Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Semrawut Kebijakan Pelarangan Ekspor Minyak Goreng

image-profil

Direktur Eksekutif Celios

image-gnews
Pekerja memuat tandan buah kelapa sawit untuk diangkut dari tempat pengumpul ke pabrik CPO di Pekanbaru, provinsi Riau, 27 April 2022. Jokowi terpaksa mengambil kebijakan ini karena kelangkaan dan melonjaknya harga minyak goreng yang tak kunjung selesai hingga empat bulan lamanya. REUTERS/Willy Kurniawan
Pekerja memuat tandan buah kelapa sawit untuk diangkut dari tempat pengumpul ke pabrik CPO di Pekanbaru, provinsi Riau, 27 April 2022. Jokowi terpaksa mengambil kebijakan ini karena kelangkaan dan melonjaknya harga minyak goreng yang tak kunjung selesai hingga empat bulan lamanya. REUTERS/Willy Kurniawan
Iklan

Masalah minyak goreng sebenarnya sederhana, yang rumit adalah kebijakannya. Berbagai kebijakan sudah dicoba mulai dari DMO (Domestic Market Obligation), HET (Harga Eceran Tertinggi) hingga subsidi untuk meredak gejolak harga. Sebagai respon atas kegagalan aneka kebijakan, solusi final digagas yaitu pelarangan total ekspor bahan baku minyak goreng. Nahas, Indonesia kembali mengulang drama pelarangan total ekspor batubara pada Januari lalu. Diperkirakan kebijakan pelarangan ekspor produk turunan CPO juga berumur pendek. 

Presiden Jokowi yang mengumumkan bahwa pemerintah akan melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng pada 28 April 2022 sebenarnya menimbulkan multi-persepsi. Apakah yang dimaksud bahan baku minyak goreng adalah CPO atau spesifik pada RBD Olein. Pengumuman Presiden sayangnya tidak dibarengi dengan peraturan Menteri Perdagangan misalnya sehingga publik tambah bingung. 

Asumsi bahwa CPO yang dilarang ekspor dituliskan oleh berbagai media, dan itu sah-sah saja karena statemen Pemerintah pada awalnya masih mengambang. Sekarang data menunjukkan estimasi produksi CPO tahun 2022 sebesar 50 juta ton, sedangkan konsumsi CPO untuk bahan baku minyak goreng sebesar 5-6 juta ton per tahun. Artinya, minyak goreng hanya menyumbang sekitar 10% dari total kebutuhan CPO. Jika CPO dilarang ekspor, bagaimana dengan sisa 45 juta ton stok?

Siapa yang akan menampung kelebihan pasokan CPO? Berlimpahnya pasokan CPO di dalam negeri tidak bisa langsung berkorelasi dengan pembukaan pabrik minyak goreng baru secara spontan. Proses pendirian pabrik minyak goreng butuh waktu, dan perlu hitung-hitungan matang dalam jangka panjang soal kebutuhan pasar. Artinya, kelebihan pasokan CPO bisa menumpuk dan justru akan menjadi kerugian yang ditanggung oleh pekebun dan perusahaan. Sementara sawit yang masih di pohon, berisiko dibiarkan membusuk karena harga TBS anjlok di level petani. 

Akibat pelarangan ekspor dilakukan secara mendadak, efek shock therapy yang ditujukan kepada pengusaha sawit nakal justru blunder. Selain harga TBS di level petani terkoreksi hingga 30-50%, petani minyak nabati di luar negeri sedang kegirangan. Keuntungan mutlak misalnya bagi produsen pesaing minyak sawit Indonesia, yakni Malaysia. Harga CPO justru melonjak 6% di pasar internasional dalam 3 hari jelang pelarangan ekspor. Harga minyak nabati jenis lain naik cukup signifikan, contohnya Soybean Oil (minyak kedelai) naik 12% dibanding setahun lalu. 

Efek lain adalah adanya protes dan retaliasi dagang dari negara mitra yang selama ini menikmati minyak sawit dari Indonesia. India misalnya mengimpor US$3,1 miliar CPO per tahun dari Indonesia. Bagaimana jika India membalas dengan stop ekspor bawang putih atau bahan baku obat-obatan ke Indonesia? Ini adalah reaksi yang mungkin dilakukan untuk merespon naiknya harga produksi industri di India yang bergantung pada CPO. Konsumen di negara tujuan ekspor CPO juga menanggung kerugian, tidak mungkin Pemerintah negara tersebut berdiam saja tanpa lakukan reaksi ke Indonesia. 

