Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Ashin dari Utara

image-profil

Oleh

image-gnews
Poster film Kingdom: Ashin of the North. Dok.Netflix
Poster film Kingdom: Ashin of the North. Dok.Netflix
Iklan

Kingdom: Ashin of the North
Sutradara: Seong-hun Kim
Skenario: Eun-hee Kim
Pemain: Jun Ji-Hyun, Byeong-eun Park, Si-ah Kim

Segalanya dimulai dari serangkaian bunga ungu.
Kecil, halus, gemulai, tetapi begitu beracun hingga mampu meruntuhkan dunia.

Si kecil Ashin yang lincah, diam-diam menyelinap dari pengawasan ayahnya untuk ke Kawasan hutan terlarang. Dia menyeberang sungai, memasuki sebuah gua untuk memetik bunga yang diharapkan menyembuhkan sang ibu yang sakit keras. Tak lupa dia selalu mengamati sebuah tulisan purba di dinding gua yang memberi peringatan "tanaman ungu violet ini begitu sakti, tetapi penggunanya akan menerima akibatnya".

Ashin dan warga lainnya semula tak menyadari betapa kesaktian bunga violet itu mampu ‘menghidupkan’ tubuh mati menjadi zombie. Kisah temuan Ashin inilah yang menjadi titik awal serial terkemuka “Kingdom” yang meledak selama dua musim tayang.

Kingdom : Ashin of the North adalah bagian terpisah yang dianggap ‘prekuel’ atau mungkin juga spin-off, karena menikmati episode atau film ini tak mewajibkan seseorang untuk lebih dulu menyaksikan kedua musim tayang serial “Kingdom”. Kisah Ashin dari Utara, seperti disampaikan penulis skenario Eun-hee Kim, perlu lahir untuk menceritakan sejarah bagaimana pandemi zombie itu dimulai.

Syahdan Ashin dan keluarganya adalah suku Seongjepyain yang secara geografis termasuk dalam area Joseon, karena masih di perbatasan. Karena ayah Ashin si Kepala Desa bersumpah setia mendukung Joseon, maka sukunya Seongjepyan menganggap keluarga Ashin adalah pengkhianat. Bisa dibayangkan nasib keluarga Ashin yang dibantai di suatu malam jahanam. Dan bisa dibayangkan pula Ashin kecil (Kim Shia-a), adalah satu-satunya anggota keluarga yang kelak menjadi protagonis cerita ini.

Kita menyaksikan Ashin kecil , bak seorang Ekalaya versi perempuan, belajar memanah sendirian dan belajar bertahan di tengah hutan. Ketika dia tumbuh dewasa (yang diperankan dengan bagus oleh Jun Ji-Hyun), Ashin menjadi seorang jagoan penguasa hutan yang tak terkalahkan. Ashin hanya mempunyai tujuan hidup: membalas dendam.

Selanjutnya, kita menyaksikan murka yang terpendam di dalam wajah dan tubuh Ashin yang sangat ekonomis dalam kata-kata; bahkan ketika berbagai lelaki desa melecehkannya. Ashin baru melancarkan segala kekuatan, kesaktian dan kedahsyatan khasiat si bunga violet itu setelah dia menyadari siapa sesungguhnya kumpulan penjahat keji yang membunuh keluarganya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baginya, ternyata semua pihak di sekelilingnya ternyata adalah orang-orang jahat. Baik orang-orang desa yang gatal, para pimpinan Pajeowi yang bengis dana palagi petinggi Joseon yang bak ular yang hanya berani mematuk dari belakang. Dendam kesumat dirancang dengan penuh strategi di dalam diam.

Belasan tahun Ashin mempelajari khasiat bunga ungu, dan pada saat yang tepat zombie pertama tercipta. Kemudian hanya dalam hitungan dua jam, zombie berkembang menjadi tujuh, 20, seratus dan seterusnya. Seperti juga di dalam serial “Kingdom”, gerombolan zombie di dalam film ini bukan sekedar horor untuk daya kejut, meski penggambaran saat satu orang yang segar bugar dikeroyok ratusan zombie lapar itu sangat mengerikan. Gerombolan ini adalah lambang manusia yang memakan, mengunyah dan membunuh sesama manusia demi menunaikan rasa rakus tak berkesudahan.

Ashin mungkin lebih cocok dianggap sebagai tokoh antihero, meski kita sangat memahami alasan tingkah laku dan keinginannya untuk balas dendam. Aktris Jun Ji-Hyun tampil meyakinkan sebagai seorang perempuan mandiri yang belasan tahun memendam dendam membara akibat pembantaian seluruh keluarganya.

