Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Membaca Kembali Hoegeng, Tentang Kepemimpinan dan Integritas

image-profil

Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri

image-gnews
Hoegeng Iman Santoso
Hoegeng Iman Santoso
Iklan

Jenderal (Polisi)  Hoegeng Iman Santoso, Kepala Kepolisian Republik Indonesia ke-5 adalah sejarah yang indah bagi institusi kepolisian. Kepada “Pak Hoegeng” , saya dan tentunya seluruh anggota Polri di seluruh Indonesia wajib menyampaikan hormat dan rasa bangga. Tidak hanya sebagai mantan Kapolri, tapi atas jasanya meletakkan pondasi yang kuat bagi institusi kepolisian dan bangsa yaitu integritas dan kejujuran serta kesetiaan pada profesinya.

Secara pribadi, saya tidak mengenal secara langsung Kapolri yang menjabat dalam periode 1968-1971. Namun nama beliau, Pak Hoegeng, demikian kami para yuniornya di Polri selalu memanggil, sudah tertoreh dengan sangat rapi dalam sanubari. Saya banyak membaca biografi Pak Hoegeng, buku sejarah kepolisian dan berdiskusi dengan putra beliau. Dari banyak materi itu, saya sungguh mengagumi karakter Pak Hoegeng, baik dalam kehidupan sehari-hari bersama istri dan anak-anaknya, juga dalam pelaksanaan tugas sebagai anggota Polri. Contoh ideal yang tak pernah lapuk oleh hujan, tak lekang oleh panas.

Hoegeng memawarnai tatanan nilai dan karakter yang baik bagi kami para anggota Polri. Sudah tentu, tidak ada manusia yang sempurna, termasuk di dalamnya Pak Hoegeng. Namun dari riwayat Pak Hoegeng dan para Kapolri  penerusnya, kita bisa menarik pelajaran berharga. Masing-masing dari mereka mememiliki karakter kepemimpinan yang saling melengkapi satu sama lainnya. Kiprah kepemimpinan mereka menjadi referensi dalam praktik kepemimpinan di lingkungan Polri, saya sendiri membingkainya menjadi referensi berguna dalam meningkatkan kapasitas leadership.

Jejak sejarah Pak Hoegeng saat memimpin institusi kepolisian, secara jelas telah menempatkan fungsi serta tugas Polri dalam masyarakat dan kehidupan bernegara. Integritas institusi direpresentasikan oleh integritas pribadinya dengan memberikan suri tauladan dalam sikap dan perbuatan. Mungkin ada yang berpikir “aneh” dan “nyleneh” di kala sikap jujur dan baik itu berada dalam lingkungan yang biasa abai terhadap kejujuran dan kebenaran. Tetapi pak Hoegeng tetap “keukeuh” dengan sikapnya. Yakin dengan semua tindakannya karena didasari oleh prinsip kejujuran.  Walaupun penuh risiko dan konsekuensi yang tentu telah diperhitungkan. Baginya sikap “ikhlas” harus diwujudkan dengan perbuatan nyata bukan sekedar kata-kata.

Dalam mengelola organisasi Polri  yang saat itu belum sebesar sekarang ini, Pak Hoegeng telah mengarahkan insititusi ini sejak awal sebagai lembaga yang melindungi dan mengayomi masyarakat. Kolaborasi dan sinergisitas dengan Tentara Nasional Indonesia dan komponen pemerintah dalam menjalankan tugas dan kewajiban negara dilakukan dengan baik. Bahu membahu dalam melaksanakan amanat konstitusi yang sampai saat ini terus berlangsung, menjadi satu cara efektif untuk menyelesaikan masalah bangsa yang semakin berat dan kompleks.

