi, kita tahu, banyak urusan sertifikasi di negeri ini yang ujungnya malah membuka peluang suap dan pungutan liar saja.

Baca juga: Viral Restoran Padang Jual Masakan Daging Babi, Riza: Kok Ada yang Enggak Halal

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Anggaran Mubazir Pengadaan Mobil Listrik untuk Pejabat

4 hari lalu

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menunjukkan mobil listrik saat diluncurkan sebagai kendaraan dinas Kementerian Perhubungan di Stasiun Gambir, Jakarta, Rabu, 16 Desember 2020. Kendaraan dinas pejabat Kementerian Perhubungan resmi berganti dari yang berbahan bakar fosil menjadi bahan bakar listrik. ANTARA/Sigid Kurniawan
Anggaran Mubazir Pengadaan Mobil Listrik untuk Pejabat

Mobil listrik untuk pejabat dan operasional Kementerian dan lembaga tidak perlu dan percuma. Bisa menambah kemacetan.


Lawan Misinformasi tanpa Centang Biru Twitter

9 hari lalu

Lawan Misinformasi tanpa Centang Biru Twitter

Para peniru dan penebar kabar bohong itu nekat membuat tanda verifikasi yang menyerupai verification badge asli yang dibuat oleh platform media sosial.


Pesta Selebritas di Partai Politik

11 hari lalu

Artis dan presenter Aldi Taher sempat didiagnosa memiliki kanker kelenjar getah bening. Benjolan kanker yang sempat bersarang di leher Aldi Taher telah hilang setelah melakukan rangkaian pengobatan dan kemoterapi. Dok.Tempo/ Agung Pambudhy
Pesta Selebritas di Partai Politik

Jangan hanya melihat popularitas calon legislator, tapi perhatikan rekam jejak mereka secara utuh. Kita sedang memilih mereka yang mampu memperjuangkan hak-hak rakyat dalam lima tahun mendatang


Menjaga Biodiversitas Meredam Perubahan Iklim

11 hari lalu

Ilustrasi hutan pinus. dok.TEMPO
Menjaga Biodiversitas Meredam Perubahan Iklim

Keanekaragaman hayati mampu menjadi benteng pertahanan perubahan iklim dan mengawal pemerintah dalam upaya menguatkan komitmen melindungi Bumi.


Bima TikToker dan Godaan Obral 'Stempel' Hoaks

12 hari lalu

TikToker, Bima Yudho Saputro yang viral setelah membuat video berjudul Alasan Lampung Gak Maju-Maju. Foto: TikTok/@Awbimaxreborn
Bima TikToker dan Godaan Obral 'Stempel' Hoaks

Respons kritik dengan verifikasi. Jika kritik di media sosial itu terbukti salah, bantahlah di media yang sama.


Bamsoet Diangkat Jadi Wakil Ketua Dewan Kehormatan Asosiasi BP PTSI

13 hari lalu

Bamsoet Diangkat Jadi Wakil Ketua Dewan Kehormatan Asosiasi BP PTSI

Dunia pendidikan di Indonesia masih menyisakan banyak persoalan. Hal ini tercermin dari peringkat pendidikan negara-negara di dunia.


Kemenperin: RI Memiliki Potensi Mengembangkan Perkebunan Tebu di Lahan Rawa

14 hari lalu

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE), Kementerian Perindustrian RI, Taufiq Bawazier pada acara Kick Off di Beerhall, SCBD, Jakarta Selatan, Senin, 28 November 2022. (Foto: TEMPO/ Kholis Kurnia Wati)
Kemenperin: RI Memiliki Potensi Mengembangkan Perkebunan Tebu di Lahan Rawa


Yandri Susanto Ajak Pengurus RT/RW Jaga Persatuan

17 hari lalu

Yandri Susanto Ajak Pengurus RT/RW Jaga Persatuan

Yandri memberikan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Kecamatan Petir Kabupaten Serang, Banten.


Sesat Klaim Janji Investasi

17 hari lalu

Pekerja beraktivitas di lokasi proyek pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Negara, Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa, 28 Februari 2023. Pembangunan 36 Rumah Tapak Jabatan Menteri tersebut tengah memasuki tahap pematangan lahan dan ditargetkan rampung pada Juni 2024 sebagai salah satu persiapan untuk penyelenggaraan upacara bendera Hari Kemerdekaan RI di IKN Nusantara. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Sesat Klaim Janji Investasi

Komitmen pendanaan transisi energi melalui skema JETP masih terkatung-katung. Pemerintah sebaiknya introspeksi.


Obituari Hendrik Dikson Sirait, 5 Januari 1972 - 11 Mei 2023

17 hari lalu

Hendrik Dikson Sirait
Obituari Hendrik Dikson Sirait, 5 Januari 1972 - 11 Mei 2023

Omong-omong, aku senang melihat fotomu yang ditaruh di depan pusara. Kau tersenyum. Rapi dalam balutan jas dan dasi. Badanmu berisi. Mirip aku jugalah.