Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gerakan Oposisi Saudi Setelah Kematian Khashoggi

image-profil

Kolumnis dan Pendiri Maarif Institute

image-gnews
Jamal Khashoggi, wartawan senior asal Arab Saudi yang tewas dibunuh pada 2 Oktober 2018. Sumber: POMED/cphpost.dk
Jamal Khashoggi, wartawan senior asal Arab Saudi yang tewas dibunuh pada 2 Oktober 2018. Sumber: POMED/cphpost.dk
Iklan

Hizbu Al-tajammu’i Al-wathan. Terjemahan dalam bahasa Inggris adalah: The National Assembly Party (Partai Majelis Nasional/PMN). Partai ini dideklarasikan pada 6 Shafar 1442 atau 23 September 2020 di London oleh kelompok oposisi intelektual Saudi yang sudah sangat resah dan muak dengan perkembangan politik dalam sistem kerajaan absolut di negara itu. PMN didukung oleh tokoh lintas mazhab. Seperti dunia sudah faham bahwa partai politik (parpol) diharamkan di Saudi. Tokoh-tokoh oposisi ini sadar betul bahwa nyawa mereka dan keluarga di Saudi jadi incaran penguasa de facto MBS (Muhammad bin Salman).

Para tokoh penandatangan deklarasi PMN ini adalah: Yahya Assiri (Sekretaris Jenderal), Prof. Madawi al-Rasheed (juru bicara). Anggota pimpinan lainnya adalah: DR. Saeed bin Nasser al-Ghamdi, DR. Abdullah al-Oudah, Omar Abdulaziz (komedian/ Kanada), Omar al-Zahrani, dan Ahmed al-Mshikhs (aktivis Syi’ah). Deklarasi sepanjang satu setengah halaman dan delapan alinea itu bertepatan dengan peringatan dua tahun pembunuhan keji Jamal Khashoggi pada 2 Oktober 2018 di Konsulat Jenderal Saudi di Istanbul, Turki. 

Di antara deklarator itu adalah Prof. Madawi al-Rasheed yang banyak menulis tentang Saudi Arabia kontemporer, meliputi sejarah, politik, ekonomi, sosial, dan tentu saja kritik tajamnya terhadap MBS. Juga ada Omar al-Zahrani sekarang minta suaka di Kanada, sementara nasib saudara-saudaranya di Saudi tidak jelas, besar kemungkinan dipenjarakan, untuk memberi tekanan kepada Omar agar berhenti mengeritik rezim. Yang lain, Omar Abdulazis juga sudah beberapa tahun dapat suaka di Kanada tetapi jiwanya selalu dalam ancaman penguasa. 

PMN sebenarnya menginginkan perubahan poitik secara damai di Saudi. Pertumpahan darah harus dihindarkan. Tetapi apakah hal itu mungkin, sebab yang dihadapi adalah rezim penguasa mutlak yang menjalankan kekuasaan atas nama agama dan Tuhan. Korban sudah terlalu banyak, baik yang dibunuh atau yang dipenjarakan. Dan jangan lupa Presiden Donald J. Trump dan menantunya Jared Kushner adalah pelindung utama rezim MBS ini. 

Berikut ini adalah sebagian butir Deklarasi PMN itu. Alinea pertama berbunyi: “Kami dengan ini mengumumkan pendirian PMN, yang bertujuan untuk melembagakan demokrasi sebagai bentuk pemerintahan di Kerajaan Saudi Arabia.” 

Alinea ketiga berbunyi: “Dengan mendirikan partai kami sungguh ingin mencegah negeri ini terperosok ke dalam kerusuhan, kekerasan, perang saudara atau perang regional. Kami berupaya untuk meletakkan sebuah dasar bagi suatu perubahan politik damai yang bertujuan pertama dan utama untuk melindungi hak-hak asasi manusia dan pembangunan, dan menolak penggunaan agama Islam kami untuk tujuan penindasan dan tujuan politik, sementara menjamin kemerdekaan kepercayaan buat semua, menjaga capaian- capaian dan kelembagaan yang berguna dari masyarakat kami, melindungi keamanan dan kesatuan negeri, dan memastikan kemakmurannya.” 

Alinea kedelapan berbunyi: “Akhirnya, kami bertujuan untuk memperkuat kerjasama negara dengan seluruh dunia, secara global dan regional, melalui cara-cara yang melayani kepentingan rakyat, menyelamatkan lingkungan dan memperkuat mekanisme yang sejalan dengan standar internasional, dan untuk ikut serta dalam diplomasi dan kerjasama dengan lembaga-lembaga internasional untuk penyelesaian sengketa eksternal, sambil menghormati kedaulatan negara (masing-masing) dan mendukung upaya mereka untuk demokrasi.” 

