Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Beban Jiwa Pelajar

image-profil

image-gnews
Beban Jiwa Pelajar
Beban Jiwa Pelajar
Iklan

Nova Riyanti Yusuf
Secretary General Asian Federation of Psychiatric Associations

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyoroti banyaknya kasus kekerasan terhadap anak selama masa pandemi Covid-19. Merujuk data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni-PPA), terdapat 3.000 kasus kekerasan terhadap anak sejak 1 Januari hingga 19 Juni 2020, termasuk 852 kekerasan fisik, 768 kekerasan psikis, dan 1.848 kekerasan seksual.

Bersamaan dengan itu, DKI Jakarta membuat kehebohan dengan menerapkan aturan jalur zonasi dalam penerimaan peserta didik baru. Kebijakan ini mengatur bahwa, bila jumlah calon peserta didik yang mendaftar dalam suatu zona melebihi daya tampung sekolah, akan dilakukan seleksi berdasarkan usia dari yang tertua ke yang termuda, urutan pilihan sekolah, dan waktu mendaftar.

Kebijakan DKI ini memicu demonstrasi para orang tua murid ke Balai Kota. Komisi Perlindungan Anak Indonesia ikut melaporkan hal itu kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam pelaporan tersebut, Komisi mengatakan bahwa terdapat kasus anak yang sudah melakukan percobaan bunuh diri akibat tidak lulus masuk ke sekolah menengah atas negeri. Bisa dibayangkan, jika informasi yang mengatakan bahwa tidak sampai 20 persen pelajar yang diterima di SMA negeri benar, mayoritas siswa tidak jelas nasibnya. Dengan kondisi perekonomian yang sedang tidak menentu, bisa dibayangkan beban tambahan orang tua murid untuk memasukkan anaknya ke sekolah swasta. Jadi, sangat bisa dipahami bahwa Komisi menuntut kebijakan DKI dibatalkan.

Tanpa kisruh pun, pelajar Indonesia sedang menanggung beban psikologis yang sangat besar akibat pandemi. Mereka tidak bisa berangkat ke sekolah dan beraktivitas layaknya orang muda yang aktif di luar rumah menyalurkan energi dan kreativitas bersama teman-teman sebaya.

Masalah kejiwaan remaja tidak harus berwujud diagnosis gangguan jiwa, tapi bisa juga berupa masalah perilaku, emosi, dan hiperaktivitas. Sering luput dari perhatian bahwa anak dan remaja menunjukkan masalahnya melalui perubahan-peruban yang tampak pada nilai yang buruk, kehilangan minat belajar, sering membolos, enggan ke sekolah, tidak naik kelas, menghindari kegiatan ekstrakurikuler, dan lain-lain.

Saya pernah melakukan penelitian untuk disertasi program doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat di Universitas Indonesia pada 2018. Dengan 910 pelajar SMA/sederajat di DKI Jakarta sebagai responden, ditemukan bahwa hanya 28,4 persen pelajar yang tidak memiliki gejala depresi, sedangkan hampir 70 persen mengalami depresi ringan sampai dengan sangat berat. Sebanyak 39,2 persen mempunyai stresor psikososial tinggi dengan poin tertinggi adalah perasaan bahwa prestasi mereka lebih rendah dari yang mereka harapkan. Artinya, kerentanan jiwa ini telah ada pada mayoritas pelajar di DKI.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saya mengembangkan sebuah instrumen untuk deteksi dini faktor risiko ide bunuh diri pada remaja dengan menggunakan empat dimensi, yaitu ketidakberdayaan, kesepian, perasaan menjadi beban, dan perasaan menjadi bagian dari sesuatu. Dengan menggunakan instrumen tersebut, ditemukan 13,8 persen responden mempunyai faktor risiko ide bunuh diri yang tinggi. Pelajar yang terdeteksi berisiko bunuh diri tinggi memiliki risiko 5,39 kali lebih besar untuk mempunyai ide bunuh diri. Keempat dimensi itu berisiko mengalami penguatan dalam kondisi pandemi.