Dari sisi sinematografi, tentu saja tak kalah dengan serial “Kingdom”. Bedanya, setting film inipun dominan terjadi di hutan, tepi sungai dan desa: serba gelap, penuh lumpur, meski sesekali akan terlihat hijau flora cantik yang diselingi dengan fauna yang berubah menjadi zombie.

Sesungguhnya sutradara Seong-hun Kim dan penulis skenario Eun-hee Kim masih ‘berhutang’ dengan “Kingdom: Crown Prince” yang sungguh dinanti, ternyata prekuel Ashin dari Utara ini tak bisa dikatakan sekedar selingan. Ditayangkan di saluran digital Netflix, edisi spesial yang sudah sama dengan sebuah film layar lebar ini mengisi 90 menit dengan cerita yang padat, karakter Ashin yang kuat dan adegan-adegan yang mendebarkan.

Leila S.Chudori

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

35 hari lalu

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

35 hari lalu

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

41 hari lalu

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.


Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

42 hari lalu

Ferdinand
Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

Kemenangan Bongbong, nama beken dari Ferdinand Marcos Jr. sering dikaitkan dengan penggunaan media sosial seperti Tiktok, Instagram dan Facebook secara masif, selain politik gimmick nir substansi berupa joget-joget yang diperagakan Bongbong.


Bamsoet: Implementasikan Nilai Pancasila demi Pemilu Damai

56 hari lalu

Bamsoet: Implementasikan Nilai Pancasila demi Pemilu Damai

Ajakan mengimplementasikan nilai Pancasila ditegaskan kepada kader Pemuda Pancasila Banjernegara.


Prabowo dan Fenomena Akumulasi Penguasaan Tanah di Indonesia

15 Januari 2024

Tangkapan layar tayangan video Tempo.co berisi kampanye Prabowo Subianto di Riau, Pekanbaru, Selasa, 9 Januari 2024.
Prabowo dan Fenomena Akumulasi Penguasaan Tanah di Indonesia

Pernyataan Prabowo soal HGU yang kuasainya disampaikan tanpa terkesan ada yang salah dengan hal tersebut. Padahal Undang-Undang 1/1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA) memandatkan hal yang berbeda.


Membatalkan Hasil Pilpres sebagai Keniscayaan

15 Januari 2024

Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman (kanan) dan Wakil Ketua MK Aswanto (tengah) meninggalkan ruang sidang seusai mengikuti sidang pleno penyampaian laporan tahun 2019 di Gedung MK, Jakarta, Selasa 28 Januari 2020. Sejak berdiri pada tahun 2003 hingga Desember 2019 MK telah menerima sebanyak 3.005 perkara. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Membatalkan Hasil Pilpres sebagai Keniscayaan

Kita menunggu Mahkamah Konstitusi mewariskan putusan yang berpihak kepada hukum dan kebenaran, karena kalau hukum tidak ditegakkan, maka tirani yang akan leluasa merusak harkat dan mertabat bangsa Indonesia.


Bancakan Proyek Sengkarut Nasional

15 Januari 2024

Mantan Menkominfo Johnny G. Plate divonis 15 tahun penjara setelah ditetapkan sebagai tersangka pada 17 Mei 2023 dalam kasus korupsi proyek pembangunan Base Transceiver Station (BTS) 4G yang dikerjakan Kemenkominfo. Johnny bersama sejumlah tersangka lainnya diduga melakukan pemufakatan jahat dengan cara menggelembungkan harga dalam proyek BTS dan mengatur pemenang proyek hingga merugikan negara mencapai Rp 8 triliun. TEMPO/M Taufan Rengganis
Bancakan Proyek Sengkarut Nasional

PPATK menemukan 36,67 persen aliran duit dari proyek strategis nasional mengalir ke politikus dan aparatur sipil negara. Perlu evaluasi total.


Dukung Kesejahteraan PPPK, Kabupaten Banyuasin Raih Penghargaan dari PT Taspen

10 Januari 2024

Pemkab Banyuasin menerima penghargaan atas implementasi dalam kesejahteraan ASN melalui Taspen group terbanyak di wilayah kerja PT. Taspen (Persero) kantor cabang Palembang 2023.
Dukung Kesejahteraan PPPK, Kabupaten Banyuasin Raih Penghargaan dari PT Taspen

Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Kabupaten Banyuasin mendapat jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, dan jaminan hari tua.


Debat Capres yang Tak Harus Dikompromikan

9 Januari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Debat Capres yang Tak Harus Dikompromikan

Debat calon presiden yang berlangsung Minggu malam diwarnai kejutan dan peristiwa tidak terduga.