Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keseimbangan Bertindak dalam Ekosistem Digital: Dapatkah Profit dan Keberlangsungan Hidup Melaju Bersama?

image-profil

Co-Founder dan Managing Partner di East Ventures

image-gnews
Ilustrasi Internet of Things. pinterest.com
Ilustrasi Internet of Things. pinterest.com
Iklan

Selama dua tahun terakhir, kita menghadapi pandemi Covid-19 yang membawa ketidakpastian bagi banyak bisnis di Indonesia. Namun, pandemi ini juga menjadi katalisator dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital seiring dengan meningkatnya jumlah konsumen yang mengadopsi teknologi digital.

Akselerasi ini membawa Indonesia menyaksikan pertumbuhan ekonomi digital yang menakjubkan. Menurut laporan e-Conomy SEA 2021 oleh Google, Temasek, Bain&Co, ekonomi digital Indonesia telah mencapai US$ 70 miliar Gross Merchandise Value (GMV) pada 2021, angka ini telah bertumbuh sebesar 75 persen dari masa pra-pandemi pada 2019. Indonesia juga diharapkan mencatat US$ 146 miliar GMV pada 2025.

East Ventures Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2021 menunjukkan bahwa daya saing digital di sebagian besar provinsi di Indonesia semakin berkembang dengan baik dan telah terdistribusi secara lebih merata di setiap provinsi dan daerah. Hal ini didorong oleh tingkat penetrasi internet dan adopsi konsumen digital yang tinggi. Merujuk pada riset e-Conomy SEA yang serupa, sekitar 80 persen pengguna internet di Indonesia diperkirakan telah melakukan minimal satu transaksi secara online.

Pertumbuhan ekonomi digital juga ikut mendorong pertumbuhan positif bagi perusahaan-perusahaan startup digital. Hal ini terbukti dari adanya lebih dari 200 startup Indonesia yang telah meraih pendanaan sebesar US$ 9,4 miliar tahun lalu. Angka ini tumbuh hampir tiga kali lipat dari US$ 3,42 miliar pada 2020, berdasarkan laporan DealStreetAsia DATA VANTAGE's SE Asia Deal Review: Q4 2021.

Akselerasi dari pandemi dirasakan berbeda oleh setiap industri, dan dapat menguntungkan bagi beberapa pihak. Kita dapat menganalogikan situasi itu seperti orang yang sedang bersepeda. Jika para pesepeda bergerak pelan atau berhenti sebelum sampai ke tujuan, mereka akan membutuhkan usaha lebih besar dan harus mendapatkan momentumnya kembali untuk sampai ke tujuan. Pesepeda ini dianalogikan sebagai sektor yang paling terdampak oleh pandemi. Sektor ini beroperasi dengan aktivitas berisiko tinggi yang memerlukan interaksi tatap muka, seperti sektor pariwisata dan perhotelan, pusat belanja, dan restoran.

Namun, pesepeda yang terus bergerak dengan kecepatan stabil akan mencapai tujuan lebih cepat. Pesepeda tipe ini dikategorikan sebagai industri digital, termasuk sektor e-commerce, fintech, dan logistik; yang justru terakselerasi oleh pandemi.

Akselerasi memberi kesempatan bagi startup untuk mempersingkat proses pencapaian dan menghasilkan efisiensi pasar. Sebelumnya, jika startup membutuhkan waktu sekitar 18 bulan untuk meraih pendapatan bulanan sebesar US$ 1 juta. Dengan dorongan dari pandemi, sebagian besar perusahaan digital mampu mencapai target yang sama hanya dalam waktu 3-6 bulan. Startup tahap lanjutan (growth stage) dapat mencapai penghasilan sebesar US$ 100 juta dalam kurun waktu satu hingga dua tahun saja, jauh lebih cepat dibandingkan sebelumnyadengan mereka umumnya membutuhkan waktu kurang lebih selama delapan tahun.