Kehilangan devisa merupakan risiko yang sebelumnya tidak diperkirakan. Sepertinya internal pemerintah sendiri belum solid ketika menyampaikan larangan ekspor bahan baku minyak goreng. Apakah BI dan OJK sudah mengetahui efek hilangnya devisa bisa menyeret kurs rupiah dan stabilitas sektor keuangan? Berkaca dari data neraca dagang per Maret 2022, nilai ekspor CPO mencapai US$3 miliar setara Rp43 triliun per tahun. Jika pelarangan ekspor dilakukan sebulan penuh Rp43 triliun niscaya akan hilang. Tentu berimbas ke pelemahan nilai tukar rupiah, karena 12% dari total ekspor non-migas bersumber dari CPO.

Solusi final pelarangan ekspor juga tidak lantas membuat harga minyak goreng turun di dalam negeri. Pelaku usaha sawit bisa tetap mempertahankan harga minyak goreng tetap tinggi untuk mengkompensasi kerugian dari pelarangan ekspor. Jika penerimaan ekspornya turun, maka marjin minyak goreng di dalam negeri harus lebih tinggi. Terlebih ketika kebijakan pelarangan ekspor batal, harga CPO di pasar internasional sudah terlanjut naik dan makin menguatkan niat pengusaha agar ekspor secara besar-besaran. Makin liarlah harga minyak goreng paska lebaran.  

Disarankan segera batalkan kebijakan pelarangan ekspor bahan baku minyak goreng karena tidak tepat dan efek negatif ke ekonomi nya terlalu besar. Dibanding melarang ekspor ada opsi untuk naikkan pungutan ekspor dan bea keluar CPO. Tarif pungutan yang ada sekarang meskipun sudah direvisi masih terlalu rendah. Dengan kenaikan tarif yang tinggi maka menjadi dis-insentif bagi pengusaha untuk jor-joran ekspor CPO, akhirnya pasokan di dalam negeri lebih aman. 

Soal penegakan hukum juga perlu dioptimalkan. Upaya yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung dalam menangkap permainan konglomerat sawit harus didukung, dengan catatan pembenahan internal soal perizinan ekspor juga dilakukan. 

Kejahatan di bidang izin ekspor tentu kejahatan korporasi, bukan perorangan. Oleh karena itu pencabutan izin perpanjangan HGU sawit bisa jadi opsi untuk membuat efek jera. Terdapat 14 juta hektar lahan perkebunan sawit di Indonesia, dimana 54% nya dikelola oleh perusahaan sawit. Artinya sekitar 7,5 juta hektar dikuasai oleh perusahaan sawit. Utak-atik izin HGU akan membuat ketar-ketir pemain sawit karena keberlanjutan bisnis nya terancam. Jika banyak opsi untuk mengatur tata kelola sawit, lantas untuk apa pelarangan ekspor bahan baku minyak goreng dilakukan?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Nonton Timnas vs Bahrain, Jokowi: Gondok Banget

6 hari lalu

Wasit Ahmed Al Kaf yang memimpin laga Bahrain vs Indonesia. Tangkapan Layar
Nonton Timnas vs Bahrain, Jokowi: Gondok Banget

Presiden Joko Widodo mengungkapkan kekesalannya menyaksikan laga sepakbola Timnas Indonesia melawan Bahrain semalam.