Sekalipun istilah kerajaan Saudi Arabia masih dicantumkan dalam alinea pertama, tujuan jangka panjang PMN adalah mengganti sistem monarki menjadi sebuah bentuk republik dengan sistem politik demokrasi. Kita belum bisa mengatakan apakah PMN akan bisa bertahan atau bakal ditebas pada kuncupnya. Sikap politik Amerika Serikat terhadap Saudi akan sangat menentukan nasib perjuangan PMN dalam jangka pendek ini. Kegagalan Gerakan Arab Spring beberapa waktu yang lalu tidak dapat dilepaskan dari politik luar negeri Amerika yang selalu mendukung nagara-negara despotik dan otoritarian, asal menguntungkan kepentingan nasionalnya. 

Terus terang saja, sejak pembunuhan Jamal Khashoggi saya benar- benar marah terhadap rezim kejam ini. Sejak itu saya berdo’a: “Ya, Allah, mohon ka’bah dibebaskan dari penguasa yang zalim.” Do’a ini sudah disampaikan lebih dari dua tahun, semoga Allah mendengar dan mengabulkannya. Kemarahan ini semakin mendalam karena ulama kerajaan telah lama mati suri. Mereka semuanya hanyalah sebagai perpanjangan tangan penguasa dengan bersembunyi di balik dalil-dalil agama yang mereka susun. Adapun ulama yang bersuara lain, jika tidak dibunuh, ya, ditangkap dan dipenjarakan. Seorang Khashoggi yang tidak anti kerajaan, tetapi mengerik MBS, maka nyawanya harus dihabisi. 

Mengapa batin saya sangat terluka oleh perkembangan politik di Saudi ini? Jawabannya sederhana saja: karena penguasanya menyandang gelar “Khâdim al-Haramain” (Pelayan Dua Kota Suci/ Mekka-Madinah). Ka’bah adalah kiblat umat Muslim seantero dunia, tempat suci di mana orang melakukan thawaf saat haji sekali dalam setahun dan saat umrah sepanjang tahun tanpa henti. Jadi mereka semua mesti tidak boleh diam dengan apa yang berlaku di sekitarnya akibat ulah dan perilaku penguasa yang sama sekali tidak mencerminkan kepentingan dan martabat Islam. 

Adalah sebuah malapetaka spiritual yang parah, sebagian besar umat Muslim sedunia tidak hirau dengan apa yang terjadi di Saudi. Memang ada Muslim yang bersuara lantang dari berbagai negara, termasuk Saudi Arabia, tetapi seperti tidak ada gaungannya, karena mereka sangat minoritas. Maka para pemrakarsa PMN adalah di antara yang minoritas itu dengan segala risiko maut yang setiap saat mengintai mereka. 

Akhirnya, mungkin saja akan ada orang yang berkomentar terhadap artikel ini, mengapa sempat-sempatnya mengurus negara lain, sementara di Indonesia kita menghadapi berjibun persoalan. Memang, tetapi bagi saya, ini adalah ocehan seorang nasionalis konyol yang tidak faham makna terdalam dari sila kedua Pancasila: Kemanusiaan yang adil dan beradab!

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


TikTok Shop dan Solusi Paceklik Pasar Tradisional

3 hari lalu

Tulisan para pedagang yang dipajang di kios mereka di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa, 19 September 2023. Melalui tulisan-tulisan tersebut, para pedagang pakaian meminta pemerintah menutup sejumlah e-commerce yang dinilai membuat kios mereka sepi pembeli. TEMPO/Ami Heppy
TikTok Shop dan Solusi Paceklik Pasar Tradisional

Perlindungan terhadap UMKM bisa dilakukan lewat perbaikan aturan. Poin-poin perlindungan segera masuk karena pemerintah berencana merevisi regulasi perdagangan online.


Pertumbuhan Belum Merata

6 hari lalu

Ilustrasi investasi. (Shutterstock)
Pertumbuhan Belum Merata

Anda dapat mengoptimalkan imbal hasil dan mengendalikan risiko dengan melakukan strategi investasi seperti alokasi aset dalam portfolio keuangan, diversifikasi hingga dollar cost averaging.


Main Intel Memata-matai Partai Politik

10 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat pembukaan Rapat Kerja Nsional (Rakernas) Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu 16 September 2023. Rakernas Seknas Jokowi yang diikuti sebanyak 25 perwakilan DPW se-Indonesia tersebut sebagai bagian konsolidasi organisasi dalam persiapan menjelang Pilpres 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Main Intel Memata-matai Partai Politik

Hanya di negara otoritarian badan intelijen menjadi alat kekuasaan.