Inisiatif yang tepat dan cepat dari pemerintah dan sektor swasta dalam mengatasi krisis pandemi telah menghasilkan berbagai pergerakan positif. Dengan program vaksinasi yang sedang berjalan dan berbagai inisiatif pendukung, penting bagi kita untuk melihat pandemi yang terjadi pada 2020 dan 2021 sebagai suatu endemik pada 2022dengan kita harus hidup berdampingan dengan Covid-19. Kita telah kembali berdiri dengan kuat, dan kita harus mengubah fokus di saat kita bergerak memasuki era keemasan digital Indonesia.

Menyeimbangkan tindakan melalui kerangka ESG

Meskipun demikian, bisnis digital akan tetap bertahan. Banyaknya centaur (soonicornstartup yang akan menjadi unicorn) dan unicorn yang bermunculan di Indonesia sangat jelas adanya. Namun, apakah kita telah terjerumus dalam euforia kejayaan digital dan melupakan substansi dari digital itu sendiri?

Teknologi dan inovasi harus membawa dampak yang bermakna untuk masyarakat. Akan tetapi, kita terlalu sibuk memperhatikan dan meraih target valuasi, margin, dan metrik retensi yang tinggi. Kita justru melupakan esensi dan tujuan dari teknologi itu sendiri. Kita harus menyeimbangkan ekspektasi, yang saat ini terkadang merusak tatanan sosial, pemerintahan, lingkungan, dan bumisatu-satunya ekosistem dan platform terbesar makhluk hidup yang mengalami degradasi. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Masyarakat dapat berinteraksi di aplikasi media sosial dengan mudah. Namun, kita juga melihat banyak yang mengujarkan kebencian dan hoaks di Internet, sehingga merusak polarisasi sosial dan juga kesehatan mental. Salah satu contoh lainnya, pinjaman instan kini dapat diakses dengan mudah, tapi di waktu yang bersamaan, permasalahan privasi data terjadi.

Kita harus sadar diri. Saat kita memasuki era keemasan digital Indonesia, kita harus bertindak seimbang dalam mengambil sebuah target jangka-panjang. Para investor dan venture capital harus menciptakan investasi yang berdampak bagi masyarakat, lingkungan, dan planet kita, daripada hanya mementingkan keuntungan finansial (financial return) semata.

Pada beberapa tahun terakhir, berbagai investor global dan venture capital telah menekankan pendekatan lingkungan, sosial, dan tata kelola atau yang dikenal dengan ESG (environmental, social, and governance), untuk mengukur investasi dan menciptakan dampak yang lebih besar bagi masyarakat serta lingkungan. Perusahaan investasi besar lainnya juga telah meluncurkan pendanaan berdampak (impact fund) sebagai solusi permodalan bagi startup yang memberi dampak baik bagi sosial dan lingkungan, dan mengimplementasikan praktik dengan fokus ESG ke dalam filosofi investasinya.

Tahun ini, komitmen kuat dari para pemain digital untuk mengadopsi kerangka ESG untuk menilai, memantau, dan membuat keputusan, harus menjadi sebuah kewajibandemi membawa nilai-nilai yang lebih baik ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Terkait dengan standar ESG, sebenarnya tidak ada standar kerangka yang seragam tetapi ada berbagai kerangka kerja yang dirujuk atau digunakan oleh organisasi mana pun sebagai panduan untuk menetapkan proses laporan ESG. Salah satu acuan global adalah United Nations Sustainability Development Goals yang memiliki 17 tujuan besar dengan 169 target, untuk mendukung tercapainya agenda PBB pada 2030. Implementasi dari 17 tujuan besar ini diharapkan memberi keseimbangan dan perlakuan yang adil bagi kehidupan sosial, biodiversitas, maupun planet Bumi.