Baca Juga:

Dari Pak Hoegeng, saya juga belajar tentang bagaimana kepemimpinan dan integritas sangat penting bagi kami para aparat kepolisian. Pengalaman dan tindakan nyata yang dipraktikkan Pak Hoegeng banyak menginspirasi generasi penerus Polri. Nilai-nilai kehidupan yang ditanamkan dalam kepemimpinannya yang penting dan berguna adalah tentang kejujuran, kesetiaan pada kebenaran, menjunjung tinggi nilai profesionalitas dan kecintaan pada profesi, yang dijalankan Pak Hoegeng menjadi pelajaran yang tidak ternilai.

Rangkaian catatan hidup pak Hoegeng sangat berkesan dan bernilai. Pilihan sikapnya dalam meniti karir di institusi Polri bisa menjadi materi penting penanaman leadership dan integritas. Khususnya bagai taruna Akademi Kepolisian dan pusat pendidikan Polri lainnya yang mempersiapkan calon-calon pemimpin Polri mendatang. Mempelajari dan mengetahui dasar filosofi kebaikan para senior di institusi, adalah cara pembelajaran paling efektif bagi mereka. Apalagi senior mereka itu, adalah Pak Hoegeng, sosok yang diakui dan dikagumi banyak orang, baik anggota Polri, maupun masyarakat biasa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pak Hoegeng adalah role model bagi institusi Polri dalam membangun dan menginternalisasikan sistem nilai ideal pada program pendidikan, pengelolaan sumber daya manusia dan pengaturan jenjang karir Polri. Dari sejarah lelaki kelahiran di Pekalongan, Jawa Tengah pada 14 Oktober 1921 itu, saya memetik pelajaran hidup terpenting dalam meniti karir. Bahwa dengan kejujuran dan integritas tinggi, Pak Hoegeng tetap bisa meniti karir dengan baik dan sampai pada level tertinggi, sebagai Kapolri. Kepada dia, saya dan seluruh anggota Polri di Indonesia bisa meniru keberhasilan tersebut.

Sikap hidup sederhana dan taat azas yang berlaku pada organisasi , Pak Hoegeng memberi contoh dengan melarang anaknya agar tak mendapat perlakuan istimewa karena jabatan bapaknya. Tak hanya itu, dia menolak gaji ganda dan mobil dinas—meski itu hak dia—serta memilih tinggal di rumah kontrakan tanpa penjaga. Urusan menghindari benturan kepentingan saat menjabat, Pak Hoegeng malah menutup toko kembang istrinya karena khawatir diborong oleh orang yang mencari muka.

Selaku penegak hukum, Pak Hoegeng pun tak pernah ragu membongkar kejahatan besar, termasuk yang melibatkan aparat atau pejabat. Tak pernah surut menghadapi tantangan. Pak Hoegeng tak silau pula oleh jabatan. Dia menolak jabatan duta besar ketika Presiden Soeharto menghentikannya dari jabatan sebagai Kapolri.

Lalu, apakah Pak Hoegeng pemilik tunggal polisi yang baik di institusi Polri, seperti joke lawas yang menyebut hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia: Hoegeng, polisi tidur dan patung polisi? Saya tidak sepenuhnya sependapat dengan klaim itu. Sebab, masih banyak “Hoegeng-Hoegeng” lain di insitusi Polri, baik mereka yang sudah purna tugas maupun yang masih aktif. Mungkin saja, mereka tidak mencuat atau terekspose, karena juga memegang prinsip Pak Hoegeng, “sepi ing pamrih rame ing gawe” yang dimaknai dengan: pengabdian dalam tugas adalah ibadah, tidak perlu ekspose untuk pamrih.

Pak Hoegeng, terima kasih atas contoh baik dan dedikasimu. Saya bangga menjadi bagian institusi yang pernah Jendral pimpin, dan berupaya terus menghidupkan sinar kepemimpinanmu untuk tetap hidup hingga sekarang, nanti dan selamanya.

Rastra Sewakotama sepanjang masa.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

16 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


18 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

24 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

28 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

43 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

44 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.