Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisruh Abadi Induk Sepak Bola

Oleh

image-gnews
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan. (pssi.org)
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan. (pssi.org)
Iklan

DI Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, yang abadi bukan prestasi, melainkan konflik antar-pengurus. Kepemimpinan Ketua Umum Mochamad Iriawan alias Iwan Bule di induk organisasi sepak bola Indonesia itu pun tak jauh dari friksi. Ia berbeda jalan dengan wakilnya, Cucu Somantri.

Isu nepotisme memecah kedua pemimpin tertinggi PSSI itu. Iwan Bule, pensiunan komisaris jenderal polisi, mengangkat adik iparnya menjadi wakil sekretaris jenderal-jabatan baru di organisasi itu-pada Januari lalu. Tiga bulan kemudian, Cucu memasukkan anaknya sebagai General Manager PT Liga Indonesia Baru. Pensiunan mayor jenderal Tentara Nasional Indonesia itu direktur utama di perusahaan operator Liga Indonesia. Ia mundur setelah isu nepotisme merebak.

Masalah yang sama sekali tidak berhubungan dengan usaha memajukan prestasi itu mengorbankan kepentingan sepak bola. Pembentukan tim nasional tak kunjung berjalan meski PSSI sudah menyewa pelatih kaliber dunia, Shin Tae-yong. Pelatih dari Korea Selatan itu direkrut untuk menyiapkan tim nasional berlaga pada Piala Dunia U-20 tahun depan. Indonesia menjadi tuan rumah hajatan sepak bola usia di bawah 20 tahun itu.

Nasib kompetisi Liga 1 Indonesia pun tak jelas arahnya. Seperti di hampir semua liga dunia, pandemi menghentikan kompetisi di Tanah Air. PSSI memang sudah menargetkan Liga 1 2020 berjalan kembali pada Oktober nanti. Namun format kompetisi yang akan dijalankan masih menjadi tanda tanya besar. Ketidakpastian ini membuat klub-klub peserta liga kebingungan. Beberapa klub malah menolak melanjutkan kompetisi dengan alasan kesulitan keuangan.

Pandemi jelas tidak memungkinkan kompetisi berjalan sempurna. Kompetisi di sejumlah negara maju telah berjalan kembali walau tanpa penonton. Itu belum tentu bisa ditiru di Indonesia. Bisnis olahraga selama ini ditopang penonton. Sekitar 80 persen pendapatan klub berasal dari penjualan tiket. Demi alasan keselamatan suporter, PSSI juga tidak selayaknya memaksakan kompetisi berjalan kembali. Apalagi, sebelum dihentikan, liga baru berjalan tiga pekan.

Baca Juga:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

PSSI bisa berfokus menyiapkan tim dengan metode lain, misalnya memperbanyak uji coba secara tertutup. Ini bukan jalan sempurna, tentu saja. Piala Dunia U-20 akan berlangsung pada 20 Mei-11 Juni 2021. Presiden Joko Widodo menargetkan tuan rumah masuk 16 besar, babak yang belum pernah dicapai tim Merah Putih. Jika kompetisi ini benar-benar bisa berjalan secara normal, tim nasional perlu usaha luar biasa untuk mencapai target itu.

Di masa depan, PSSI perlu memfokuskan pembinaan pemain junior dengan menggelar kompetisi berjenjang. Indonesia sebetulnya punya tim nasional U-16 yang cukup bergigi. Namun prestasi mereka biasanya meredup di kelompok usia selanjutnya. Penyebabnya, sering pemain direcoki hal-hal di luar urusan olahraga. Kompetisi berjenjang pun tidak ada.

Hal terpenting untuk memulai pembenahan adalah menghilangkan kepentingan personal pengurus. Selama ini, petinggi PSSI kerap berkonflik karena banyaknya kepentingan. Pada 2014, misalnya, perebutan kursi ketua umum antara Djohar Arifin Husin dan Nurdin Halid bermuara pada perebutan hak siar liga yang sangat menguntungkan stasiun TV milik petinggi PSSI. Setahun kemudian, Menteri Olahraga Imam Nahrawi membekukan kepengurusan PSSI yang mengikutkan klub tak lolos persyaratan. Pada pemerintahan sebelumnya, Menteri Andi Mallarangeng menindak pengurus PSSI karena sarat masalah: dari pengaturan skor, penyulapan statuta, jual-beli gelap klub, hingga kartel pengaturan sponsor.

Iwan Bule semestinya tidak mengulang kesalahan kepengurusan masa lalu. Ia perlu menyingkirkan berbagai kepentingan non-olahraga demi menyelamatkan kelangsungan sepak bola yang sudah sangat terpukul wabah itu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

1 hari lalu

Sertijab Pj Bupati Musi Banyuasin
Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.


24 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

30 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.


Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

5 Februari 2024

Ferdinand
Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

Kemenangan Bongbong, nama beken dari Ferdinand Marcos Jr. sering dikaitkan dengan penggunaan media sosial seperti Tiktok, Instagram dan Facebook secara masif, selain politik gimmick nir substansi berupa joget-joget yang diperagakan Bongbong.


Bamsoet: Implementasikan Nilai Pancasila demi Pemilu Damai

22 Januari 2024

Bamsoet: Implementasikan Nilai Pancasila demi Pemilu Damai

Ajakan mengimplementasikan nilai Pancasila ditegaskan kepada kader Pemuda Pancasila Banjernegara.


Prabowo dan Fenomena Akumulasi Penguasaan Tanah di Indonesia

15 Januari 2024

Tangkapan layar tayangan video Tempo.co berisi kampanye Prabowo Subianto di Riau, Pekanbaru, Selasa, 9 Januari 2024.
Prabowo dan Fenomena Akumulasi Penguasaan Tanah di Indonesia

Pernyataan Prabowo soal HGU yang kuasainya disampaikan tanpa terkesan ada yang salah dengan hal tersebut. Padahal Undang-Undang 1/1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA) memandatkan hal yang berbeda.


Membatalkan Hasil Pilpres sebagai Keniscayaan

15 Januari 2024

Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman (kanan) dan Wakil Ketua MK Aswanto (tengah) meninggalkan ruang sidang seusai mengikuti sidang pleno penyampaian laporan tahun 2019 di Gedung MK, Jakarta, Selasa 28 Januari 2020. Sejak berdiri pada tahun 2003 hingga Desember 2019 MK telah menerima sebanyak 3.005 perkara. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Membatalkan Hasil Pilpres sebagai Keniscayaan

Kita menunggu Mahkamah Konstitusi mewariskan putusan yang berpihak kepada hukum dan kebenaran, karena kalau hukum tidak ditegakkan, maka tirani yang akan leluasa merusak harkat dan mertabat bangsa Indonesia.