Adapun contoh kerangka laporan ESG yang lain dan paling banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan di seluruh dunia adalah: Carbon Disclosure Project (CDP) yang dapat membantu sebuah perusahaan mengukur serta mengatur risiko dan kesempatan dalam upaya mengatasi perubahan iklim, rantai pasok, penggunaan air, dan kehutanan; Global Reporting Initiative (GRI) yang tidak hanya mencakup isu-isu lingkungan, namun juga isu korupsi, kesehatan dan keselamatan, dan relasi tenaga kerja; dan masih banyak lagi.

Kerangka ESG ini mendorong perusahaan untuk mencatat dan melaporkan informasi mengenai dampak bagi lingkungan seperti halnya perusahaan melaporkan informasi finansial merekakedua hal ini merupakan hal yang sama pentingnya. Ini bertujuan untuk menyediakan informasi penting bagi para investor dalam pengambilan keputusan demi memastikan pasar modal yang tangguh.

Hal ini bisa menjadi tantangan, karena pendekatan ESG berbeda dari bisnis secara umum. Umumnya, suatu korporasi melakukan berbagai cara untuk mencapai suatu target profit yang maksimal. Sementara, jika mengimplementasikan ESG, banyak pihak khawatir bahwa implementasi ESG dapat memperlambat pembuatan keputusan dan tak mencapai keuntungan finansial secara maksimal, dikarenakan banyaknya faktor dan aspek yang harus diperhatikan secara lebih jeli, serta mempertaruhkan keuntungan finansial pada bisnisnya maupun investasi.

Padahal sudah ada beberapa temuan yang menyimpulkan bahwa implementasi ESG pada bisnis dapat meningkatkan performa perusahaan tersebut. Studi pada 2017 yang dilakukan oleh Nordea Equity Research, grup jasa keuangan terbesar di negara-negara Nordik, juga mengungkapkan, perusahaan-perusahaan yang memiliki peringkat ESG yang tinggi, memiliki 40 persen performa lebih unggul dibandingkan perusahaan-perusahaan yang memiliki rating rendah

Waktu terus berjalan. Mengatasi berbagai permasalahan dunia seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan sosial, dan transisi energi, bukanlah pekerjaan satu orang. Kita semua harus segera menyeimbangkan tindakan kitamemprioritaskan keberlanjutan daripada keuntungan finansial saja. Mari bersama-sama memberikan dampak yang bermakna melalui setiap tindakan kita.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Berwisata saat Musim Hujan agar Rencana Liburan Tidak Berantakan

6 jam lalu

Ilustrasi gaya liburan (pixabay.com)
Tips Berwisata saat Musim Hujan agar Rencana Liburan Tidak Berantakan

Mulai dari memilih tempat yang tepat sampai jadwal penerbangan, berikut traveling saat musim hujan.


Pemilihan Presiden Tanpa Penyalahgunaan Jabatan

1 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan paparan dihadapan ribuan orang kepala desa dan pengurus Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia di GOR C-Tra Arena, Bandung, Jawa Barat, 23 November 2023. Prabowo Subianto bersama mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, menghadiri Rakerda Apdesi Jawa Barat yang dihadiri sekitar 5.000 orang kepala desa dan pengurus pemerintah desa. TEMPO/Prima Mulia
Pemilihan Presiden Tanpa Penyalahgunaan Jabatan

Agar pemilihan presiden dan wakil presiden terhindar dari mudarat kecurangan dan ketidakadilan, semestinya para menteri dan kepala daerah yang menjadi calon melepas jabatan.


