Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kolom: Pendidik Bukan seperti Dispenser Mengisi Gelas Kosong

image-profil

Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI)

image-gnews
Anak-anak SD Percobaan Negeri Sabang, Bandung, Jawa Barat, beradu kuat pada lomba tarik tambang antar kelas untuk memeriahkan HUT RI Ke-71 di Bandung, Jawa Barat, 20 Agustus 2016. Para murid bisa mengikuti lomba-lomba untuk memperingati hari kemerdekaan RI ke 71 di akhir pekan agar kegiatan belajar tidak terganggu. TEMPO/Prima Mulia
Anak-anak SD Percobaan Negeri Sabang, Bandung, Jawa Barat, beradu kuat pada lomba tarik tambang antar kelas untuk memeriahkan HUT RI Ke-71 di Bandung, Jawa Barat, 20 Agustus 2016. Para murid bisa mengikuti lomba-lomba untuk memperingati hari kemerdekaan RI ke 71 di akhir pekan agar kegiatan belajar tidak terganggu. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

Tidak dapat dihindari bahwa kompetisi inovasi teknologi dan kreativitas digital mendisrupsi lingkaran pendidikan. Upaya setiap pemangku kebijakan dalam meningkatkan kualitas sumber daya pendidik dijalankan secara cepat, tepat, dan terencana menjadi sangat relevan. Sehingga, hasil yang diharapkan dapat memenuhi peningkatan kualitas pendidik untuk mampu bersaing di tingkat global. Masalah talenta dan kualitas pendidik adalah salah satu isu strategis yang masih sering diperbincangkan.

Pendidik dituntut untuk memiliki kompetensi dan kemampuan yang tinggi supaya bisa selaras dengan kebutuhan zaman. Di lingkup perusahaan, kita mengenal talent war demi mendapatkan pekerja yang memiliki tingkat kemampuan dan berintegritas tinggi. Lalu, mengapa di intansi pendidikan kita tidak bisa melahirkan yang lebih? Kurikulum Merdeka perlu membuktikannya.

Kurikulum Merdeka tidak bisa lepas dari konsep Merdeka Belajar. Impelementasinya tercermin dalam proses pembelajaran. Merdeka Belajar adalah ruh dari Kurikulum Merdeka. Merdeka Belajar mengedepankan peserta didik sebagai pelaku pembelajaran. Peserta didik yang merdeka mengenali dirinya, menggali kemampuan, dan memaksimalkan potensinya. Merdeka Belajar memfasilitasi kekuatan bakat yang ada dalam diri peserta didik menjadi kekuatan pemberdayaan dalam proses pembelajaran.

Inovatif, mandiri, kolaboratif dan kreativitas diharapkan terbentuk pada diri peserta didik, guru, dan tentunya budaya di sekolah. Merdeka Belajar adalah jembatan yang digunakan untuk menembus kekakuan implementasi proses pembelajaran di sekolah. Merdeka Belajar harus mampu menembus ruang guru, ruang kepala sekolah bahkan ruang kepala dinas sekalipun. Dengan begitu, Kurikulum Merdeka dapat terimplementasi dengan baik di setiap sekolah.

Era perubahan yang begitu cepat menuntut setiap pemangku kebijakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya tenaga pendidik yang memiliki daya saing. Sumber daya pendidik harus selaras dengan perubahan, sehingga mampu merespons kebutuhan zaman. Menyiapkan tenaga pendidik untuk penerapan Kurikulum Merdeka tidak cukup dengan pembekalan teori dalam bentuk modul maupun panduan, tapi harus menyentuh praktik yang dikemas dalam bentuk pelatihan.

Baca Juga:

Dalam mengembangkan mutu pendidik, setidaknya ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu efektifitas pelatihan, efisiensi pelatihan, dan keadilan mendapatkan pelatihan. Efektifitas pelatihan menekankan pada ketepatan sasaran dan tujuan pelatihan. Efisiensi pelatihan menyasar pada upaya memaksimalkan keberhasilan pelatihan dan keadilan menunjukkan adanya pemerataan. Jika ketiga hal ini dapat dijalankan dalam pelatihan para pendidik, maka akan meminimalisir kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan kenyataan.