Usai Wayang Jogja Night Carnival 2024, Belasan Kasus Pencopetan Dilaporkan ke Polisi

9 hari lalu

Gelaran Wayang Jogja Night Carnival di kawasan Tugu Yogyakarta Senin petang 7 Oktober 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Usai Wayang Jogja Night Carnival 2024, Belasan Kasus Pencopetan Dilaporkan ke Polisi

Pencopetan dilakukan dengan merobek tas milik korban saat mereka asyik dan fokus menonton Wayang Jogja Night Carnival


Gaet Wisatawan, Pemkab Bantul Siapkan Ragam Acara di Pantai Selatan sampai Akhir 2024

9 hari lalu

Perhelatan event International Kitesurfing Exhibition 2023 di Laguna Pantai Depok Parangtritis Yogyakarta, Sabtu (26/8). Dok.istimewa.
Gaet Wisatawan, Pemkab Bantul Siapkan Ragam Acara di Pantai Selatan sampai Akhir 2024

Pertunjukan seni tari Sendratari Sang Ratu pada Desember di kawasan Pantai Parangtritis


7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Wisatawan saat Traveling ke Inggris

11 hari lalu

Wisatawan berfoto di depan Istana Buckingham di London, Inggris, 24 Juni 2015. Istana Buckingham memiliki 775 ruangan termasuk 52 kamar tidur anggota kerajaan dan tamu, serta 188 kamar tidur untuk para pekerja. Rob Stothard/Getty Images
7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Wisatawan saat Traveling ke Inggris

Tempat yang terlalu ramai dan objek wisata yang tiketnya harus dibeli berbulan-bulan sebelumnya adalah dua hal yang perlu diketahui sebelum ke Inggris


Barang Ini Sebaiknya Tidak Dimasukkan ke Koper saat Naik Pesawat, Bisa Bocor di Ketinggian

14 hari lalu

Ilustrasi koper. Freepik.com
Barang Ini Sebaiknya Tidak Dimasukkan ke Koper saat Naik Pesawat, Bisa Bocor di Ketinggian

Penurunan tekanan atmosfer di ketinggian dapat menyebabkan botol dan kaleng bertekanan bocor dan mengotori isi koper.


HUT ke-268 Kota Yogyakarta, Ini Sederet Event Selain Wayang Jogja Night Carnival

15 hari lalu

Gelaran Wayang Jogja Night Carnival pada 2022. (Dok. Istimewa)
HUT ke-268 Kota Yogyakarta, Ini Sederet Event Selain Wayang Jogja Night Carnival

Event HUT Kota Yogyakarta telah dipersiapkan mulai Oktober hingga Desember 2024 di berbagai titik.


Akhir Pekan di Yogyakarta, IShowSpeed Coba Naik Andong di Malioboro hingga Laku Masangin

24 hari lalu

IShowSpeed mencoba berjalan di antara dua pohon beringin di Yogyakarta. Tangkapan layar Youtube
Akhir Pekan di Yogyakarta, IShowSpeed Coba Naik Andong di Malioboro hingga Laku Masangin

IShowSpeed memulai pengalaman menaiki andong di seputaran Malioboro dan berhenti di Pasar Beringharjo.


Pertimbangan DPRD Usulkan Tiga Calon Penjabat Gubernur Jakarta tanpa Heru Budi

34 hari lalu

DPRD DKI Jakarta mengadakan rapat pimpinan pengusulan nama Penjabat Gubernur (PJ Gubernur), menggantikan Heru Budi Hartono, Jumat, 13 September 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Pertimbangan DPRD Usulkan Tiga Calon Penjabat Gubernur Jakarta tanpa Heru Budi

DPRD mempertimbangkan pilkada sehingga mengusulkan tiga calon penjabat gubernur Jakarta tanpa Heru Budi.


Ha Long Bay Vietnam Kembali Buka untuk Wisatawan setelah Dilanda Topan Yagi

34 hari lalu

Ha Long Bay Vietnam (Pixabay)
Ha Long Bay Vietnam Kembali Buka untuk Wisatawan setelah Dilanda Topan Yagi

Aktivitas pariwisata berangsur-angsur normal di Ha Long Bay Vietnam. Penduduk setempat dan petugas fungsional telah membersihkan area tersebut.


Tren Airport Tray Aesthetic, Pelancong Unggah Foto Estetik Barang Pribadi di Nampan Bandara

35 hari lalu

Airport Tray Aesthetic (Instagram/@vickirutwind)
Tren Airport Tray Aesthetic, Pelancong Unggah Foto Estetik Barang Pribadi di Nampan Bandara

Tren Airport Tray Aesthetic memperlihatkan nampan bandara berisi barang-barang pribadi yang ditata rapi di nampan berwarna abu-abu.