4 hari lalu


Bapak-isme

8 hari lalu

Ribuan mahasiswa menduduki Gedung MPR/DPR saat unjuk rasa menuntut Soeharto mundur sebagai Presiden RI, Jakarta, Mei 1998. Selain menuntut diturunkannya Soeharto dari Presiden, Mahasiswa juga menuntut turunkan harga sembako, dan cabut dwifungsi ABRI. TEMPO/Rully Kesuma
Bapak-isme

Adakah jalan untuk mencegah kemunduran demokrasi? Panduan dari Bung Hatta perlu dijadikan pedoman


Wajah Kusam Penegakan Hukum

8 hari lalu

Kepala Kejaksaan Negeri Bondowoso, Puji Triasmoro (depan) dan Kepala seksi Tindak Pidana Khusus Kejari Bondowoso, Alexander Kristian Diliyanto Silaen, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan pasca terjaring Operasi Tangkap Tangan KPK, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Kamis, 16 November 2023. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahanan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap 4 orang tersangka baru Kepala Kejaksaan Negeri Bondowoso, Puji Triasmoro dan Kepala seksi Tindak Pidana Khusus Kejari Bondowoso, Alexander Kristian Diliyanto Silaen, dua orang pengendali CV. Wijaya Gumilang, Yossy S. Setiawan dan  Andhika Imam Wijaya, serta mengamankan barang bukti uang tunai sebesar Rp.225 juta dalam tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji dalam rangka pengurusan perkara di Kejaksaan Negeri Bondowoso Jawa Timur. TEMPO/Imam Sukamto
Wajah Kusam Penegakan Hukum

Satu per satu aparat penegak hukum tertangkap kasus korupsi. Nasib penegakan hukum kian buram.


Fanatisme Pemilih Indonesia Dalam Kontestasi Politik

8 hari lalu

Ilustrasi Pemilu. ANTARA
Fanatisme Pemilih Indonesia Dalam Kontestasi Politik

Ada sebuah tantangan besar bagi penyelenggara pemilu dan Pemerintah dalam pengejawantahan demokrasi tersebut yakni fanatisme politik dari sebagian pemilih di Indonesia.


Bamsoet Dukung Perlindungan Hak Intelektual Pendidikan

14 hari lalu

Bamsoet Dukung Perlindungan Hak Intelektual Pendidikan

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menjadi penguji ahli disertasi mahasiswa S3 Ilmu Hukum UNPAD yang mengangkat tema tentang Urgensi Pengaturan Penggandaan Karya Tulis Ilmiah di Perguruan Tinggi.


Lika-liku Mahkamah Konstitusi dan Gejala Kemerosotan Sejak 2020

14 hari lalu

Sebagian demonstran di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, yang mendatangi Gedung Mahkamah Konstitusi (MK)  hari ini, Senin 16 Oktober 2023. MK membacakan putusannya atas sejumlah gugatan terhadap batasan usia capres dan cawapres. Tempo/ I Gusti Ayu Putu Puspasari.
Lika-liku Mahkamah Konstitusi dan Gejala Kemerosotan Sejak 2020

Majalah Tempo pada Maret lalu menyebut Mahkamah Konstitusi atau MK mengalami kemerosotan sejak 2020.


Wajah Neo Orba di Ujung Pemerintahan Jokowi

15 hari lalu

Ekspresi Presiden Joko Widodo saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penyelenggara Pemilu di Jakarta, Rabu 8 November 2023. Rakornas diikuti sekitar 1.200 penyelenggara pemilu yang terdiri dari dari Ketua KPU dan Ketua Bawaslu provinsi dan kabupaten/kota serta Sekretaris KPU se-Indonesia. TEMPO/Subekti.
Wajah Neo Orba di Ujung Pemerintahan Jokowi

Intimidasi menimpa sejumlah kalangan dan kelompok yang menentang dinasti politik keluarga Jokowi. Meniru tindakan lancung Soeharto.


Kesempatan MKMK Menjaga Demokrasi

22 hari lalu

Anggota Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) Jimly Asshiddiqie memimpin rapat rapat MKMK di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis 26 Oktober 2023. Rapat dengan  agenda klarifikasi kepada pihak-pihak terkait laporan dugaan pelanggaran kode etik hakim konstitusi. TEMPO/Subekti.
Kesempatan MKMK Menjaga Demokrasi

Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi akan membuat putusan penting besok. Kesempatan menyelamatkan demokrasi.