Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Drama Sosial (Politik) Li Wenliang

image-profil

image-gnews
Drama Sosial (Politik) Li Wenliang
Drama Sosial (Politik) Li Wenliang
Iklan

Seno Gumira Ajidarma
PanaJournal.com(CISDI)

Kasus Li Wenliang tidak perlu menjadi drama, apalagi drama sosial, apabila pada Jumat, 3 Januari 2020, ia tidak dipanggil kantor polisi setempat di Wuhan, Cina, dengan tuduhan menyebarkan rumor dan mengabaikan tata tertib sosial. Ia harus menjawab dua pertanyaan secara tertulis:

(1) Pada masa depan, bisakah Saudara menghentikan kegiatan ilegal Saudara?

Bisa, tulisnya. Lantas ia membubuhkan cap jempol pada kolom jawaban, seperti orang buta huruf, dengan tinta merah.

(2) Apakah Saudara mengerti bahwa, jika Saudara tetap melanjutkan perbuatan Saudara, akan mendapat hukuman sesuai dengan hukum yang berlaku?

Saya mengerti, tulisnya, dan lagi-lagi membubuhkan cap jempol.

Apakah yang menjadi kesalahan Wenliang?

Ia "menemukan" virus corona yang kemudian berkode Covid-19 pada seorang pasien pada 30 Desember 2019, tapi mengiranya sebagai sindrom saluran pernapasan akut (SARS) dan menyebarkannya lewat medsos: "Tujuh kasus SARS di Pasar Grosir Seafood Huanan". Itulah kesalahannya, yang meski telah dikoreksinya, tetap viral. Namun kesalahan kedua adalah ia tak menggunakan masker karena pasien lain pada 8 Januari tidak demam yang malah merenggut nyawa dokter 33 tahun itu pada 7 Februari (The Economist, 25 Februari 2020).

Ada persoalan dalam "kesalahan" pertama. Usahanya mengingatkan, meski dengan pengetahuan yang keliru, berbuah pemanggilan oleh polisi-bukan karena soal virus corona yang dikiranya SARS, melainkan karena telah mengingatkan kemungkinan datangnya wabah. Kini, meski Bertolt Brecht berkata, "Tidaklah bahagia negeri yang butuh pahlawan", Wenliang akan dikenang karena jasanya.

Di sebelah manakah drama sosialnya? Sebelum menjadi "pahlawan", Wenliang sempat dijadikan "musuh rakyat" karena polisi, sebagai representasi negara, menuduhnya sebagai penyebab keresahan-dan di negeri komunis, negara mengatasnamakan "rakyat".

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Situasi ini terhubung dengan lahirnya Musuh Rakyat (En folkefiende, 1882) yang digubah Henrik Ibsen, dramawan Norwegia, setelah membaca berita berikut: seorang ilmuwan Hungaria menemukan bahwa pasokan air bagi kotanya tercemar racun dan ia disalahkan publik karena temuannya tersebut. Kepedulian Ibsen terdorong oleh peristiwa yang dialaminya ketika mementaskan Hantu-hantu (Gengangere, 1881), saat ia diprotes masyarakat karena menyampaikan masalah penyakit kelamin-yang sebetulnya merupakan realitas sosial pada masa itu (Miller, 1977: 9).

Apa yang terjadi ketika satu pribadi "benar" berhadapan dengan mayoritas "salah"? Ia menjadi musuh rakyat. Dalam Musuh Rakyat, Dr Stockmann memperingatkan warga kota atas kondisi air yang teracuni dan mengganggu ketenteraman semu kota yang korup. Bertahan pada keyakinannya untuk jujur, ia mengalami konsekuensi sosial sebagai musuh rakyat tersebut.

Pada 1950, Arthur Miller memindahkan drama Ibsen ke latar Amerika Serikat karena melihat persamaan masalah: fobia terhadap komunisme mengakibatkan berlangsungnya perburuan terhadap simpatisan rakyat kecil yang diberi cap "komunis". Maka, meski versi Miller, An Enemy of the People (Musuh Rakyat) tetap bermain dengan soal air yang diracuni, bukanlah bahaya lingkungan hidup yang diterima sebagai pesan, melainkan metafor politis bagi angin antikomunisme yang bertiup kencang (Brater, 2005: 53).

Tanpa komunisme, tanpa masalah air yang diracuni, dan tanpa kasus virus corona yang belum berkode Covid-19 itu, apakah yang akan menjadi sisa abstraksi?

