Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pandemi, Resesi, di Mana Mahasiswa?

image-profil

Analis Sosial Politik UNJ

image-gnews
Pendemo memajang orang-orangan sawah saat melakukan aksi Hari Tani Nasional 2020 di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis, 24 September 2020. Sejumlah elemen masyarakat dari gerakan petani, buruh, mahasiswa dan pegiat lingkungan menggelar aksi untuk menyampaikan sejumlah hal yang berkaitan dengan kesejahteraan petani hingga konflik lahan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pendemo memajang orang-orangan sawah saat melakukan aksi Hari Tani Nasional 2020 di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis, 24 September 2020. Sejumlah elemen masyarakat dari gerakan petani, buruh, mahasiswa dan pegiat lingkungan menggelar aksi untuk menyampaikan sejumlah hal yang berkaitan dengan kesejahteraan petani hingga konflik lahan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

Wabah virus mematikan yang mengglobal, Covid-19, telah berlangsung kurang lebih sembilan bulan. Hingga 28 September 2020 angka positif Covid dunia mencapai 33.297.109 atau 33,2 juta kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.002.133 orang meninggal dunia.

Indonesia masuk dalam bagian 20 negara dengan angka kematian tertinggi di dunia versi Worldometers. Sampai Ahad 27 September 2020 terkonfirmasi ada 275.213 kasus positif Covid-19 dengan jumlah penambahan positif 3.874 orang dengan jumlah kematian total hingga saat ini mencapai 10.386 orang (25/9/2020). Indonesia memasuki episode pandemi yang membahayakan.

Worldometer (2020) menempatkan Indonesia menjadi negara terburuk kelima dalam penanganan COVID-19 di antara negara dengan populasi lebih dari 50 juta jiwa. Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI,2020) mengungkapkan jumlah kematian tenaga kesehatan akibat Covid-19 di Indonesia termasuk yang tertinggi di Asia Tenggara dan dunia, yakni mencapai 2,4 persen.

Hal diatas mempertegas kesimpulan bahwa tata kelola penanganan Covid-19 di Indonesia tergolong buruk karena sejak awal meremehkan pandemi Covid-19, lemahnya koordinasi, dan kebijakan prioritas kurang tepat sasaran.

Rakyat tentu menderita. Korban terus berjatuhan. Di saat yang sama elit politik di Istana maupun di DPR justru berasyik ma'syuk memproduksi kebijakan yang belum begitu dibutuhkan dalam kondisi saat ini. Tergesa-gesa membuat Perpu No 1 2020 yang kemudian menjadi UU No.2 Tahun 2020 yang mengutamakan ekonomi dan kepentingan oligarki dibanding nyawa rakyat.

Tadinya saya berfikir ekonomi akan pulih. Tetapi nyatanya sudah 6 bulan ekonomi terpuruk, pengangguran kini mencapai puluhan juta, PHK terus terjadi, angka pertumbuhan ekonomi minus 5 persen lebih. Kisah-kisah pilu makin banyak terjadi di tengah-tengah masyarakat. Susah cari pekerjaan dan mulai susah untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Indonesia Resesi.

Resesi adalah kemerosotan ekonomi, kondisi ketika produk domestik bruto (GDP) menurun atau ketika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun. Resesi menurunkan seluruh aktivitas ekonomi dari soal lapangan kerja, investasi, dan kerugian bisnis besar-besaran.

Saat resesi ini rakyat diberi bantuan, itu sesungguhnya hak rakyat karena itu dari pajak rakyat. Meski faktanya tidak semua rakyat miskin mendapat bantuan. Uang yang dimiliki negara tidak cukup. Posisi utang luar negeri Indonesia sampai saat ini tercatat sebesar 409,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 6.063,56 triliun (BI,2020). Akhir tahun ini jika cara mengelola negaranya seperti ini terus utang bisa tembus 7.000 triliun lebih.

Tidak cukup sampai di situ elit politik yang di DPR dan pemerintah sepertinya tidak peka dengan memaksakan RUU Bank Indonesia, ngotot pilkada di tengah naiknya angka positif Covid-19, dan memaksakan RUU Omnibuslaw menjadi Undang-undang. Sekali lagi ada kekeliruan prioritas para petinggi negara ini.

Lalu dimana mahasiswa?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menyedihkan jika mahasiswa malah asyik rebahan, leyeh-leyeh di tengah derita rakyat banyak. Bercumbu mesra dengan candu kapitalisme. Miskin empati dan miskin tanggungjawab. Bukankah mahasiswa saat ini adalah wajah pemimpin masa depan? Tidak bisa dibayangkan bagaimana masa depan republik ini jika sense of crisis tidak dimiliki mahasiswa.

Di sudut jauh saya melihat diantara mahasiswa saat ini ternyata masih ada yang berani bersuara lantang pada ketidakadilan, ini terjadi di daerah-daerah, mereka mengadvokasi petani. Masih ada yang menjunjung tinggi kebenaran. Masih ada yang blusukan membantu mereka yang kekurangan. Dari sudut yang dekat, saya melihat Gerakan #reformasidikorupsi pada September 2019 lalu adalah fakta yang menunjukkan bahwa masih ada mahasiswa yang berani bersuara lantang meski harus ditembak mati. Ada pahlawan milenial dari Kendari. Dua mahasiswa ditembak.

