Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Masalah Kartu Pra-Kerja pada Masa Pandemi

image-profil

image-gnews
Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta, Senin, 20 April 2020.Pemerintah membuka gelombang kedua pendaftaran program yang bertujuan memberikan keterampilan untuk kebutuhan industri dan wirausaha itu mulai Senin ini hingga dengan Kamis 23 April 2020 melalui laman resmi www.prakerja.go.id. ANTARA
Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta, Senin, 20 April 2020.Pemerintah membuka gelombang kedua pendaftaran program yang bertujuan memberikan keterampilan untuk kebutuhan industri dan wirausaha itu mulai Senin ini hingga dengan Kamis 23 April 2020 melalui laman resmi www.prakerja.go.id. ANTARA
Iklan

Ronny P. Sasmita
Direktur Eksekutif Economic Action Indonesia (EconAct)

Cara kerja Kartu Pra-Kerja yang diluncurkan pemerintah lebih mirip kartu belanja dengan ketentuan sebagian dananya harus dibelanjakan untuk produk-produk berupa video dan materi yang disediakan oleh semua start-up pelatihan yang ditunjuk. Setelah itu, baru pemilik kartu memperoleh insentif. Dengan kata lain, pemerintah ibarat membangun "mal online" khusus untuk pelatihan, dan semua start-up yang digandeng adalah para pedagangnya (merchant). Kartu tersebut menjadi tak terlalu berbeda dengan kartu belanja di toko swalayan, misalnya, meski konteksnya berbeda.

Dengan kartu belanja biasa, pembeli mendapat diskon ketika berbelanja di gerai tertentu dan harga barang setelah pemotongan akan didebit dari akun perbankan pembeli. Dalam Kartu Pra-Kerja, saldo dikasih oleh pemerintah dengan dana atas nama pelatihan yang hanya boleh dipakai di "mal online" tadi untuk membayar video dan bentuk materi lain yang diklaim akan memberikan berbagai macam keterampilan.

Namun materi-materi yang ditawarkan di sana umumnya banyak tersedia di Internet atau platform YouTube dan gratis pula. Jadi, saldo Kartu Pra-Kerja untuk membeli materi pelatihan senilai Rp 1 juta per orang sebenarnya kurang pas bagi calon pencari kerja. Metode tersebut lebih tepat diterapkan pada anak-anak sekolah yang menerapkan belajar di rumah.

Pertama, ada pendangkalan makna keterampilan dan keahlian pada kebijakan ini, yang hanya sebatas menonton video dan membaca materi. Berbeda kasusnya dengan bimbingan belajar online, misalnya, yang memang ditargetkan untuk menghadapi ujian tertulis para siswa. Keterampilan dan keahlian, sebagaimana dimaksudkan pemerintah untuk pemegang Kartu Pra-Kerja, sejatinya lebih dominan unsur pengalaman alias praktik dan pembuktian langsung.

Mengapa seseorang dikatakan "jago" atau memiliki kemampuan di suatu bidang? Itu karena ia berpengalaman atau berkali-kali mempraktikkan hal tersebut, bukan hanya karena dia sejak pagi hingga malam menonton berbagai video terkait dengan bidang itu. Maka, balai latihan kerja dan lembaga-lembaga pelatihan, yang memberikan ilmu sekaligus mempraktikkan ilmu tersebut dengan calon tenaga kerja, adalah garda terdepan dan terbaik dalam membentuk calon tenaga kerja. Menonton dan mendapatkan materi-materi dari semua start-up yang terlibat, sekalipun disertifikasi secara online, bukanlah solusi untuk mengubah para calon tenaga kerja baru menjadi tenaga kerja siap pakai.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kedua, para pencari kerja, atau sebut saja penganggur, adalah angkatan kerja yang belum produktif alias belum berpendapatan. Artinya, segmen ini belum mampu memenuhi segala kebutuhannya sendiri. Ini adalah asumsi saat kondisi normal, sebelum ada tekanan ekonomi dari wabah virus corona atau Covid-19. Dengan kata lain, tekanan ekonomi akibat wabah corona akan semakin mempersulit kondisi mereka. Kesempatan mereka untuk mendapatkan pekerjaan atau berusaha akan mengecil karena situasi ekonomi sedang memburuk.

Lalu tiba-tiba pemerintah memberikan kartu yang saldonya bukan untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka, tapi justru untuk membeli konten-konten yang sebenarnya bisa mereka cari sendiri di Google atau YouTube. Bukankah ini akan membuat sakit hati? Ada saldo dan perut lapar, tapi tak bisa untuk membeli beras dan lauk. Memang ada insentif Rp 600 ribu per bulan untuk beberapa bulan dalam program ini, tapi diberikan melalui platform teknologi finansial yang terlibat. Selain itu, dana tersebut baru bisa didapatkan setelah membelanjakan dana Rp 1 juta untuk video dan materi pelatihan yang disediakan start-up yang terlibat.

Pendeknya, Kartu Pra-Kerja adalah nama lain dari "proyek membeli produk" start-up yang berkolaborasi dengan banyak lembaga pelatihan seharga Rp 1 juta atas nama 5,6 juta pencari kerja atau total senilai Rp 5,6 triliun, tanpa tender pula, pada saat lapangan kerja menipis dan badai pemutusan hubungan kerja menghantui. Hasilnya, dana yang semestinya bisa digunakan untuk makan dan menyambung hidup 5,6 juta orang dari angkatan kerja yang belum bekerja itu berpindah begitu saja lebih dulu ke saku start-up dan lembaga pelatihan, lalu baru pencari kerja bisa mendapatkan insentif lainnya. Kalau tidak, tahun depan nama para pencari kerja itu akan dicoret.