Ujian Sejarah Bernama Munir

15 hari lalu

Aktivis Hak Asasi Manusia, Suciwati, istri dari Munir Said Thalib memberikan orasi saat Peringatan 19 Tahun Pembunuhan Munir di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 7 September 2023.
Kasus pembunuhan terhadap Munir adalah kasus yang sangat penting untuk terus diperingati dan diperjuangkan keadilannya hingga tuntas, sampai dalangnya diproses hukum. TEMPO/Subekti.
Ujian Sejarah Bernama Munir

Empat periode kepresidenan, kekuasaan dua orang Presiden, dan rentang waktu hampir dua dekade, ternyata tak cukup untuk menuntaskan kasus Munir.


Manajemen Adaptif Perbaikan Lingkungan dan Peran BPDLH

15 hari lalu

Warga menebar jala untuk mencari udang di kawasan hutan Mangrove Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Bali, Selasa 2 November 2021. Kawasan hutan Mangrove Tahura Ngurah Rai rencananya akan menjadi salah satu lokasi yang akan ditampilkan kepada para pemimpin negara saat pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada tahun 2022 mendatang. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Manajemen Adaptif Perbaikan Lingkungan dan Peran BPDLH

Ada tiga alasan mengapa BPDLH dapat menunjang praktik manajemen adaptif program lingkungan.


Sinyal Lemah Infrastruktur Strategis Nasional

16 hari lalu

Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan jembatan menuju Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat 21 Juli 2023. PT China Railway Group Limited (CREC) mencatat hingga Juli 2023, infrastruktur penunjang Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang salah satunya merupakan Stasiun Tegalluar saat ini telah mencapai tahap penyelesaian akhir jelang peresmian. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Sinyal Lemah Infrastruktur Strategis Nasional

Di negeri tetangga-masih segar dalam ingatan kita-seorang negarawan tua pernah turun gunung menyelamatkan bangsanya dari ancaman bahaya investasi Cina. Ia lebih memilih mewaspadai weak signals yang sampai padanya.


Mengusir Rocky dan Refly: Potret Kebebasan Berpendapat di Era Jokowi

16 hari lalu

Pengamat Politik Rocky Gerung usai diperiksa kasus Direktorat Tindak Pidana Umum atas kasus penyebaran berita hoaks dan fitnah di Mabes Polri, Jakarta, Rabu, 6 September 2023. Pada keterangannya, Rocky mengaku mendapat 40 pertanyaan dari penyidik masih terkait alasan argumen yang dilontarkan pada Presiden Jokowi. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengusir Rocky dan Refly: Potret Kebebasan Berpendapat di Era Jokowi

Karena berulang kali terjadi, sulit untuk tidak mengatakan bahwa persekusi sudah menjadi cara penguasa untuk membungkam orang-orang yang kritis dan punya pandangan berbeda.


Botol Ketemu Tutup, Muhaimin Botolnya dan Anies Tutupnya

17 hari lalu

Bacapres Anies Baswedan bersama bacawapres Muhaimin Iskandar bersziarah ke Makam Sunan Ampel dalam acara bertajuk 'Halaqoh Pemikiran Politik Sunan Ampel' di Surabaya, Sabtu 9 September 2023. Istimewa
Botol Ketemu Tutup, Muhaimin Botolnya dan Anies Tutupnya

Penyatuan 2 entitas agamis yang selama ini dianggap tidak akan pernah terjadi, ternyata pada Pilpres 2024 mendatang dapat kita saksikan.Ini menjadi euforia tak terkira dari kedua kelompok itu.


Arah Suara Nahdliyin Setelah Deklarasi Anies - Muhaimin

17 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh berangkulan dengan bakal calon presiden Anies Baswedan (kiri) dan bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar (kanan) saat Deklarasi Capres-Cawapres 2024 di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu 2 September 2023. PKB menerima tawaran Partai Nasdem untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden pada Pilpres 2024. ANTARA FOTO/Moch Asim
Arah Suara Nahdliyin Setelah Deklarasi Anies - Muhaimin

Tak salah juga jika dikatakan suara nahdliyin masih cair. Bisa ke mana-mana. Juga tergantung calonnya.


Menemukan Kembali Koperasi

22 hari lalu

Ilustrasi Petani. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Menemukan Kembali Koperasi

Koperasi itu juga mereka jadikan ruang pendidikan kesadaran warga. Mengikis mental budak yang tunduk dan patuh pada eksploitasi sistem kerja pabrik yang didasarkan seluruh keputusanya pada pemilik modal.