Pelatihan yang diselenggarakan tentunya harus selaras dengan Kurikulum Merdeka, memiliki tujuan yang tidak saja dibatasi lingkup meningkatkan kompetensi kepala sekolah dan tenaga pendidik. Pelatihan harus berorientasi jangka panjang, membangun peradaban melalui pemberdayaan. Pemberdayaan kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran, sekolah sebagai basis kreativitas, pendidik yang mau berbagi dan tumbuh bersama. Yang paling mendasar adalah membuka kesadaran, membuka pikiran, membangun tingkat penerimaan atas dinamika perubahan yang ada.

Pendidik juga perlu diberdayakan kemampuan pedagogiknya bukan sebatas mentransfer ilmu pengetahuan seperti dispenser mengisi gelas kosong. Perlu pelatihan dasar bagaimana menyelaraskan pengetahuan yang dimilikinya dengan pengetahuan yang dimiliki peserta didik bisa menghasilkan kemanfaatan untuk kehidupan nyata. Keterampilan yang dibutuhkan seperti keterampilan komunikasi, manajemen waktu, keterampilan organisasi, mengelola sumber pembelajaran, kolaborasi perlu termaktub dalam bagian pelatihan. Seluruh keterampilan ini dibutuhkan prosesnya agar pendidik dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan kreatif. Pendidik tidak boleh kehabisan strategi, metodologi bahkan energi dalam proses pembelajaran. Pendidik perlu dibedah mindset atau pola pikirnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pembelajaran Berbasis Proyek yang menjadi salah satu tawaran model pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka membutuhkan keterampilan mengasah mata batin pendidik untuk bisa mengidentifikasi kemampuan dan minat peserta didik dalam proses pembelajaran. Pemahaman pendidik akan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Proyek tidak bisa disuguhkan hanya dalam bentuk modul, tapi perlu diberikan contoh praktik baik dan pengalaman yang nyata.

Pendidik perlu dilatih memahami perbedaan karakteristik peserta didik, strategi mengelola pengalaman belajar peserta didik, merencakan dan melaksanakan proyek kolaboratif dan menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Pendidik perlu dilatih untuk mampu berada di tengah peserta didik sebagai fasilitator bukan hanya sebagai edukator. Pendidik perlu dilatih untuk membangun pembelajaran berorientasi pada peserta didik.

Melalui pelatihan Pembelajaran Berbasis Proyek, pendidik diharapkan mampu memfasilitasi ide kreatif, gagasan inovatif dan produk inovatif yang dikembangkan anak didik. Pendidik harus mampu menyelaraskan proyek dengan masalah yang relevan di kehidupan nyata. Pendidik perlu berfikir keras bagaimana menciptakan kebahagiaan dalam belajar yang mempertimbangkan bagaimana anak didik seharusnya belajar sesuai dengan karakter dan minat mereka. Proyek yang dibangun bisa saja merupakan pekerjaan mandiri maupun kolaborasi yang menggabungkan inkuiri, investigasi, dan refleksi untuk mendorong anak didik menjadi pembelajar aktif dalam lingkup pembelajaran holistik. Pendidik perlu dilatih menjadi inspirator bagi anak didiknya bahwa ruang kelas menawarkan mereka sebagai pembelajar seumur hidup.

Mempertahankan sumber daya pendidik terbaik dengan cara mendorong mereka berbagai praktik baik juga adalah cermin pergerakan kreatifitas. Semakin banyak pendidik yang berbagi praktik baik, semakin bertumbuh pendidik yang berkualitas, semakin banyak pemimpin pembelajaran yang akan lahir. Pemimpin pembelajaran yang berkualitas akan mempercepat realisasi Kurikulum Merdeka sampai ke semua lini institusi. Mengidentifikasi talenta pendidik yang berkualitas dan mendorongnya untuk menjadi pemimpin pembelajaran adalah suatu keharusan.

Teori yang disajikan dalam bentuk panduan perlu didorong dengan gerakan pelatihan secara terencana, sistematis, dan terukur. Jangan sampai lima produk dalam platform Merdeka Mengajar seperti pelatihan mandiri, video inspirasi, bukti karya, asesmen dan perangkat ajar hanya menjadi unduhan yang terpajang di dinding layar perangkat sambil berteriak: Merdeka! karena tidak pernah digunakan.

---

Artikel ini merupakan konten kerja sama Tempo dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

13 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


15 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

21 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

25 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

40 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

41 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.