Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lomba Corona

image-profil

Oleh

image-gnews
Iklan

 Putu Setia 

@mpujayaprema

Terobosan baru dari Kementerian Dalam Negeri pada era pandemi Covid-19: menyelenggarakan berbagai lomba. Baru saja selesai lomba video inovasi menghadapi new normal, akan menyusul lomba melandaikan kurva penyebaran virus. Entah berapa miliar pula disediakan hadiah, belum diumumkan.

Lomba video inovasi atau lengkapnya “Lomba Inovasi Daerah dalam Penyiapan Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19” membuat geger. Sebab, informasinya tidak jelas. Banyak orang hanya tercengang melihat ada dana Rp 186 miliar untuk hadiah lomba video yang hanya berdurasi 1,5 menit itu. Hadiah pertama Rp 3 miliar, hadiah kedua Rp 2 miliar, dan hadiah ketiga Rp 1 miliar untuk setiap sektor yang dilombakan. Kategorinya pun banyak dan Rp 186 miliar habis untuk hadiah. Peserta lomba atas nama provinsi, kota, kabupaten, dan kabupaten tertinggal. Peserta terakhir ini tak jelas juntrungannya.

Kenapa uang itu tidak dipakai untuk membiayai rapid test agar penyebaran virus corona lebih cepat diketahui? Kenapa tidak dipakai untuk membantu tenaga medis membeli alat perlindungan diri? Kenapa tidak dipakai untuk tambahan dana riset agar vaksin corona cepat ditemukan? Dan banyak lagi “kenapa-kenapa” yang muncul.

Baca Juga:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menjelaskan di forum Dewan Perwakilan Rakyat, ada sedikit penjelasan. Ternyata, ini bisa disebut “lomba akal-akalan”, taktik menyalurkan bantuan dana ke daerah. Sumber uangnya dari Dana Insentif Daerah yang anggarannya sudah tersedia di Kementerian Keuangan. Agar daerah terangsang membuat video yang menjelaskan kesiapan new normal, lomba itu dipakai iming-iming menyalurkan insentif. Daerah diminta membuat formulasi bagaimana memberlakukan protokol kesehatan. Menurut Tito, lomba itu sebagai bentuk stimulasi dari pemerintah untuk prakondisi sebelum pemberlakuan new normal.

Penjelasan yang sedikit ternyata semakin tak jelas, kenapa menyalurkan insentif lewat lomba video? Yang dinilai itu mutu video dan pesan yang disampaikan lewat video atau kebutuhan daerah akan dana insentif untuk “bersama melawan corona"? Bagaimana juri menentukan pemenangnya karena ada 2.517 video dari 460 daerah, sementara juri hanya bekerja tiga hari? Apa semua video dipelototi?

Jika dikaitkan dengan dana insentif yang memang harus dikucurkan ke daerah, lomba ini jadi tak adil. Suatu daerah dengan kasus positif corona rendah bisa mendapat juara pertama dengan hadiah Rp 3 miliar, sementara daerah dengan kasus positif tinggi hanya mendapat juara ketiga. Atau sama sekali tak mendapat juara. DKI Jakarta, misalnya, dengan lima kota dan satu kabupaten, sama sekali tak meraih juara, padahal kasus positif Covid-19 mendapat “juara dua tingkat nasional” setelah Jawa Timur. Sementara itu, Provinsi Jambi, juga Sulawesi Tengah, mendapat juara pertama. Jadi yang dinilai videonya atau bagaimana menyuntik daerah itu dengan dana insentif sesuai dengan kebutuhan?

Akan menyusul lomba melandaikan kurva penularan Covid-19. Daerah yang bisa menurunkan kurva penularan itu dalam satu bulan akan mendapat hadiah. Skemanya sama, dana sudah tersedia yang memang merupakan insentif ke daerah. Apakah daerah akan menyiasati hal ini untuk dana miliaran itu? Jangan-jangan ada yang sengaja mengurangi kapasitas pengujian dengan metode polymerase chain reaction (PCR). Semakin sedikit PCR dilakukan, semakin sedikit yang ketahuan positif Covid-19. Jika itu yang terjadi, jangan harap corona bisa minggat dengan akal-akalan. Dana di sekitar Covid-19 agaknya perlu diaudit total.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

17 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


19 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

25 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

29 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

44 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

45 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.