Menurut teori perkembangan psikososial Erik Erikson, kelompok anak usia 12-18 tahun mempunyai kutub identitas versus kekacauan identitas. Pada tahap ini, anak sudah memasuki usia remaja dan mulai mencari jati dirinya. Biasanya mereka akan melaluinya bersama teman-teman yang mempunyai kesamaan komitmen dalam sebuah kelompok. Hubungan mereka dalam kelompok sangatlah erat, sehingga mereka memiliki solidaritas yang tinggi terhadap sesama anggota kelompok. Erikson percaya bahwa individu tanpa identitas yang jelas akhirnya akan menjadi tertekan dan kurang percaya diri ketika mereka tidak memiliki tujuan.

Berdasarkan hal-hal di atas, stresor pelajar Indonesia tidak mengalami penurunan, melainkan justru meningkat dan menguatkan dimensi-dimensi faktor risiko ide bunuh diri. Tambahan-tambahan stresor itu di antaranya (1) perasaan tidak ada harapan karena kondisi pandemi yang tak menentu, (2) berkurangnya kesempatan masuk SMA negeri yang mereka cita-citakan, (3) merasa menjadi beban orang tua karena berbulan-bulan harus bersekolah di rumah dan memperberat beban ekonomi orang tua karena tidak berhasil masuk SMA negeri akibat sistem penerimaan murid baru yang tidak mengindahkan aspek kesehatan jiwa pelajar, (4) berlanjutnya isolasi diri sehingga tak bisa bertumbuh kembang bersama secara alamiah dengan teman-teman sebaya yang berakibat pada kesepian dan tidak dapat menjadi bagian dari sesuatu yang bermakna bagi dirinya, dan (5) dampak psikologis akibat kekerasan.

Kelanjutannya akan seperti apa, tentunya dikembalikan kepada pemerintah DKI. Remaja DKI berisiko bunuh diri akibat beban jiwa yang mereka pikul. Apakah kita tega membiarkan ini terjadi padahal sudah cukup kesedihan kita akibat pandemi?

Minimal ada dua hal yang dapat dilakukan pemerintah DKI. Respons jangka pendek bisa berupa evaluasi sistem penerimaan murid baru yang berkeadilan. Untuk respons jangka panjang, seluruh pemangku kepentingan harus menggunakan pendekatan kesejahteraan mental siswa dalam menetapkan suatu kebijakan. *

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

2 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

6 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

21 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

22 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

42 hari lalu

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

45 hari lalu

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

45 hari lalu

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

51 hari lalu

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.


Terkini: Seruan Pemakzulan Jokowi karena Penyelewengan Bansos, Gaji Ketua KPU yang Melanggar Etik Loloskan Gibran

52 hari lalu

Warga membawa beras dan bantuan presiden pada acara Penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah di Gudang Bulog, Telukan, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis 1 Februari 2024. Presiden memastikan pemerintah akan menyalurkan bantuan 10 kilogram beras yang akan dibagikan hingga bulan Juni kepada 22 juta masyarakat Penerima Bantuan Pangan (PBP) di seluruh Indonesia. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Terkini: Seruan Pemakzulan Jokowi karena Penyelewengan Bansos, Gaji Ketua KPU yang Melanggar Etik Loloskan Gibran

Berita terkini: Seruan pemakzulan Presiden Jokowi karena dugaan penyelewengan Bansos, gaji Ketua KPU yang terbukti langgar etik meloloskan Gibran.


Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

52 hari lalu

Ferdinand
Bagaimana Bongbong Memenangkan Pilpres Filipina

Kemenangan Bongbong, nama beken dari Ferdinand Marcos Jr. sering dikaitkan dengan penggunaan media sosial seperti Tiktok, Instagram dan Facebook secara masif, selain politik gimmick nir substansi berupa joget-joget yang diperagakan Bongbong.