Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Transformasi Menakjubkan Negeri Kelaparan di Afrika

image-profil

Ketua Dewan Pers 2016-2019.

image-gnews
Buku Al Busyra Basnur Ethiopia
Buku Al Busyra Basnur Ethiopia
Iklan

Judul Buku: Ethiopia (Catatan Duta Besar Republik Indonesia)

Penulis: Al Busyra Basnur

Penerbit: Paramedia Komunikatama, Bandung 2020

Tebal: xiv + 194 halaman

Ethiophia adalah negara miskin di Afrika yang rakyatnya dilanda kelaparan. Itu adalah ingatan orang setiap kali nama Ethiopia disebut. “Dengar rintihan berjuta kepala/waktu lapar menggila/hamparan manusia tunggu mati/nyawa tak ada arti/..... Itu petikan syair lagu Ethiopia yang dinyanyikan Iwan Fals pada 1986.Ya, itu adalah stereotip tentang Ethiopia.

Itu dulu. Sekarang berbeda. Stereotip tentang Ethiopia yang rakyatnya miskin dan menderita langsung buyar begitu kita menginjakkan kaki di Bandara Internasional Addis Ababa Bole yang megah. Begitu keluar dari pintu bandara kita akan melihat masyarakat Ethiopia yang berpenampilan modern sedang mengantar atau menjemput orang dengan mobil-mobil baru yang bagus. Hal ini yang dialami delegasi Indonesia saat saat menghadiri peringatan Hari Kemerdekaan Pers Dunia (WPFD 2019) di Addis Ababa 3-4 Mei 2019 lalu.

Ethiopia adalah sebuah negeri ajaib yang tak memiliki laut yang berhasil keluar dari kekeringan dan kelaparan menjadi negeri sejahtera. Dengan penduduk berjumlah 112 juta jiwa yang multi etnik dan luas 1.104.300 km persegi, negeri asal kopi ditemukan ini adalah negara dengan penduduk terbanyak no 2 di Afrika setelah Nigeria. Dalam 10 tahun antara 2008 sampai 2017 pertumbuhan ekonomi Ethiopia rata-rata berada di atas 10 persen. Pada 2018 pertumbuhan ekonomi Ethiopia mencapai 6,8 persen. Sebuah angka pertumbuhan ekonomi tertinggi di seluruh Afrika.

Menyusuri jalanan ibukota Ethipia yang berada di ketinggian 2.355 meter di atas permukaan laut, kita akan menyaksikan berbagai bangunan modern yang menjulang ke langit dan pusat perbelanjaan dan pertokoan yang ramai. Sedikit ke luar kota kita akan bertemu jalan sejumlah tol yang mencapai beratus-ratus kilometer. Ya, Ethiopia dengan bantuan teknologi pertanian dari Israel dan infrastruktur dari Tiongkok sedang menggeliat untuk menjadikan dirinya sebagai gerbang benua Afrika.

Hal tersebut tergambar dari adanya berbagai kantor pewakilan badan dunia di Addis Ababa. Termasuk, tentu saja, adalah kompleks Gedung African Union Centre yang berdiri megah dan kerap digunakan sebagai venue berbagai acara internasional. Ethiophia Airlines juga terkoneksi secara langsung dengan hampir seluruh bandara internasional penting di dunia. Terhitung sejak 2019 Ethiopia Airlines membuka penerbangan dari Addis Ababa ke Jakarta pulang-pergi untuk melayani kebutuhan penumpang yang terus meningkat.

Untuk menyulap pertanian dan memajukan industri, sejak 2011 pemerintah  Ethiopia membangun bendungan raksasa Grand Ethiopia Renaissance Dam (GERG) di Sungai Blue Nile yang merupakan hulu Sungai Nil. Proyek senilai lebih dari $AS 5 milyar yang akan menjadi pembangkit listrik terbesar di Afrika itu mengundang kekuatiran sejumlah yang tergantung pada air Sungai Nil. Salah satunya adalah Mesir yang meminta agar bila nanti bendungan jadi,  pemerintah Ethiopia tak melakukan pengisian bendungan secara drastis. Pemerintah Mesir memperkirakan bila aliran dari hulu ditutup, Sungai Nil yang merupakan jantung Kaior akan menyusut ketinggiannya hingga 2 meter.

Pemerintah Ethiopia di bawah PM Abiy Ahmed yang terpilih pada April 2nyulap 018 terus melakukan upaya reformasi di berbagai bidang, termasuk mendorong kemerdekaan pers. Abiy Ahmed yang mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian 2019 emang mendorong kaum muda untuk menjadi wartawan dan mengembangkan dunia jurnalitik Ethiopia. Selain itu ia juga membantu dan menfasilitasi berdirinya berbagai media cetak, elektronik, dan media online, yang kini mencapai 200 media, tanpa mengganggu independensi awak media.

Ethiopia memang sebuah magnet yang mengundang daya tarik. Selain aneka tambang dan pertanian, pertumbuhan ekonomi yang tinggi  mengundang perusahaan untuk membuka bisnis. Jangan kaget kalau banyak investor dari luar negeri membuat usaha di negeri kopi tersebut. Pengusaha Indonesia juga tak luput melakukannya.

Ada tujuh perusahaan Indonesia membuka usaha di Ethiopia. Antara lain Peace Success Industry  PLC (anak perusahaan Sinar Ancol), Salim Wazaran Yahya Food Manufacturing PLC (anak perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk), Century Garment PLC (anak perusahaan Busana Apparel Group), Sumbiri Initimate Apparel PLC anak perusahaan PT Sumber Bintang Rejeki, dan Golden Sierra Abyssinia PLC PT Bukit Perak. Maka tak heran bila Indomie dengan cita rasa lokal adalah makanan yang populer dan sabun B-29 populer di Ethiopia. Hal ini pula lah yang menyebabkan ada banyak orang Indonesia, terutama pekerja migran, yang bekerja di Ethiopia.

Buku tentang Ethiopia yang memikat ini adalah karya Al Busyra Basnur. Ia adalah Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Federal Democratic Republic of Ethiopia merangkap Republic of Djibouti dan African Union. Ditulis dengan bahasa yang renyah akan mengantarkan kita untuk lebih memahami Ethiopia secara faktual. Dari buku ini kita bisa melihat sejumlah pekerjaan besar telah dilakukan oleh seorang dubes yang baru menjabat sekitar satu tahun lebih.

Upaya membangun hubungan Indonesia-Ethiopia mulai dunia usaha, kerja sama pendidikan, jurnalistik, pertukaran mahasiswa telah dilakukan dan perlu terus didorong. Sebagaimana pesan Pak Jokowi bahwa tugas seorang dubes bukan hanya mewakili Indonesia dalam diplomasi, tapi juga bisa menjadi duta ekonomi bagi Indonesia.

Terlepas dari hal itu semua, barangkali apa yang dilakukan Al Busyra Basnur ini perlu dijadikan semacam pakem. Kementerian Luar Negeri Peru mewajibkan setiap orang yang ditempatkan sebagai duta besar untuk menuliskan pengalaman dan pandangannya, sebagaimana dulu pemerintah Belanda mewajibkan para ambtenaar  yang ditempatkan di Hindia Belanda untuk menuliskan pandangan dan pengalamannya, baik selama bertugas maupun ketika purna tugas.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

1 hari lalu

Sertijab Pj Bupati Musi Banyuasin
Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

22 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


24 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

30 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

34 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

49 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

50 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.