Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bertindaklah dengan Pertimbangan Medis

image-profil

Tempo.co

Editorial

image-gnews
Iklan

Pemerintah sudah sepatutnya kini hanya bersandar pada pertimbangan-pertimbangan medis dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan wabah Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19. Segala pertimbangan yang tidak ada kaitannya dengan medis-termasuk politik dan ekonomi-seharusnya disingkirkan. Krisis kesehatan ini telah begitu parah, yang mengharuskan pemerintah mengerahkan segala daya untuk menghentikannya.

Argumentasi medis ini penting untuk memastikan nyawa penduduk Indonesia diselamatkan. Sebulan sejak kasus positif pertama diumumkan pada 2 Maret 2020, angka kasus positif sudah mencapai 2.273. Sebanyak 198 orang di antaranya meninggal dan 164 orang sembuh. Tingkat kematian akibat virus ini di Indonesia begitu tinggi, yakni 8,7 persen-jauh di atas rata-rata dunia per tanggal kemarin yang sebesar 5,4 persen.

Banyak pihak meyakini angka resmi pemerintah itu jauh di bawah situasi di lapangan. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, ketika berkomunikasi virtual dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, menyatakan kecilnya angka itu disebabkan oleh jumlah tes yang memang masih sedikit. Gubernur Jakarta Anies Baswedan malah menggunakan jumlah pemakaman jenazah di wilayahnya sepanjang Maret 2020 yang dilakukan dengan standar Covid-19 sebagai pembanding. Pusat Pemodelan Matematika Penyakit Menular (CMMID) London memperkirakan jumlah kasus yang diumumkan itu hanya 2 persen dari angka sebenarnya karena jumlah pengetesan yang rendah.

Faktor kecepatan menjadi hal utama dalam perang melawan virus corona. Apalagi, pemerintah telah terlambat sejak awal ketika banyak pejabat meremehkan kekuatan wabah ini. Koordinasi antara unsur pemerintah pusat dan daerah pun menjadi hal penting. Kita masih melihat, bahkan di level pemerintah pusat, sering kali pernyataan antar-pejabat berbeda-beda. Dalam soal pembatasan arus mudik, misalnya, terjadi perbedaan frontal di antara pejabat di pemerintah pusat. Belum lagi saling-silang pemerintah pusat dengan, antara lain, pemerintah DKI Jakarta, wilayah episenter wabah ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Presiden Jokowi, sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, mempunyai tanggung jawab untuk memperbaiki koordinasi ini. Perbaikan koordinasi, juga komunikasi antara pemerintah pusat dan daerah, itu diperlukan agar wabah tidak meluas. Keputusan untuk melarang atau tidak melarang mudik sangat berkaitan dengan potensi penyebaran virus dari Jakarta ke daerah-daerah lain. Ketegasan dalam bersikap akan menentukan langkah selanjutnya.

Baca Juga:

Kemampuan pemerintah dalam menangani krisis juga berkaitan dengan minimnya kesiapan teknis dan infrastruktur medis dalam menghadapi lonjakan jumlah pasien. Tanpa langkah-langkah terkoordinasi, sistem kesehatan nasional kita bisa ambruk. Jumlah rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya plus tenaga medis tidak akan mampu lagi menangani pasien. Jika itu terjadi, pasien-pasien tidak akan tertolong.

Transparansi data, termasuk untuk keperluan deteksi dini, adalah kelemahan pemerintah sejauh ini. Kebijakan berbasis fakta masih sekadar wacana. Kebijakan-kebijakan yang dibuat pun lebih bernuansa politis dan instingtif. Pemerintah tak perlu ragu melibatkan pihak lain untuk memperbaiki persoalan data ini. Sebab, hanya dengan data dan pertimbangan medis lah, pemerintah bisa mengambil kebijakan-kebijakan untuk menyelamatkan nyawa warga negara Indonesia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

20 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


22 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

28 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

32 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

47 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

48 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.