Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Drama yang Lebih Besar di Balik Layar Citizen Kane

image-profil

Oleh

image-gnews
Poster film Mank.
Poster film Mank.
Iklan

MANK

Sutradara :David Fincher
Skenario: Jack Fincher

Pemain: Gary Oldman, Amanda Seyfried, Lily Collins, Charles Dance, Tom Burke

Mank adalah nama akrab Herman J.Mankiewicz. Sebuah nama di belakang layar yang kurang dikenal dibanding, katakanlah, nama Orson Welles yang menyutradarai, 'menulis', dan membintangi film klasik Citizen Kane (1941). Sutradara David Fincher menggarap film ini seolah ingin meluruskan dan bercerita pada dunia: ide dan skenario film besar ini sepenuhnya adalah buah kerja Mank, karena "selama penulisan skenario, Orson Welles sama sekali tak pernah hadir". Dan untuk itu, Mank bahkan harus berjuang agar namanya diberi kredit sebagai penulis skenario (berbagi dengan sang sutradara Orson Welles).

Dibuat dengan film hitam putih, sutradara David Fincher sengaja menggunakan gaya pengambilan gambar, gaya bicara para aktor-aktris, bahasa tubuh –sampai hal terkecil seperti cara merokok atau gaya berpesta Hollywood tahun 1940-an. Tetapi gaya bukan persoalan terbesar, meski itu adalah salah satu keistimewaan Fincher (antara lain Se7en, Zodiac, The Curious Case of Benjamin Button, dan serial Mindhunter) adalah gaya menampilkan adegan-adegan klimaks. Tak akan ada yang lupa bagaimana dia menampilkan adegan tegang Brad Pitt yang memperoleh hadiah 'kejutan' sebuah kardus oleh pembunuh berantai yang diperankan Kevin Spacey -dan Spacey tampak girang dan gairah membayangkan wajah Pitt (Se7en, 1995). Juga bagaimana dia menggambarkan usia Benjamin Button yang justru mundur menjadi semakin muda (The Curious case of Benjamin Button, 2008).

Baca Juga:

Di dalam film Manks, Fincher tidak menyajikan  ketegangan thriller atau teka-teki pembunuh berantai seperti yang kita biasa peroleh dalam karyanya Se7en, Zodiac, atau Mindhunter. Tema film ini mungkin tidak cukup asyik dan berirama lambat bagi mereka yang tak tertarik pada kisah di balik pembuatan sebuah film. Tetapi Fincher tampaknya ingin  menunjukkan dua hal: pertama betapa penulis skenario adalah salah satu pilar penting dalam produksi film yang sering tidak dihargai; kedua: masa keemasan Hollywood yang tak bisa lepas dari rantai politik.

Film ini dibuat dengan gaya kilas balik: "masa kini" di mana Mank yang dalam keadaan kaki patah, digibs, dan terkurung di tempat tidur sembari harus menyelesaikan skenario Citizen Kane. Dia dijaga oleh sekretarisnya Rita Alexander (Lily Collins) yang mengetik isi skenario dari dikte sang maestro; pengurus sehari-hari Freda (Monika Grossman), dan produser John Houseman (Sam Troughton) yang bertanggungjawab agar Mank tidak terjun ke botol-botol alkohol yang sudah pasti akan membuat penulisannya macet dan kacau.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan masa lalu disajikan melalui serangkaian kilas balik. Kita kemudian mempelajari berbagai problem Mank di dalam industri film Hollywood. Mank memang dianggap jenius. Dia sudah mulai dijauhi banyak produser karena tingkah lakunya, tetapi semua orang mengakui betapa hebatnya dia dalam menulis skenario. Itu pula sebabnya Orson Welles, aktor muda yang baru dipercayakan debutnya berani memilih Mank sebagai penulisnya. Sayang, mulut Mank tidak menggunakan filter saat berbicara, terutama jika sedang dikuasai alkohol.

Salah satu sasaran racauan Mank adalah produser Louis B.Mayer (Arliss Howard) yang berkongsi dengan William Randolph Hearst (Charles Dance). Hearst adalah seorang konglomerat media terkemuka –terutama untuk koran-koran gosip yang mengutamakan sensasi— yang terjun ke dunia politik. Adalah tokoh  Charles Foster Kane di dalam film Citizen Kane yang diperankan dan disutradarai oleh Orson Welles terinspirasi dari perjalanan hidup Hearst.

Di dalam film ini, sutradara Fincher menggali bagaimana berkuasanya Hearst dan Mayer, sementara Mank tak peduli dengan imbauan untuk tidak menggunakan Hearst sebagai objek penulisan skenarionya. Konflik politik di belakang layar, sekaligus konflik antara Mank dengan Orson Welles yang semula meminta Mank tak menuliskan kreditasi namanya, juga menjadi sorotan. 

Mank menjadi istimewa karena peristiwa di balik layar memang sering jauh lebih dramatis daripada cerita di layar lebar. Yang tak diceritakan dalam film ini adalah bagaimana Hearst mencoba menghalangi peredaran film ini. Tapi toh dalam penghargaan Academy Award di mana film ini memperoleh 9 nominasi, ternyata hanya Mank (dan Welles) yang mendapat Piala Oscar untuk penulisan Skenario Asli Terbaik.

Sedangkan untuk film Mank? Gary Oldman sudah digadang-gadang akan kembali menjadi salah satu nominee dalam Academy Awards tahun 2021.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

14 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


16 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

22 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

26 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

42 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

42 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.