Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kesiapan Menghadapi Wabah Corona

image-profil

image-gnews
Petugas PT KAI Daop 1 Jakarta membawa poster berisi sosialisasi pencegahan penyebaran virus Corona kepada pengguna kereta di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin, 9 Maret 2020. Petugas membagikan beberapa cara untuk mencegah penularan virus Corona kepada penumpang.  TEMPO/Muhammad Hidayat
Petugas PT KAI Daop 1 Jakarta membawa poster berisi sosialisasi pencegahan penyebaran virus Corona kepada pengguna kereta di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin, 9 Maret 2020. Petugas membagikan beberapa cara untuk mencegah penularan virus Corona kepada penumpang. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

Mahlil Ruby
Pemerhati Kesehatan Masyarakat dan Ketua Bidang Pembiayaan Kesehatan PB IDI

Semua benua kini sudah diinvasi oleh virus corona Covid-19. Hingga 8 Maret 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat 105.523 korban dengan 3.584 atau 3,4 persen di antaranya tewas. Virus itu memakan korban terbesar di Cina (80.859 atau 76,6 persen kasus) dan 24.664 kasus tersebar di 100 negara lain dengan kasus terbanyak di Korea Selatan (7.134 kasus), Italia (5.883), Iran (5.823), Jerman (795), Prancis (706), dan Jepang (317). Cina telah mampu menekan jumlah kasus baru, tapi negara-negara lain belum.

Sebelum 2 Maret 2020, Indonesia termasuk negara yang tidak diserang Covid-19. Beberapa negara mencurigai Indonesia menyembunyikan kasus atau ketidakmampuan sistem kesehatan mendeteksinya. Mereka berasumsi bahwa virus itu telah mengepung Indonesia dari Singapura, Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Luasnya rentang geografis Indonesia dan longgarnya kebijakan visa kunjungan semakin menambah keraguan negara-negara itu.

Tidak adanya kasus Covid-19 di Indonesia waktu itu mungkin karena anugerah dan validitas sampel (spesimen). Imunitas bawaan lahir (innate immunity) mungkin menjadi anugerah bangsa Indonesia sehingga mampu bertahan dari serangan virus tersebut. Banyak literatur mengungkapkan bahwa setiap ras berbeda respons imunitasnya terhadap infeksi virus, bakteri, dan lainnya. Ras bangsa Indonesia yang dominan Malayan Mongoloid (deutro dan proto Melayu) dan beberapa ras lain mungkin lebih tahan terhadap Covid-19 dibanding ras Asiatic Mongoloid dan Caucasian. Namun peran innate immunity pada kasus Covid-19 memerlukan penelitian lebih dalam.

Validitas sampel yang dikirim ke Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan dapat saja terjadi false negative. Walaupun laboratorium sudah mendapat sertifikat WHO, manajemen sampel belum dibakukan sejak pengambilan sampel (menyeka tenggorokan), pengemasan, pembawa, dan waktu tempuh ke laboratorium. Manajemen sampel ini dapat menyumbangkan hasil negatif palsu.

Baca Juga:

Tapi pertahanan Indonesia bobol juga ketika Presiden Joko Widodo mengumumkan dua orang di Indonesia positif corona pada 2 Maret lalu. Pemerintah segera melakukan penangkalan, edukasi masyarakat, dan penanganan kasus. Namun pemerintah terkesan belum siap dengan kondisi terburuk seperti di Wuhan, Cina. Indonesia belum memiliki strategi penyediaan ruang rawat isolasi terhadap puluhan ribu kasus, kebutuhan ratusan ribu alat pelindung diri bagi tenaga kesehatan, kapasitas pemeriksaan laboratorium, dan pembiayaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Politik Indonesia berbeda dengan Cina. Cina mampu mengisolasi sebuah daerah untuk mencegah penyebaran kasus dengan satu titah saja. Apakah hal yang sama mampu dilakukan di Indonesia? Bahkan ada tersangka Covid-19 yang melarikan diri ketika dikarantina. Selain faktor ketidaktahuan penderita, Indonesia belum memiliki kebijakan penjaminan kebutuhan sehari-hari bagi kepala rumah tangga yang dikarantina. Celakanya, masyarakat turut mengucilkan keluarganya. Kondisi seperti ini dapat menimbulkan konflik horizontal.