Tuduhan terhadap Wenliang menjadi ilustrasi memadai bagi kecaman terhadap devosi sentimental atas "massa" dalam Musuh Rakyat, kali ini versi Ibsen: "Massa hanyalah bahan mentah dari mana rakyat dibuat." Artinya, klaim atas nama rakyat memang selalu dilakukan pihak mana pun, dari yang anarkis sampai konservatif (Williams, 1969: 55).

Pada 20 Maret, diberitakan bahwa pemerintah Republik Rakyat Cina membebaskan Wenliang dari segala tuduhan dan meminta maaf kepada pihak keluarga. Disebutkan betapa permintaan maafnya "sungguh-sungguh". Pembungkaman Wenliang dan kontrol atas informasi penyebaran Covid-19 telah mengundang kecaman dunia (The Hill, 20 Februari 2020).

Namun, sehari sebelumnya, South China Morning Post melaporkan bahwa tim dari Beijing mengecam kantor polisi Jalan Zhongnan karena mengeluarkan "instruksi tak patut" dan mengikuti prosedur penerapan hukum "tak reguler" sehubungan dengan laporan Inspeksi Disiplin Komisi Pusat. Tim ini memberi rekomendasi agar otoritas Wuhan menginstruksikan supaya polisi menahan personel yang bertanggung jawab dan membuka informasi kepada publik (Elmer, 19 Maret 2020).

Drama sosial menjadi drama politik dan "musuh rakyat" tetap dibutuhkan, sebelum maupun sesudah dikorbankan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

9 hari lalu

Andi Timo Pangerang. Foto: Facebook
Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

Politikus Partai Demokrat A.P.A Timo Pangerang diduga rangkap jabatan sebagai kader partai dan anggota Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)


Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

15 hari lalu

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam / klitih / perampokan. Shutterstock
Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Jakarta Barat mengungkap motif di balik aksi begal ponsel di warteg wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.


Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

18 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dirinya saat bertolak ke Koh Samui, Thailand untuk menjalani terapi melawan kanker ginjal. Foto: Instagram.
Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

Vidi Aldiano mengaku mengalami serangan kecemasan saat transit di Bandara Changi, Singapura sebelum melanjutkan perjalanan ke Thailand untuk terapi.


PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

21 hari lalu

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti saat menyampaikan sambutannya pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya) pada Rabu, 3 Juli 2024.
PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) melakukan langkah besar dalam memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan menandatangani 30 set Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging.


Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

26 hari lalu

Film Detective Pikachu merupakan film Pokemon live-action pertama dan dikemas lebih modern.
Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

Adaptasi film yang diambil dari video game menawarkan pengalaman menarik dan menghibur bagi penonton segala usia.


Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

43 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Harga menjelang Idul Adha, Dinas Perdagangan Kota Palembang Adakan Pasar Murah. TEMPO/ Yuni Rohmawati
Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan (Disdag) menggelar pasar murah menjelang hari Raya Idul Adha 2024


Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

57 hari lalu

Salah satu industri game dunia Sony and XBOX ONE, mengikuti pameran ini. Industri game di Inggris menyumbang GDP terbesar bagi Inggris, dengan total nilai transaksi mencapai  1.72 milyar poundsterling. Birmingham, Inggris, 24 September 2015.  M Bowles / Getty Images
Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

Asosiasi game nasional mendesak realisasi Perpres Nomor 19 tahun 2024 soal pengembangan industri game nasional sebelum rezim berganti.


Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

58 hari lalu

Gajah-gajah saat menyiram wisatawan saat berkunjung ke Tangkahan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Gajah-gajah tersebut digunakan bagi wisatawan untuk trekking keliling kawan ini. Tempo/Soetana Monang Hasibuan
Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

Tangkahan dijuluki sebagai The Hidden Paradise of North Sumatra, karena letaknya yang tersembunyi dengan keindahan alam yang masih alami,


Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

58 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Sukawangi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 6 Februari 2023. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. targetkan 182.250 unit KPR FLPP dan Tapera, seiring dengan rasio jumlah kebutuhan rumah (backlog) masih tinggi mencapai 12,75 unit. Tempo/Tony Hartawan
Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

Tapera adalah penyimpanan dana yang dilakukan oleh peserta secara periodik dalam jangka waktu tertentu


Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

59 hari lalu

Telaga Merdada terlihat dari atas ketinggian 2.500 meter, di Dieng, Banjarnegara, (4/10). Penghujung musim kemarau di Dataran Tinggi Dieng menyuguhkan pemandangan yang eksotis. Aris Andrianto/Tempo
Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

Pada Juni hingga Agustus, suhu udara di ketinggian Dieng mencapai nol derajat Celcius, bahkan minus.