Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ancaman Kebakaran Hutan di Musim Kemarau

image-profil

image-gnews
Memasuki bulan kedua di 2018, masyarakat Indonesia masih terlindungi dari ancaman asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Memasuki bulan kedua di 2018, masyarakat Indonesia masih terlindungi dari ancaman asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Iklan

Bambang Hero Saharjo
Guru Besar Perlindungan Hutan Fakultas Kehutanan IPB serta Pakar Forensik Kebakaran Hutan dan Lahan

Kebakaran hutan dan lahan pada 2019 menimbulkan bencana asap yang cukup hebat. Berdasarkan data Copernicus Atmosphere Monitoring Service, emisi gas rumah kacanya hampir setara dengan kebakaran serupa pada 2015. Padahal angka tahun lalu hanya mencerminkan kebakaran pada Agustus hingga pertengahan September.

Sama seperti pada 2015, sebagian besar kebakaran pada 2019 terjadi di tujuh provinsi yang memiliki hutan dan lahan gambut. Sumatera Selatan dan Kalimantan Tengah merupakan wilayah yang kebakaran hutan dan lahan gambutnya paling luas.

Hasil penelitian Stockwell et al. pada 2016, berdasarkan penelitian ihwal kebakaran, khususnya di Kalimantan Tengah pada 2015, menunjukkan ada 90 gas yang terdeteksi selama bencana asap di kawasan tersebut. Sebagian di antaranya adalah gas beracun, seperti gas furan (C4H4O), yang jika terisap ibu hamil, bisa menyebabkan anaknya yang kelak lahir cacat. Ada juga gas hidrogen sianida (HCN), yang jika dihirup, berisiko menyebabkan kematian.

Kebakaran di Sumatera Selatan dan Kalimantan Tengah terjadi di areal usaha dan kawasan lainnya, di antaranya di lahan gambut yang baru dibuka untuk perkebunan sawit, lahan gambut yang sudah ditanami sawit, serta area hutan konsesi izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu dan non-kayu. Penegakan hukum sudah dilakukan terhadap perusahaan yang sengaja melakukan pembakaran untuk pembukaan lahan, tapi ancaman kebakaran belum hilang.

Penyebab kebakaran di area konsesi tidak tunggal. Selain pembukaan lahan, penyebabnya adalah kelalaian maupun kesengajaan, mengabaikan kewajiban manajemen air untuk mempertahankan muka air tanah sesuai dengan batas toleransi, serta tidak bekerjanya sistem peringatan dini dan sistem deteksi dini. Faktor lain adalah sumber daya manusia yang tidak mampu mencegah dan mengendalikan kebakaran.

Di area gambut yang akan dibuka menjadi perkebunan sawit atau hutan tanaman industri, tata kelola pembukaan lahan sangat mempengaruhi terjadinya kebakaran. Pembersihan serampangan akan membuat sisa-sisa pohon atau semak belukar menumpuk di permukaan lahan. Dengan kondisi lahan gambut terbuka, sampah-sampah itu akan menjadi bahan bakar. Kondisi tersebut masih berlangsung hingga kini, sehingga bisa menjadi bom waktu kebakaran ketika ada yang menyulut api di sana. Kawasan semacam ini sudah seharusnya dijaga 24 jam agar tidak ada api yang masuk ke sana.

Kebakaran di area gambut kecil kemungkinan terjadi karena faktor alam, seperti petir dan lava gunung berapi. Petir biasanya tidak berlangsung lama karena kerap diikuti turunnya hujan. Sejauh ini, tidak ada pula gunung berapi di sekitar lahan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

dan hutan gambut yang terbakar.

Banyak kejadian kebakaran di lahan dan hutan gambut yang sulit dipadamkan. Penyebabnya adalah sistem manajemen pengairan yang buruk. Misalnya, pernah ada area gambut yang terbakar hingga mencapai 20 ribu hektare di Sumatera Selatan. Bom air dengan helikopter dan pesawat yang ongkos sewanya mencapai miliaran rupiah relatif tak bisa memadamkannya. Belum sampai ke permukaan lahan yang terbakar, air itu sudah menguap karena tingginya suhu di lahan, yang mencapai lebih dari 1.000 derajat Celsius.

Memahami karakteristik kebakaran di lahan dan hutan gambut merupakan kunci pengendalian kebakaran. Ada dua jenis kebakaran di area ini, yakni kebakaran permukaan dan kebakaran gambut. Kebakaran permukaan memiliki ciri masih ditemukannya nyala api; permukaan masih dipenuhi bahan bakar; kebakaran dengan suhu tinggi hingga 1.000 derajat Celsius; sulit dikendalikan karena dipengaruhi faktor cuaca, terutama angin; dan penjalaran api dapat diperkirakan.

Adapun kebakaran gambut memiliki ciri berada di bawah permukaan; asap banyak dengan emisi rumah kaca tinggi; kepala api tidak diketahui; laju penjalaran api lambat dan bertahan lama; sulit dikendalikan; relatif berbahaya karena api bisa memakan akar pohon, sehingga bisa tumbang menimpa petugas yang tengah memadamkan kebakaran; serta pemadaman melalui bom air tidak berguna. Upaya menghentikan laju api di lahan dan hutan gambut merupakan pemadaman semu.

Kebakaran di hutan dan lahan gambut "tidak tidur". Jadi, jika pemadamannya tidak benar, api akan terus menjalar ke mana-mana. Upaya yang bisa dilakukan adalah menggunakan metode pembasahan lahan gambut atau menggunakan lumpur. Tapi hal itu juga sangat bergantung pada sarana dan prasarana yang tersedia serta jumlah personel yang besar. Banyak kasus kebakaran sulit dikendalikan dan berhenti saat seluruh area terbakar atau turun hujan.

Dengan demikian, sangat penting melakukan pencegahan. Sejumlah langkah yang bisa dilakukan adalah mengaktifkan fungsi canal blocking dalam meningkatkan tinggi muka air tanah, memastikan adanya sumur bor dan embung sebagai sumber air ketika terjadi kebakaran, serta memastikan sistem peringatan dini bekerja dan terdapat menara pengawas.

Pembenahan bisa dimulai dengan mendata lahan-lahan gambut yang terbuka dan di atasnya berserakan bahan bakar. Pencegahan harus segera dilakukan di area-area seperti ini, sehingga tak menjadi bom waktu saat musim kemarau tahun ini tiba, yang puncaknya diperkirakan terjadi pada Agustus nanti.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

1 hari lalu

Sertijab Pj Bupati Musi Banyuasin
Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi

Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

22 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


24 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

30 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

34 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

49 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

50 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.