Pemerintah harus mampu mencegah kepanikan masyarakat, terutama pada kondisi terburuk. Setelah Presiden mengumumkan dua kasus Covid-19, masyarakat menyerbu masker, alkohol, dan menimbun bahan pokok. Ini merefleksikan bahwa pemerintah kurang mendidik masyarakat ketika Covid-19 masuk ke sini. Pemerintah seharusnya punya skenario terhadap kondisi terburuk sehingga rakyat yakin pemerintah mampu menyediakan kebutuhan pokok dan lainnya dalam keadaan darurat. Apabila skenario pemerintah disosialisasikan dengan baik, rakyat tidak akan sepanik ini.

Demikian juga dengan kompetensi, kesehatan, dan kesejahteraan tenaga kesehatan. Banyak tenaga kesehatan, terutama di daerah-daerah, belum terlatih dengan baik dalam penanganan Covid-19. Pada kondisi terburuk, tenaga kesehatan menjadi yang paling tinggi mengalami tekanan mental karena potensi tinggi tertular dan tekanan fisik akibat beban kerja berlebihan. Bagaimana pemerintah memberi jaminan jika mereka tertular atau meninggal dan penghargaan finansialnya?

Sudah saatnya pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat mencadangkan anggaran besar yang digunakan pada masa bencana penyakit dan bencana alam lainnya. Dengan demikian, rumah sakit swasta mau berkolaborasi dalam menangani kasus-kasus wabah. Pemerintah dapat merancang keterlibatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan, yang sumber dananya di luar sumber iuran biasa.

Musuh dunia tidak datang dari luar angkasa dengan mesin perang yang canggih. Mereka datang dari sekitar kita. Kasus sindrom saluran pernapasan akut (SARS) pada 2003 dan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) pada 2012 menunjukkan ada loncatan virus ke manusia berturut-turut melalui perantara musang dan unta. Hewan perantara Covid-19 belum diketahui pasti. Dunia perlu menata kembali hubungan manusia dengan hewan agar musuh kecil ini tidak menyusup ke dalam sel-sel tubuh manusia.

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

15 hari lalu

Menhub Buka Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.


17 hari lalu


Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

23 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
Hibah untuk Keberlanjutan Media yang Melayani Kepentingan Publik

Tanggung jawab negara dalam memastikan jurnalisme yang berkualitas di Tanah Air perlu ditagih.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

27 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

42 hari lalu

Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kembali membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 di Ruang Rapat Paripurna, DPRD DKI Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
DPRD DKI Jakarta Gelontorkan Rp 3 M untuk Seragam Dinas, Sekwan: Ada Pin Emas

DPRD DKI Jakarta kembali menggelontorkan anggaran miliaran untuk pengadaan baju dinas dan atributnya. Tahun 2024 bahkan anggarannya naik menembus Rp 3 miliar.


Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

43 hari lalu

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pidato politiknya secara virtual pada acara HUT ke-12 Partai Nasdem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu 11 November 2023. HUT tersebut mengambil tema
Pastikan Dukung Hak Angket, NasDem: Menunggu Penghitungan Suara Selesai

NasDem memastikan bakal mendukung digulirkannya hak angket kecurangan pemilu di DPR. Menunggu momen perhitungan suara rampung.


H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

15 Februari 2024

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persediaan bahan pokok, terutama beras, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan 1445 Hijriah. TEMPO/Tony Hartawan
H+1 Pemilu, Bulog Salurkan Lagi Bansos Beras

Bayu Krisnamurthi memantau langsung penyaluran bansos beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 15 Februari 2024.


Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

12 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Sidak Pusat Pelayanan Terpadu Citra Grand City

Hani Syopiar mengapresiasi tenaga kesehatan yang bertugas selama libur panjang.


Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"

Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.


PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

6 Februari 2024

PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta

PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.