Ketiga, dana yang dikeluarkan nyaris tidak ada velocity-nya, tidak produktif untuk produk domestik bruto (PDB) nasional karena tak benar-benar masuk ke sektor riil, tak menghasilkan produk atau komoditas apa apa pun secara riil, yang melibatkan banyak tenaga kerja baru. Hal ini berbeda dengan membeli beras 1 kilogram untuk satu orang, misalnya. Kalau 5,6 juta orang membeli beras, akan ada 5,6 juta kilogram beras yang terserap.

Bayangkan berapa besar dampak bergandanya. Orang membeli beras ke pedagang yang membelinya dari grosir beras. Grosir beras pun mengambilnya dari pedagang yang membeli langsung ke petani. Kemudian petani membayarkan sebagian pendapatannya untuk membeli kebutuhan hidup, sebagian lagi untuk membeli benih dan pupuk ke koperasi. Dari koperasi, uangnya bisa masuk ke bank lagi atau dipinjamkan lagi ke anggota koperasi dan terus berputar lagi. Setiap titik transaksi tersebut akan dihitung sebagai PDB. Maka, membeli beras akan membantu jauh lebih banyak pihak dibandingkan dengan membayar konten-konten pelatihan yang kurang kontekstual untuk kebutuhan keadaan saat ini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

9 hari lalu

Andi Timo Pangerang. Foto: Facebook
Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

Politikus Partai Demokrat A.P.A Timo Pangerang diduga rangkap jabatan sebagai kader partai dan anggota Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)


Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

15 hari lalu

Ilustrasi begal / penyerangan dengan senjata tajam / klitih / perampokan. Shutterstock
Dua Begal Terekam CCTV Saat Beraksi di Grogol Petamburan, Ditangkap di Kuningan dan Bogor

Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Jakarta Barat mengungkap motif di balik aksi begal ponsel di warteg wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.


Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

18 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dirinya saat bertolak ke Koh Samui, Thailand untuk menjalani terapi melawan kanker ginjal. Foto: Instagram.
Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

Vidi Aldiano mengaku mengalami serangan kecemasan saat transit di Bandara Changi, Singapura sebelum melanjutkan perjalanan ke Thailand untuk terapi.


PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

21 hari lalu

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti saat menyampaikan sambutannya pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya) pada Rabu, 3 Juli 2024.
PLN Gandeng 28 Mitra Kembangkan Infrastruktur Catu Daya Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) melakukan langkah besar dalam memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan menandatangani 30 set Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging.


Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

26 hari lalu

Film Detective Pikachu merupakan film Pokemon live-action pertama dan dikemas lebih modern.
Deretan Film yang Diadaptasi dari Video Game

Adaptasi film yang diambil dari video game menawarkan pengalaman menarik dan menghibur bagi penonton segala usia.


Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

43 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Harga menjelang Idul Adha, Dinas Perdagangan Kota Palembang Adakan Pasar Murah. TEMPO/ Yuni Rohmawati
Disdag Palembang Gelar Pasar Murah, Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Idul Adha

Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan (Disdag) menggelar pasar murah menjelang hari Raya Idul Adha 2024


Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

57 hari lalu

Salah satu industri game dunia Sony and XBOX ONE, mengikuti pameran ini. Industri game di Inggris menyumbang GDP terbesar bagi Inggris, dengan total nilai transaksi mencapai  1.72 milyar poundsterling. Birmingham, Inggris, 24 September 2015.  M Bowles / Getty Images
Asosiasi Tagih Janji Pemerintah Soal Penguatan Industri Game Nasional, Isu Pendanaan Paling Krusial

Asosiasi game nasional mendesak realisasi Perpres Nomor 19 tahun 2024 soal pengembangan industri game nasional sebelum rezim berganti.


Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

58 hari lalu

Gajah-gajah saat menyiram wisatawan saat berkunjung ke Tangkahan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Gajah-gajah tersebut digunakan bagi wisatawan untuk trekking keliling kawan ini. Tempo/Soetana Monang Hasibuan
Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

Tangkahan dijuluki sebagai The Hidden Paradise of North Sumatra, karena letaknya yang tersembunyi dengan keindahan alam yang masih alami,


Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

58 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Sukawangi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 6 Februari 2023. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. targetkan 182.250 unit KPR FLPP dan Tapera, seiring dengan rasio jumlah kebutuhan rumah (backlog) masih tinggi mencapai 12,75 unit. Tempo/Tony Hartawan
Mengenal Tapera yang Akan Memotong Gaji Pegawai Sebesar 3 Persen

Tapera adalah penyimpanan dana yang dilakukan oleh peserta secara periodik dalam jangka waktu tertentu


Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

59 hari lalu

Telaga Merdada terlihat dari atas ketinggian 2.500 meter, di Dieng, Banjarnegara, (4/10). Penghujung musim kemarau di Dataran Tinggi Dieng menyuguhkan pemandangan yang eksotis. Aris Andrianto/Tempo
Dieng Caldera Race Digelar 8-9 Juni 2024, Peserta Diajak Lari Menikmati Keindahan dan Dinginnya Dieng

Pada Juni hingga Agustus, suhu udara di ketinggian Dieng mencapai nol derajat Celcius, bahkan minus.