Secara empirik sosiologis mahasiswa adalah kelas menengah karena faktor penguasaan pada ilmu pengetahuan. Proses belajar selama 4 sampai 5 tahun kuliah membuat mereka kaya ilmu pengetahuan.

Tetapi, sering ada yang lupa pada mahasiswa bahwa ia menuntut ilmu sesungguhnya dibantu rakyat melalui beasiswa atau bantuan lain untuk kampus negeri maupun swasta dari uang APBN yang berasal dari pajak rakyat.

Mahasiswa adalah generasi yang memiliki waktu banyak, memiliki kemewahan waktu untuk belajar tentang kebenaran ilmiah, kejujuran akademik dan beragam ilmu pengetahuan. Karenanya mereka sangat rasional dan kritis.

Mahasiswa juga entitas sosial yang dikenal paling independen dalam sejarah perubahan. Sebab setiap perubahan terjadi, ia tanpa pamrih, kembali ke kampus untuk menyelesaikan kuliah, tidak menikmati kekuasaan. Itulah sebabnya setiap penguasa sangat takut pada mahasiswa ketika mahasiswa bersuara kritis dan bergerak membela rakyat banyak. Sebab mereka tidak punya kepentingan kecuali menyuarakan kebenaran.

The Columbia University Press (2012) mencatat students played an important role in almost every one of the major revolutions of the 19th and 20th cent

Mahasiswa selalu memainkan peran penting dalam setiap revolusi pada abad 19 dan abad 20. Bahkan di abad ke-21 ini. Fenomena perubahan besar di kawasan timur tengah adalah fakta perubahan abad 21 itu.

Indonesia sudah 75 tahun merdeka, mestinya makin maju. Faktanya ekonomi memburuk, elit politiknya sibuk mementingkan oligarki bukan mengutamakan rakyat banyak. Korupsi masih terus terjadi, bahkan lebih variatif. Apakah ini momentum mahasiswa untuk memberikan jawaban dimana mahasiswa saat ini? Yang jelas rakyat menangis memanggil mahasiswa... dimana kalian wahai pemimpin masa depan?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

9 hari lalu

Andi Timo Pangerang. Foto: Facebook
Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

Politikus Partai Demokrat A.P.A Timo Pangerang diduga rangkap jabatan sebagai kader partai dan anggota Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)


Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

15 hari lalu

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam / klitih / perampokan. Shutterstock
Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Jakarta Barat mengungkap motif di balik aksi begal ponsel di warteg wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.


Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

18 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dirinya saat bertolak ke Koh Samui, Thailand untuk menjalani terapi melawan kanker ginjal. Foto: Instagram.
Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

Vidi Aldiano mengaku mengalami serangan kecemasan saat transit di Bandara Changi, Singapura sebelum melanjutkan perjalanan ke Thailand untuk terapi.


PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

21 hari lalu

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti saat menyampaikan sambutannya pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya) pada Rabu, 3 Juli 2024.
PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) melakukan langkah besar dalam memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan menandatangani 30 set Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging.


Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

25 hari lalu

Film Detective Pikachu merupakan film Pokemon live-action pertama dan dikemas lebih modern.
Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

Adaptasi film yang diambil dari video game menawarkan pengalaman menarik dan menghibur bagi penonton segala usia.


Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

43 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Harga menjelang Idul Adha, Dinas Perdagangan Kota Palembang Adakan Pasar Murah. TEMPO/ Yuni Rohmawati
Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan (Disdag) menggelar pasar murah menjelang hari Raya Idul Adha 2024


Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

57 hari lalu

Salah satu industri game dunia Sony and XBOX ONE, mengikuti pameran ini. Industri game di Inggris menyumbang GDP terbesar bagi Inggris, dengan total nilai transaksi mencapai  1.72 milyar poundsterling. Birmingham, Inggris, 24 September 2015.  M Bowles / Getty Images
Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

Asosiasi game nasional mendesak realisasi Perpres Nomor 19 tahun 2024 soal pengembangan industri game nasional sebelum rezim berganti.


Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

58 hari lalu

Gajah-gajah saat menyiram wisatawan saat berkunjung ke Tangkahan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Gajah-gajah tersebut digunakan bagi wisatawan untuk trekking keliling kawan ini. Tempo/Soetana Monang Hasibuan
Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

Tangkahan dijuluki sebagai The Hidden Paradise of North Sumatra, karena letaknya yang tersembunyi dengan keindahan alam yang masih alami,


Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

58 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Sukawangi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 6 Februari 2023. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. targetkan 182.250 unit KPR FLPP dan Tapera, seiring dengan rasio jumlah kebutuhan rumah (backlog) masih tinggi mencapai 12,75 unit. Tempo/Tony Hartawan
Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

Tapera adalah penyimpanan dana yang dilakukan oleh peserta secara periodik dalam jangka waktu tertentu


Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

59 hari lalu

Telaga Merdada terlihat dari atas ketinggian 2.500 meter, di Dieng, Banjarnegara, (4/10). Penghujung musim kemarau di Dataran Tinggi Dieng menyuguhkan pemandangan yang eksotis. Aris Andrianto/Tempo
Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

Pada Juni hingga Agustus, suhu udara di ketinggian Dieng mencapai nol derajat Celcius, bahkan minus.